Dear Rekan Ali,

Saya tidak bermaksud mendukung salah satu di antara kalian dalam debat ini.
First of all, saya tidak tahu permasalahan yang sesungguhnya; secondly, saya
bukan anggota PERMIAS DC.
Tetapi berhubung saya anggota MILIS ini dan membaca posting-posting  maka
saya hendak menyarankan kepada Rekan Ali untuk menyelesaikan masalah ini
secara intern dengan anggota organizasi.  Jika mereka melakukan kesalahan,
berikan solusi alternatif yang harus mereka lakukan.  Jika cara-cara mereka
tak layak menurut pandangan anda, anda harus mengambil initiatif untuk
mencari jalan yang lebih 'halal.'
Kadang-kadang manusia berbuat karena tidak mengetahui lingkungannya. Saatnya
anda menunjukkan mereka, mereka inginkan atau tidak, akan anda putuskan
dalam pertemuan anda dengan mereka.
Mungkin ini lebih baik daripada saling tuding di hadapan umum. Sikap
demokratik yang baik adalah sikap articulative dalam leardeship style.

well,

ida

>From: Ali Simplido <[EMAIL PROTECTED]>
>Reply-To: Indonesian Students in the US <[EMAIL PROTECTED]>
>To: [EMAIL PROTECTED]
>Subject: An endorsement ?????Re: [imaam] I WONDER WHY !!!!!!!!!!
>Date: Tue, 28 Mar 2000 01:40:33 -0800
>
> > >Uang rakyat kembali kerakyat saya pikir tak apa.
> > >Karena akan sebagai modal untuk pertunjukan
> > >yang bertujuan membanti korban Ambon.
>
>Saya kira we went too far: we did not only cross the
>line, but we also moved the line.  I mean, who the
>hell in the world gave you the authority to take uang
>rakyat untuk disumbangkan lagi ke rakyat?
>Bukankah pemerintah sendiri sudah punya
>lembaga/menteri to allocate and distribute the fund???
>Kalau Permias D.C. memang berhak untuk melakukan
>seperti ini, bukankah Permias2 lain juga berhak minta
>subsidi dari pemerintah dengan alasan yang sama.  And
>you do the math, berapa banyak Permias di USA, dan
>kelompok mahasiswa Indonesia di dunia yang harus
>disubsidi untuk buat acara yang sama?????
>Dan kalau hanya korban Ambon yang dibantu, bagaimana
>dengan yang di Aceh atau di Papua Barat dll???
>
>Saya kira kita ini sama saja dengan Soeharto, buat
>yayasan sana sini, tambah make-up sedikit, then call
>it yayasan kesejahteraan rakyat or whateverlah.
>The thing is you can call it whatever you want it, you
>can use anywords to manipulate anything, but one thing
>you can't do: you can't lie to your conscience!!!!!
>
> > >
> > >Biaya gedung besar memang terpaksa, IMAAM coba
> > usaha
> > >pinjam auditorium HS tak berhasil.
> > >
> > >Saya membantu ikut menjawab WHY, karena ikut sejak
> > >awal persiapan gawe amal ini mewakili IMAAM sebagai
> > >co-sponsor.
> > >
>
>Having IMAAM as your co-sponsor doesn't mean and
>guarantee anything.  I don't care if your event got
>endorsed or a seal of approval from organisasi Muslim
>or Vatican or NATO or UN or NAZI or KKK or whatever.
>You can disagree with me (and I will respect your
>opinion), but one thing you have to remember:  You
>will never get KEADILAN based on KETIDAKADILAN!!!!!!
>
>
>Wassalam
>
>Ali Simplido
>
>
>
>__________________________________________________
>Do You Yahoo!?
>Talk to your friends online with Yahoo! Messenger.
>http://im.yahoo.com

______________________________________________________
Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com

Kirim email ke