BPS: Januari Diperkirakan Deflasi

Liputan6.com, Jakarta: Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Rusman Heriawan 
memperkirakan
Januari 2009 terjadi deflasi akibat penurunan harga premium, solar, dan
tarif angkutan. "Mudah-mudahan deflasi (Januari) lebih tinggi dari
Desember (2008) yang cuma 0,04 persen," kata Rusman di Istana Negara,
Jakarta Pusat, Jumat (30/1). "Tapi deflasi akan terjadi ada potensinya,
paling tidak dari penurunan solar, premium dan tarif angkutan, kita
belum berharap banyak dari tarif listrik dan lain-lain." 

Rusman menambahkan, dari pemantauan BPS, hingga ini potensi deflasi
masih sangat memungkinkan, meski agak terhambat dengan kenaikan harga
beras sekitar satu persen sejak awal bulan ini. "Kita lihat ada
kenaikan beras sedikit tetapi mudah-mudahan tak signifikan dan bisa
bertahan sampai nanti panen raya," ucap Rusman. Untuk beras,
persoalannya karena dampak psikologis saja karena sedang tidak musim
panen, meski Bulog berkali-kali mengatakan tidak ada masalah dengan
stok." 

Mengenai pengaruh penurunan tarif angkutan, Rusman menyatakan jumlahnya
cukup berpengaruh meski penurunannya belum merata di semua daerah dan
besarannya belum sesuai yang diharapkan. "Yang diharapkan bisa 10
persen menyeluruh dari Aceh sampai Papua," ujar dia. "Berapa besarnya,
tergantung berapa besar penurunannya."

Menurut dia, jika tarif angkutan turun secara serentak, dipastikan
dampaknya terhadap penurunan harga komoditas akan kian besar. "Harga
bahan-bahan pokok yang diharapkan turun juga perlu waktu, jangan terus
diharapkan sekarang, penurunan bahan pokok dipengaruhi sektor
angkutan," kata Rusman.(BOG/ANTARA) 


      

Kirim email ke