[EMAIL PROTECTED] wrote:(SBY-JK) SLOGAN PERUBAHAN HANYA SEKADAR ILUSI, SBY TERGUNCANG

Jakarta, Oktober 2004 - Langkah awal SBY dengan membentuk 'Kabinet 
Indonesia Bersatu' (Kabintu), ternyata tak mulus dalam memimpin negeri
ini. Terlalu banyak onak dan duri merintangi. Padahal ia baru bertahta 
dalam hitungan hari. Masyarakat tiap saat memelototi koran dan tivi. 
Sorotan media massa begitu tajam menelisik setiap langkah para tuan dan
nyonya menteri. 

Masyarakat pemilihnya yang dulu menggantungkan harapan besar akan suatu
perubahan besar, kini mulai patah hati. Itu semua ternyata hanya sebuah
ilusi. Sekadar mimpi-mimpi. Sosok Presiden yang amat digandrungi 
para ibu-ibu pecandu sinetron ini dianggap telah gagal dalam memilih 
para menteri. 

Tak cuma itu, di hari ketiga berkuasa saja, telah muncul 
beragam kekecewaan rakyat, baik secara individu maupun kelompok, yang 
susah terobati.  Masyarakat Sulut kecewa dengan tidak dipilihnya EE Mangindaan sebagai 
menteri. Ratusan bendera setengah tiang pun mereka kerek sebagai pertanda sakit hati. 
Partai Demokrat yang menjadi kendaraan politiknya juga kecewa karena 
hanya mendapat jatah cuma 1 menteri. 

Dukungan atas Yudhoyono di parlemen juga mulai goyah. Ketua DPP PBB Hamdan Zoelva 
mengatakan, partainya mempertimbangkan untuk menarik dukungan dari SBY jika kabinet
yang  dibentuknya gagal menjalankan keputusan rakyat. Jika di tengah 
jalan ternyata kabinet tidak menjalankan agenda yang disusun bersama 
Koalisi Kerakyatan, maka PBB memutuskan untuk menarik dukungan. Bahkan
menurut Drajad Wibowo, anggota DPR dari PAN, dinamika yang ada di DPR
sekarang tidak menguntungkan pasangan SBY-JK. Menurutnya, agenda perubahan
yang tadinya digotong ternyata tidak direalisasikan dalam penyusunan
kabinet. 

Bagaimana di jalanan? Komite Pimpinan Pusat PRD dalam siaran persnya 
pada hari ini langsung 'menembak' SBY-JK yang dianggap tak berpihak
pada rakyat dengan menyusun kabinet berdasarkan politik dagang sapi. 
Masih mending istilah Kabinet Pelangi di zaman Megawati karena keterpaksaan
situasi dan kondisi politik saat itu. Sebelumnya muncul penilaian bahwa 'Kabintu' nya 
SBY-JK adalah 'Thank
You Cabinet', alias kabinet balas budi. Inilah intrik politik di awal 
pemerintahan baru kita. 

Kekecewaan dimulai molornya pengumuman kabinet selama hampir empat jam
(20/10), terkait dengan keras serta alotnya tarik menarik antara kelompok
kepentingan di seputar figur SBY maupun JK yang menginginkan "jago"nya
memegang posisi menteri strategis. Kubu JK tetap 'ngotot' dan 'keukeuh' 
ingin mempertahankan "jago"nya. Menurut sumber, JK sangat marah ketika 
nama satu calonnya, Aburizal Bakrie, terlempar di hari-hari terakhir.
Apalagi, Aburizal sudah dipanggil SBY untuk fit and proper test. Kalla
juga akhirnya bisa memasukkan nama Hamid Awaluddin (anggota KPU) jadi 
Menteri Kehakiman dan HAM. Padahal, SBY sudah memasukkan Abdul Gani
Abdullah (dirjen perundang-undangan di Depkeh dan HAM) sebagai calon 
menteri. Sebelumnya, Kalla sempat kesal karena calon-calonnya tak 
dipanggil ke Cikeas, seperti Muhammad Abduh (calon kepala Bappenas), 
Zaenal Soedjais (mantan dirut PUSRI), dan Setyanto P. Santosa (mantan dirut Telkom). 
Bahkan Noelle, boss Bank Mandiri, yang sudah obral uang dan fasilitas
hotel untuk para calo menteri pun kini harus gigit jari. 

Tarik menarik keras antara kubu yang menginginkan Rizal Ramli dengan Sri
Mulyani untuk posisi Menteri Keuangan akhirnya memunculkan figur Jusuf
Anwar sebagai jalan tengah. Terkait dengan keputusan itu, Rizal kemudian
ditawari posisi Menteri Perindustrian. Rizal yang mengincar kursi Menkeu
pun menolak tawaran tersebut, dengan alasan jabatan itu membuat dirinya
tak bisa berbuat banyak bagi rakyat. Selain itu, jabatan Menperind yang
ditawarkan lebih sekadar upaya mengakomodasi dirinya yang dikenal
sebagai tokoh yang kritis terhadap IMF. "Saya tak mau dijadikan bemper
dan pemanis bahwa di Kabintu ada figur yang prorakyat dan kritis terhadap
IMF" ujar doktor ilmu ekonomi lulusan Boston University ini kepada
Investor Daily. 

Nafsiah Mboi yang sudah hadir di Istana untuk menduduki jabatan Menteri
Kesehatan pun terpental, karena pada detik-detik terakhir, muncul nama
Siti Fadilah Supari, direktur Litbang RS Jantung Harapan Kita. Demikian
pula untuk pos Menko Kesra. SBY menginginkan Mahfud MD, tapi JK ingin
Alwi Shihab. Akhirnya, JK yang temperamental berhasil mengalahkan SBY 
yang peragu itu. Saat seleksi di Istana pun, JK ikut serta mengetes. Bahkan, ia
memberikan briefing sebelum SBY masuk ruangan. Para calon menteri itu
sebelumnya berkumpul di Hotel Sari Pan Pacific, lalu pada pukul 19.00
wib mereka menuju Istana yang jaraknya sekitar 1 kilometer.

Menurut sumber, saat seleksi dilaksanakan, SBY dan Kalla tampak tegang.
Beberapa kali Kalla terlihat masuk ruangan SBY di Istana Merdeka. Yusrik
yang berdialog dengan Kalla dan SBY ikut-ikutan tegang. Singkat kata,
tarik menarik untuk menduduki posisi menteri itu akhirnya dimenangkan
oleh kubu pro pasar, pro bisnis dan pro partai politik. Sementara kubu
yang prorakyat terpental keluar arena. 

Ternyata, begitu banyak kerikil perjalanan dari Cikeas
menuju Istana. Kalau slogan perubahan hanya sekadar ilusi, masih adakah pelangi di 
matamu, pak SBY? 

Salam ProRakyat!


Radityo Djadjoeri


--------------------------------------------------
SIARAN PERS KPP PRD

Komite Pimpinan Pusat - Partai Rakyat Demokratik (KPP-PRD)
Jl. Tebet Barat Dalam VIII L No. 2 , Jakarta Selatan 12820 
Telp.021-8309061, e-mail : [EMAIL PROTECTED]  website: www.prd-online.or.id  

No: D/KPP-PRD/X/04/016
Hal: Pernyataan Sikap

Kabinet Indonesia Bersatu SBY-Kalla adalah Kabinet Dagang Sapi yang 
merugikan rakyat. Harapan rakyat untuk mendapatkan perubahan dari 
SBY-JK, tentu saja bukan hanya sekadar perubahan orang-orang dalam 
komposisi kabinet, namun juga perubahan dari program-program ekonomi 
politik yang selama ini sudah terbukti menyengsarakan rakyat-ekonomi 
neoliberal sesuai resep IMF--menjadi program yang mengeluarkan rakyat 
dari krisis. Kabinet Indonesia Bersatu Bukan Kabinet Kerakyatan. 

Pertanyaan kritis yang harus diajukan adalah perubahan seperti apa yang
akan diwujudkan dari kabinet yang tim-tim ekonominya Mari Elka Pangestu, 
Sri Mulyani, Aburizal Bakri--adalah orang-orang yang diantaranya 
terindikasi bermasalah dan ekonom yang menggunakan mazhab ekonomi 
imperialis neoliberal? Apa yang berbeda dari pemerintahan Megawati yang
juga menggunakan mazhab ekonomi yang sama, sesuai pesanan IMF, WB, WTO,
CGI? Sementara makna pilihan rakyat terhadap SBY-JK adalah kesadaran 
rakyat akan kegagalan pemerintahan Mega dan keinginan untuk terwujudnya
perubahan yang signifikan terhadap tingkat kesejahteraan dan perbaikan 
kualitas demokrasi. 

Tidak mungkin kita mengharapkan moratorium pembayaran hutang luar 
negeri  yang setiap tahun pembayaran cicilan dan bunganya membebani 
hampir 30% APBN. Tidak mungkin rakyat akan menikmati pendidikan yang 
murah bahkan harusnya bisa gratis jika program subsidi pendidikan 
dicabut dan kampus dijadikan layaknya perusahaan melalui program 
otonomisasi kampus. Penyehatan ekonomi ala IMF yang salah satunya 
melalui program privatisasi sesungguhnya adalah siasat politik 
imperialis untuk merampas aset-aset ekonomi strategis rakyat dengan 
menjual murah BUMN-BUMN, dan Kementerian BUMN tidak mungkin mampu 
menghentikan privatisasi karena sudah tertuang dalam perjanjian LoI 
untuk dituntaskan tahun ini. Liberalisasi perdagangan yang selama ini 
berjalan dan sudah terbukti telah menyengsarakan para petani dan 
menghancurkan industri nasional pasti akan tetap dilanjutkan, dan 
Menteri Pertanian sama sekali tidak menyentuh persoalan mendasar ini
hanya mengulang-ulang jargon ketahanan pangan tanpa teknologisasi 
massal dan murah bagi petani. 

PHK-PHK masal akan terus terjadi sepanjang industrialisasi nasional 
tidak menjadi prioritas, dan 
privatisasi dihentikan sama sekali. Harapan 11 juta para penganggur 
terbuka untuk mendapatkan lapangan kerja akan sulit terwujud sebagai 
konsekuensi ekonomi pasar bebas yang hanya mengandalkan investasi asing
untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi pada angka 7%. 

Kabinet Indonesia Bersatu Tak Menjamin Kemerdekaan Nasional. Seluruh 
program penyesuaian struktural tersebut sangat membebani anggaran 
negara sehingga kemampuan negara untuk mengatasi krisis 
kesejahteraan rakyat menjadi hilang. Kemampuan anggaran Negara untuk 
meletakan dasar-dasar bagi industrialisasi nasional sebagai jalan 
keluar pemulihan krisis ekonomi juga menjadi terbelenggu oleh kehendak-
kehendak IMF. Kepatuhan pemerintahan kita untuk melaksanakan seluruh 
program-program ekonomi yang didiktekan oleh IMF sesungguhnya secara 
esensi telah membuat bangsa dan rakyat kita kehilangan kemerdekaan 
nasionalnya.

Kabinet Indonesia Bersatu Tak Menjamin Pemerintahan Bersih. 
Sementara itu penyelesaian korupsi tidak tercermin dalam pemerintahan 
dan kabinet, karena tokoh-tokoh yang terindikasi tidak bersih Yusuf 
Kalla sendiri, Aburizal Bakri masih saja direkrut. Pembersihan birokrasi secara 
menyeluruh, tidak cukup diselesaikan oleh program karitatif Jaksa Agung
dalam bentuk menangkap dan mengadili beberapa koruptor saja sebagai 
bentuk sogokan pada rakyat yang ironisnya dimulai dengan memberikan SP3
pada Ginanjar Kartasasmita.

Kabinet Indonesia Bersatu Tak Menjamin Pemerintahan Demokratis.  
Harapan rakyat yang menjadi korban kejahatan kemanusiaan dan dambaan 
akan tegaknya penghargaan terhadap hak asasi manusia pasti akan 
terabaikan. Karena bukan hanya bergantung pada Abdulrahman Saleh untuk 
berani mengusut tuntas kasus kejahatan kemanusiaan, akan tetapi 
persolan penyelesaian kasus-kasus pelanggaran HAM memang tidak masuk 
dalam agenda prioritas pemerintahan SBY-JK.

Dengan bercokolnya figur-figur kaki-tangan IMF dalam kabinet 
Pemerintahan baru sudah pasti akan menghambat kebutuhan untuk mengatasi
krisis kesejahteraan rakyat. Program untuk: penentangan terhadap 
politik kenaikan harga akibat pemotongan-pemotongan subsidi, 
penyelesaian terhadap PHK-PHK massal dan buruh kontrak, perumahan murah
untuk rakyat, dan kebutuhan akan tanah-modal-teknologi modern murah 
bagi kaum tani, sudah pasti akan dihambat oleh kaki tangan IMF di 
Kabinet. Demikian juga program yang menjadi dasar-dasar bagi 
industrialisasi nasional: Penghentian pembayaran hutang sebelum Rakyat
Sejahtera (moratorium hutang), penentangan terhadap privatisasi dan 
liberalisasi perdagangan, pendidikan dan kesehatan murah hingga gratis 
untuk rakyat, sudah pasti juga akan dihambat oleh kakitangan IMF 
tersebut. 

Perubahan watak kekuasaan dengan memperhatikan kegagalan penyelesaian 
krisis ekonomi dari pemerintahan sebelumnya, adalah dengan menciptakan 
karakter Pemerintahan yang benar-benar KERAKYATAN dan MERDEKA dari 
kepentingan dan eksploitasi kaum imperialis neoliberal melalui IMF.  
Berjayanya kebijakan-kebijakan ala IMF juga berdampak tidak kondusifnya
proses demokrasi. Kebijakan ala IMF yang terbukti telah menyebabkan 
perlawanan-perlawanan Rakyat dimana-mana itu pasti membutuhkan syarat-
syarat kebijakan politik yang represif. 

Dilihat dari konfigurasinya yang terdiri dari pensiunanan militer, 
pengusaha hitam, politisi oportunis dan ekonom pro IMF, sesungguhnya 
kabinet SBY-JK sama dengan sebelumnya yaitu kabinet dagang sapi yang 
akan kembali menyerahkan negeri ini beserta rakyat dan kekayaan alamnya 
pada cengkeraman imperialisme neoliberal. Hal ini juga sekaligus 
menelanjangi ilusi harapan perubahan yang berlebihan pada pemerintahan 
SBY-JK. 

Untuk itu, kami menyerukan:

Jikalau PKS konsisten dengan pembelaan pada rakyat miskin yang telah 
disengsarakan oleh program-program ekonomi alaI MF, sudah seharusnya 
semenjak kabinet ini diumumkan PKS semestinya mencabut dukungan 
politiknya pada SBY dan bergabung bersama barisan oposisi kerakyatan.

Seluruh kekuatan demokratik agar mengawasi perubahan yang dijanjikan 
pemerintah yang sudah teridentifikasi merugikan rakyat dengan persatuan
yang meluas di mana-mana.

Bangun Pemerintahan Bersih, Demokratik, Merdeka, dan Kerakyatan!

Bangun Persatuan Rakyat Menuju Pemerintahan Persatuan Rakyat!

Jakarta, 23 Oktober 2004

KOMITE PIMPINAN PUSAT – PARTAI RAKYAT DEMOKRATIK

(KPP - PRD)

Yusuf Lakaseng - Ketua Umum
Zely Ariane - Sekretaris Jenderal


Gulingkan Pemerintahan Boneka Penjajah Asing dan Militerisme! 
Bangun Persatuan Rakyat-Bentuk Pemerintahan Rakyat Miskin! 

Komite Pimpinan Pusat - Partai Rakyat Demokratik (KPP-PRD) 
Jl. Tebet Barat Dalam VIII L No. 2 
Kec. Tebet Barat 
Jakarta Selatan 12810 
Telp. 021-8309061 
Hp. 
0816-1922626 (Ketua Umum) 
0815-8126673 (Sekjen) 
0815-6867741 (Ketua I) 
0816-1675291 (Ketua II) 
0815-8946404 (Ketua III)





 

Kujungi Juga Website Kami Di-http://team-success.tk/


                
---------------------------------
Do you Yahoo!?
vote.yahoo.com - Register online to vote today!

[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Make a clean sweep of pop-up ads. Yahoo! Companion Toolbar.
Now with Pop-Up Blocker. Get it for free!
http://us.click.yahoo.com/L5YrjA/eSIIAA/yQLSAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih 
Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Posting: [EMAIL PROTECTED]
5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke