Salam,

Dengan proses reformasi yang salah arah ini, beberapa kesalahan-kesalahan
prinsipil telah dilakukan oleh Gus Dur dan para bajingan pembisiknya (sama
dong dengan Suharto yg juga dikelilingi para pembisik). Istilah dulu yg
keren sih inner circle, sekarang diubah jadi pembisik. Saya sebut bajingan
karena mereka tidak tahu malu membisikkan jumlah korban Maluku cuma 5 orang.
Ini suatu skandal pembodohan masyarakat yang sangat serius.

Kesalahan prinsipil Gus Dur adalah pembubaran beberapa departemen yang hanya
didasarkan oleh emosi dan pemahaman yang terlalu dangkal dari pentingnya
suatu birokrasi. Isu-isu untuk menghajar Golkar yang seharusnya cukup sampai
tahap propaganda ternyata berlanjut menjadi langkal riil setelah Gus Dur
yang dengan terpaksa dijadikan calon presiden. Saya katakan demikian karena
semua orang yang paham administrasi tidak akan sesembrono Gus Dur dalam
mengambil kebijakan administratif.

Kesalahan fatal Gus Dur adalah membiarkan jabatan-jabatan profesional
diperebutkan oleh orang-orang tak berpendidikan sepadan atau tak berkarir
atau tak berpengalaman di bidang tersebut. Sudah barang tentu semua dapat
dipelajari. Untuk menjadi presidenpun semua tukang becak, tukang pacul, atau
siapapun juga bisa asal dikasih kesempatan. Tetapi apa ini yang diharapkan?
Lalu kapan ada profesionalisme di bumi nusantara?

Dengan trend-trend pengisian jabatan-jabatan profesional oleh para begundal
PDIP dan juga PKB, maka sebaiknya para mahasiswa-mahasiswa janganlah masuk
menjadi pegawai negeri sipil. Ini bila anda merasa mempunyai kemampuan yang
cukup. Kalau anda tidak mempunyai kemampuan silakan menjadi PNS.

Demikian juga sebaliknya buat yang sudah telanjur menjadi PNS, lebih baik
beramai-ramai keluar dari dinas anda masing-masing. Yang masih berada di
luar negeripun kalau boleh saya sarankan lebih baik tetap tinggal di LN, dan
membangun kehidupan baru yang lebih mapan. Pameo lebih baik hujan batu di
negeri sendiri daripada hujan emas di negeri orang saat ini tidak pada
tempatnya lagi. Tidak perlu didengar. Apalagi jaman modern ini. Buat yg
tinggal di Jakarta, tinggal di LA misalnya, kan sama dengan tinggal di
Medan. Jadi kalau anda mau mudik, yah tempo yg harus ditempuh sama kan
(misal ke Medan naik bis)? Lagi pula dengan adanya teknologi videotelepon,
maka anda malah bisa dengan enak memandangi pacar anda yg di Jakarta dari
sini.

[Ini info buat yg agak kuper, anda bisa beli satu pasang videotelepon di
sini dengan harga di bawah $200. Jadi anda bisa melihat sang kekasih lagi
senam, lagi cemberut, atau lagi diapelin orang lain. Kalau di Jakarta saya
denger masih mahal ya? ]

Mengapa sih anda saya sarankan untuk tidak menjadi PNS? Bila anda bekerja
menjadi PNS, maka karir anda akan terhambat oleh begundal-begundal tak
berpendidikan dan tak berpotensi. Sebagai PNS anda tidak berhak menjadi
pengurus partai, namun sebaliknya untuk menduduki posisi penting anda harus
menjadi pengurus partai.

Dari segi lain, Akbar barusan menyampaikan bahwa kenaikan gaji lebih baik
untuk golongan 1 dan 2 saja. Artinya, kenaikan gaji hanya akan diperuntukkan
buat para office boy, tukang sapu, dan juru ketik. Suatu ide yg baik. Di
lain pihak ini adalah sinyal buruk buat para sarjana yang menempati golongan
III ke atas. Sebagai gambaran, gaji seorang pegawai sarjana baru lulus,
yaitu golongan IIIA, maka anda akan mendapat gaji Rp.150.000 sebulan.
Dipotong ini itu yah jadinya Rp 100.000 lah. Ini setara dengan upah 1 atau 2
jam memburuh di AS. Bila anda hidup di Jakarta, dan anda naik angkutan umum,
katakanlah hidup di Bekasi atau Tangerang, maka anda akan membutuhkan dana
Rp 1000 sekali jalan. Atau total Rp 60,000 sebulan. Misal anda mengencangkan
ikat pinggang sampai sekecil pinggang anjing pudel, maka mungkin anda masih
dapat menyisakan Rp 10,000 sebulan. Buat para pegawai puteri, maka tiap
bulan akan mempunyai pendapatan minus. Jadi mungkin perlu kreatif, misal
dengan mengolah buah jambe sebagai pengganti lipstik, atau mengolah bubuk
terigu untuk bedak.

Dengan demikian, yaitu perpindahan tenaga kerja berpotensi di lingkungan
government offices ke swasta, maka sektor swasta dapat diperkuat.

Sudah ah, saya sekiankan dulu.


Jeffrey Anjasmara
______________________________________________________
Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com

Kirim email ke