** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.da.ru **

Media Indonesia

EDITORIAL Jum'at, 01 April 2005

Menanti Keberanian Menghukum Koruptor

MENGHUKUM koruptor di Indonesia bukanlah perkara mudah. Hukum dan peraturan 
perundang-undangan boleh saja ada dan lengkap. Akan tetapi, penerapannya rumit 
luar biasa.

Selalu saja ada celah hukum yang membuka argumen bagi pembenaran tindakan 
korupsi, baik oleh pengusaha, pejabat, maupun politisi. Polisi, jaksa, hakim, 
dan pengacara adalah pihak-pihak yang bertanggung jawab terhadap penegakan 
hukum. Tetapi mereka juga adalah lingkaran yang membuat hukum tidak tegak.

Maka, dari waktu ke waktu kita dipertontonkan dengan berbagai keanehan. Ada 
koruptor yang divonis penjara, tetapi tidak pernah bisa dimasukkan ke dalam 
sel. Ada koruptor yang setiap hari bermain golf, tetapi mendadak sakit begitu 
kasusnya diproses. Dan, mereka dengan mudah memperoleh surat keterangan sakit 
dari dokter.

Ada pula koruptor yang sudah dimasukkan ke dalam penjara, tetapi kemudian 
dengan mudah diantar ke gerbang untuk melarikan diri. Dan, masih banyak lagi 
bentuk-bentuk persekongkolan yang menyebabkan koruptor menikmati impunity, 
termasuk manipulasi putusan pengadilan. Inilah yang membedakan korupsi di 
Indonesia dengan korupsi di negara lain.
Korupsi, memang, penyakit manusia di mana saja di dunia ini. Akan tetapi, 
bedanya, di Indonesia--negara dengan tingkat korupsi tertinggi--sangat sedikit 
koruptor yang dipenjara, negara lain banyak koruptor dimasukkan ke dalam 
penjara. Di China hampir tiap bulan ada saja koruptor yang ditembak mati 
berdasarkan putusan pengadilan.

Dalam suasana ketidakpercayaan publik terhadap kesungguhan penegakan hukum di 
Indonesia, khususnya terhadap koruptor, kita mendengar tentang vonis seumur 
hidup kepada Adrian Herling Waworuntu, tersangka utama pembobolan dana Bank BNI 
senilai Rp1,214 triliun.

Kasus Adrian Waworuntu adalah salah satu contoh betapa rumitnya proses 
pengadilan terhadap tersangka korupsi. Berbagai peluang untuk memperoleh 
impunity dimanfaatkan sebesar-besarnya. BAP Adrian tercatat lebih dari tujuh 
kali mondar-mandir dari tangan kejaksaan kepada kepolisian. Adrian pernah 
ditahan, tetapi kemudian dibebaskan karena masa penahanannya habis. Sempat 
dicekal, tetapi sempat pula melarikan diri ke luar negeri melalui pintu keluar 
yang hingga kini tidak diketahui. Proses penanganan Adrian pun makan korban. 
Sejumlah pejabat polisi kena sanksi karena menerima suap.

Dari gelagat proses hukum terhadap Adrian Waworuntu dan dari catatan penanganan 
terhadap korupsi selama ini--terutama di lingkungan Pengadilan Negeri Jakarta 
Selatan--publik menduga Adrian Waworuntu bakal divonis bebas atau diganjar 
hukuman ringan. Tetapi PN Jakarta Selatan membuktikan bahwa tidak semua 
koruptor bisa tersenyum di sana.
Adrian, bahkan divonis lebih berat dari tuntutan jaksa. Kita, tentu, tidak 
bergembira hanya karena Adrian dihukum berat. Kegembiraan kita lebih disebabkan 
karena para hakim mulai berani menghukum berat para koruptor yang merugikan 
negara. Entah itu Adrian, entah siapa lagi.

Untuk menyelamatkan bangsa ini, tidak ada pilihan lain kecuali memerangi 
korupsi. Polisi, hakim, dan jaksa adalah pahlawan bagi penegakan hukum. Adalah 
malapetaka bila para pahlawan penegakan hukum ini terlibat dalam pelanggaran 
hukum.

Polisi, hakim, dan jaksa masih harus membuktikan bahwa mereka bekerja 
sungguh-sungguh demi penegakan hukum. Adrian Waworuntu adalah contoh keberanian 
itu. Akan tetapi, keberanian yang amat didambakan publik itu masih terlalu 
sedikit diperlihatkan para penegak hukum. Wajah hukum kita masih didominasi 
oleh bopeng-bopeng memalukan. 

[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
DonorsChoose. A simple way to provide underprivileged children resources 
often lacking in public schools. Fund a student project in NYC/NC today!
http://us.click.yahoo.com/5F6XtA/.WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.uni.cc **

Kirim email ke