--- In ppiindia@yahoogroups.com, "Lina Dahlan" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Setuju bung Izam. Jadi, saya pikir juga perjuangan jender dan > feminisme itu seharusnya untuk menempatkan posisi wanita sesuai > dengan fitrahnya lah. Semoga laki-laki juga tahu bagaimana fitrah > wanita itu sehingga bisa menghargai sebagai komoditas maupun secara > rohani karena wanita itu juga manusia yang terdiri dari jasad dan > rohani...:-) > > Wassalam, > Lina ----------------------------
Demikianlah. Dalam falsafah Asia timur, dikenal dua unsur yang saling mengisi, yakni Ying dan Yang, yang ada dalam setiap ciptaan. Falsafah Yunani menggambarkannya dengan unsur Venus (kewanitaan) dan Mars (kelakilakian). Dua unsur ini sekaligus berhadapan DAN saling mengisi. Jadi tidak saling meng-exclude. Tak ada kewanitaan tanpa kelakian, dan sebaliknya. Ini adalah perwujudan dari unsur positif dan negatif yang menguasai semua kodrat penciptaan. Kemiripan, misalnya panjang rambut, panjang celana, hanyalah menginduksi bagian luar dari kedua ciptaan ini. Tetapi didalam inti penciptaan ini, mereka tak mungkin sama. Karena fungsi mereka yang saling melengkapi. Ketidakpenghargaan lakilaki terhadap wanita tidaklah sesuai dengan kodrat, sebab, tanpa fungsi kewanitaan, tak ada penciptaan, apakah ini manusia, hewan atau tanaman. Tetapi alam memang mencakup bentuk tengah, dimana pembagian dua jenis ini tidak jelas. Baik manusia, hewan maupun tanaman, ada yang mempunyai unsur keduanya. Ada tanaman yang hanya berbunga jantan, hanya berbunga betina, dan berbunga keduanya. Kembali ke thema posisi kedua jenis ini dalam masyarakat: keadaan sosial seringkali menyebakan ketidaksetaraan kelamin. namun, perubahan perkembangan masyarakat akan mengkoreksi taraf kesetaraan ini, sesuai dengan sikon yang ada. Setelah PD II, banyak pria yang gugur dalam perang, kebanyakan dokter dan staff rumahsakit di Rusia adalah wanita. Mau tak mau, wanita lalu meraih taraf kedudukan sosial pria. Dalam masyarakat agraris yang masih sederhana, misalnya ditengah Afrika, di Volta hulu atau Senegal, wanita mengambil fungsi yang sekedar mendudukung posisi pria, yang harus berburu ataupun menjaga hewan dan pekerjaan berat lainnya. Kisah Simson dan Delila dalam kitab Taurat atau Perjanjian Lama menggambarkan jelas, bagaimana Simson yang perkasa itu, mampu merubuhkan gedung dengan ototnya, tekuk lutut pada Delila, mengakui rahasia kekuatannya, yakni rambut yang tak boleh dipangkas, sampai akhirnya dia ditangkap dan dihukum mati. Salam danardono ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Help save the life of a child. Support St. Jude Children's Research Hospital's 'Thanks & Giving.' http://us.click.yahoo.com/mGEjbB/5WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/