In a message dated 4/11/00 6:26:23 AM Eastern Daylight Time,
[EMAIL PROTECTED] writes:

> Justru sebaliknya komunisme
>  harus dibasmi karena mereka tidak membolehkan orang lain beragama.
>
>  Sebelum Irwan muter lagi, jawab dulu ini. Kalau ada pihak yg menginginkan
>  kita tidak boleh beragama dengan cara teror dan bunuh, sedangkan sebagian
>  besar dari kita ingin beragama, apakah kita akan membiarkan mereka eksis
dan
>  makin besar jumlahnya? Ini dulu dijawab.


Pak Jaya, anda tampaknya masih sulit membuka pikiran anda
untuk melihat beda antara ideologi atau paham dengan tindakan
kriminal.

Atas pertanyaan anda di atas, saya akan jawab yang perlu dilarang
dan ditindak tegas adalah tindakan kriminal seperti membunuh,
membakar (termasuk membakar rumah ibadah), melakukan teror,
memaksa orang untuk mengikuti kepercayaan tertentu atau agama
tertentu atau keyakinan yang dia yakini. Jadi, yang perlu dilarang
adalah tindakannya, bukan ideologi, bukan pikiran, bukan paham,
karena dalam article 18 itu jelas tertulis "Everyone shall have the
right to freedom of thought, conscience and religion."
Ini jawaban saya atas pertanyaan anda.

Secara tidak langsung, pertanyaan anda sebenarnya juga
mengarah SEKELOMPOK KECIL MASYARAKAT kita yang doyannya
main hakim sendiri, main bakar2an rumah ibadah, main bunuh2an
orang, main rusak properti orang yang tidak seagama dengannya.

PERINGATAN: huruf besar di atas sengaja saya buat agar menjadi
perhatian khusus bagi pihak2 yg suka membelokkan tulisan saya.
Saya mengacu pada sekelompok kecil dan bukan kepada salah satu
penganut agama secara keseluruhan.

Demikian saja dari saya dengan harapan mudah2an Pak Jaya
semakin lebih mengerti lagi arti dari HAM.

catatan:
Ketakutan Pak Jaya yang berkata "makin besar jumlahnya"
malah jadi pertanyaan tersendiri buat saya, koq bisa makin
besar? Kalau makin besar khan itu artinya agama2 yang
ada tidak mampu lagi memenuhi harapan orang tersebut.


jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu

Kirim email ke