Seandainya tulisan seperti ini banyak beredar
di_Millis ini dan juga millis lainnya, mungkin
keadaan akan berubah terasa sejuk ....

Salut untuk Gus Dur, semoga Allah SWT memberikan
kekuatan lahir bathin bagi Gus Dur didalam
membenahi hal-hal yang 'layak untuk dibenahi'.


Salam,
bRidWaN

At 01:36 AM 12/30/99 EST, Mardhika Wisesa wrote:
>From: "khadijah umar" <[EMAIL PROTECTED]>
>To: [EMAIL PROTECTED]
>Subject: (94)- Perayaan Natal di TV
>Date: Tue, 28 Dec 1999 17:11:44 JAVT
>
>(94)- Perayaan Natal di TV
>--------------------------
>
>Tadi malam TB Silalahi sang arsitek perayaan Natal di TV menyampaikan
>sepatah dua patah kata. Mula-mula, sebelum dia mulai berbicara banyak, saya
>agak khawatir. Jangan-jangan akan terlalu banyak ayat seperti: ‘Akulah jalan
>kebenaran. Barang siapa tidak melalui aku, tidak akan memperoleh kehidupan
>kekal’.
>
>Ayat itu bila ditafsirkan keliru, sering dianggap berbau pongah. Dan
>kebetulan lebih banyak yang menafsirkannya secara keliru. Sengaja atau
>tidak. Lalu bisa dipakai untuk yang bukan-bukan : menyombong maupun
>ber-asosial.
>
>Ternyata tidak.
>Ternyata si arsitek itu berbicara sangat indah. Indahnya tak kalah dengan
>sambutannya Gus Dur. Seorang teman saya yang biasanya sering ekstrim, tapi
>kali itu justru memuji. Bahkan ia sampai bertepuk tangan waktu Silalahi
>bercerita tentang sebuah toleransi.
>
>Yaitu tentang operet 6 babak. Yang jadi Maria seorang yang cantik sekali,
>berdarah Amerika campur Batak. Yang jadi Yosep seorang muslim (!). Yang
>berlelah-lelah harus berlatih peran dimasa lapar dahaga puasa.
>
>Ketika ditanya, "Apakah yakin, mau memerankan tokoh Yosep dalam operet
>Kristen ini dan apakah tidak ada masalah dengan agamamu?".
>Dijawabnya, "Tidak ada masalah, dan tidak ada yang bisa menggoyahkan
>keyakinanku terhadap agamaku".
>
>TB Silalahi memuji sikap itu.
>Dan kami orang Islam memuji TB Silalahi.
>
>Kelihatannya mulai tumbuh benih-benih rasionalitas di kalangan orang muda.
>Islam maupun Kristen. Ini perlu dipupuk supaya subur.
>
>Bila spiritualitas yang sedikit banyak subyektif adalah ibarat jalan-jalan
>didalam kota, maka jembatan menuju kota lain adalah rasionalitas itulah. Di
>atas jembatan kita berpegang tangan, bersalaman, saling mengenal.
>
>Selamat tinggal irrasionalitas. Selamat datang jembatan rasionalitas.
>
>Khadijah - Islam moderat
>Padepokan Silat Langkah Suci
>Ciganjur
>
>----- End of forwarded message from khadijah umar -----
>
>____________________________________________________________________
>Get free email and a permanent address at http://www.netaddress.com/?N=1
>
>

Kirim email ke