Sorry crosspost,krn kalau gue tulis di milisnya pasti di banned hiuhiuhihihi..

Hehe setelah baca tulisan dari syech assyaukanie assangkuni..gue mau ketawa 
terbahak-bahak.......

Kalau ada yg mau ngasi tahu kelucuan atau (kegoblokan???)atau bahasa 
eufimismenya ke-naïve-an-nya??

Terus terang pentolan JIL yg berkualitas menurut standar gw mah Cuma si Ulil 
Abshar Abdalla..argumennya kuat dan memberi perspektif lain sebagai alternative 
yang bisa berjalan pada alur yang logis walaupun cukup berbeda dgn pemikiran 
mainstream.....kalau pentolan eh sory pentilan yang lain  mah....sorry2 aje ye 
broer...
 

ptP
[EMAIL PROTECTED]
 

-----Original Message-----
From: assyaukanie [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Tuesday, March 15, 2005 12:55 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: ~JIL~ Islam dan Liberalisme Ekonomi




Teman-teman,

Saya baru pulang dari Aceh, berkeliling dari tenda ke tenda sekolah 
darurat di sana. Selama seminggu terpisah dari komputer dan 
internet, jadi tak bisa mengikuti perdebatan soal iklan BBM yang 
ternyata banyak mendapatkan respon itu.

Saya ingin memberikan jawaban kepada teman-teman yang saya kira agak 
keliru dalam menilai JIL, khususnya yang bersangkutan dengan sikap 
ekonomis mereka. Saya bisa memahami orang seperti AE Priono dan Ade 
Armando yang menyayangkan mengapa JIL mendukung iklan BBM. Saya 
kira, persoalannya jauh dari sekadar BBM. Persoalan ini berkait erat 
dengan masalah yang lebih fundamental lagi, yakni soal sikap JIL 
atau Islam Liberal terhadap masalah-masalah ekonomi.

Saya pribadi meyakini bahwa jika kita meyakini akan nilai-nilai 
luhur liberalisme, maka kita tak seharusnya mengambil separuh-
separuh, alias bersikap eklektik. Jika kita bersikap liberal dalam 
urusan politik-keagamaan, maka kita juga harus liberal dalam 
menyikapi masalah-masalah ekonomi. Problem besar dalam isu politik 
keagamaan adalah adanya tumpang-tindih antara peran agama dan 
negara. Dan sikap JIL jelas, yakni harus adanya "sekularisasi" alias 
pemisahan antara negara dan agama.

Dalam masalah ekonomi, hal yang sama juga seharusnya terjadi. Harus 
ada "sekularisasi ekonomi," alias pemisahan antara negara dan sektor-
sektor ekonomi yang selama ini tergantung kepada negara. Pelepasan 
subsidi adalah sebuah bentuk upaya untuk memisahkan ketergantungan 
ekonomi yang seharusnya independen dari negara. Saya kira, inti dari 
liberlaisme ekonomi adalah ini.

Bagi saya, Islam Liberal harus konsisten dalam pemikiran politik-
keagamaan dan ekonomi sekaligus. Di sini, saya kurang menyetujui 
para intelektual senior kita, seperti Dawam Rahardjo dan Adi Sasono, 
yang dalam masalah-masalah politik-keagamaan bersifat liberal, tapi 
dalam masalah-masalah ekonomi, bersikap sangat tidak liberal. Mereka 
anti pasar dan mengutuk sistem liberalisme ekonomi. 

Menurut saya, Islam Liberal harus konsisten dalam politik dan juga 
ekonomi, simply karena keberhasilan negara-negara maju (Barat)datang 
dalam satu paket. Saya kira, kita tak bisa bersikap mendua, bersikap 
liberal dalam maslah politik dan anti-liberal dalam ekonomi. 
Kemajuan ekonomi di Barat dibangun atas dasar prinsip-prinsip 
liberalisme, dan bukan sosialisme. 

Ringkasnya, dukungan terhadap pencabutan subsidi BBM adalah bagian 
dari upaya orang-orang liberal untuk tetap konsisten pada argumen 
mereka dalam menerima nilai-nilai luhur Liberalisme.

Salam,
Luthfi










Silahkan kunjungi kami:
http://groups.yahoo.com/group/islamliberal
http://www.islamlib.com 
Yahoo! Groups Links



 





------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Give underprivileged students the materials they need to learn. 
Bring education to life by funding a specific classroom project.
http://us.click.yahoo.com/4F6XtA/_WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke