Pada tulisan mang Ucup yg sebelumnya saya mengutip pendapat dari Sigmund Freud dimana ia menyatakan bahwa orang yg percaya kepada Tuhan itu mengidap gejala Odipoes Komplek, tetapi perlu diketahui bahwa teori Odipoes Komplek ini sebenarnya telah dipatahkan dan dianggap ngawur total oleh Daniel Stern seorang pakar penelitian tentang bayi.
Bahkan menurut pendapat dari para Dr sepesialis nerologie, maupun para Psikiater pada saat sekarang ini, psikoanalis ala Freud itu adalah ajaran sesat alias Scharlatanerie. Sehingga orang2 jaman sekarang ini sudah mulai gerah untuk pergi ke psikiater, berdasarkan laporan dari majalah Time, ternyata pada th yg lampau jumlah pasiennya dari seluruh anggota American Psychoanalytic Association telah turun drastis, jumlah total pasiennya kurang dari 5.000 orang. Dan satu2nya sofa tempat berbaring yg masih digunakan untuk memberikan kesempatan bagi sang pasien untuk ngeluarkan uneg2nya hanya ada di film New York dari Woody Allen saja. Apakah dan siapakah manusia itu? Adalah pertanyaan klasik yg selalu dicari jawabannya oleh umat manusia sepanjang masa. Manusia hanya bisa berspekulasi dlm merumuskan siapa sesungguhnya manusia itu, tetapi Tuhan (melalui agama) memberikan informasi tentang siapa sesungguhnya manusia itu. Satu pertanyaan yg paling mudah saja yg hingga saat ini manusia belum bisa mengukurnya secara ilmiah, kenapa saya memilih warna biru atau merah? Kenapa bisa timbul perasaan bersalah? Kenapa bangsa yg begitu mengagungkan karya seperti Beethoven maupun Goethe, tetapi dilain pihak bisa jadi begitu biadab dan sadis sehingga bisa membunuh jutaan jiwa orang Yahudi? Tokoh Psikologi yg sejajar dgn Sigmund Freud adalah Carl Gustav Jung; dimana ia menulis dlm bukunya "Modern Man in Search of a Soul" - hlm 264: "Di antara semua pasien saya dlm usia bagian hidup yg kedua, yaitu di atas 35 th, tidak ada seorang pun yg masalahnya pada akhirnya, bukan masalah menemukan pandangan keagamaan atas kehidupan" Dan terbuktikan bahwa pasien2nya baru bisa sembuh kembali setelah mereka kembali pada wawasan agama. Jadi bagi Jung agama bukanlah sifat Odipoes Komplek yg harus dikeluarkan maupun diobati, melainkan tempat berhubungan dgn kemampuan kepribadian yg tertinggi, atau wahana untuk membuka lubuk jiwa manusia (arketipe). Bahkan pakar psikologi lainnya seperti A.A. Brill dan Henry Link berpendapat bahwa orang2 yg benar2 religius tidak akan pernah menderita sakit jiwa, karena mereka memiliki kepribadian yg kuat. Abraham H. Maslow yakin bahwa manusia gagal mencapai kemampuan manusianya, karena "penyakit Yunus" yaitu perasaan mereka sebagai tidak penting dan tidak berarti. Perasaan Yunus ini bisa dapat dikalahkan melalui agama. Karena melalui agama kita bisa mencapai dan meraih apa yg disebut pengalaman puncak "peak-experience". William James dlm bukunya "The Varieties of Religion Experience", bahwa manusia akan mampu dan mau mengungkapkan dirinya dalam penuh kesadaran diri hanya akan bisa terjadi melalui agama. Cobalah Anda renungkan apakah Anda bersedia untuk mengungkapkan dan menceritakan aib dan dosa2 Anda terhadap orang lain? Apakah Anda bersedia dan mau mengakui semua kesalahan dan dosa2 Anda tanpa tedeng dan aling2, begitu saja tanpa adanya power dan kekuatan dari Sang Pencipta? Dlm bukunya "The Psychology of Religion" dari Edwin D. Starbuck, yg ditulis berdasarkan hasil survey studi empiris yg luas dan mendalam ia mendefinisikan pertobatan itu sebagai berikut: "Pertobatan adalah perubahan watak secara spontan dan tiba2 dari jahat menjadi baik, dari dosa ke kebenaran, dan dari acuh menjadi ke pengertian dan penuh kegiatan rohani" dan percayalah bahwa hal ini tidak akan mungkin bisa terjadi dan dilakukan begitu saja hanya berdasarkan keinginan dari seseorang saja, sama seperti juga halnya dlm soal mengaku dosa. Jadi perlu adanya dorongan dan kekuasaan dari Sang Pencipta yg memungkin hal ini bisa terjadi. Banyak orang menilai dan merasakan bahwa mereka itu telah memilih agamanya itu berdasarkan hasil dari kesadaran diri mereka sepenuhnya, tetapi umat Kristen percaya bahwa mereka menjadi penganut agama Kristen itu bukannya berdasarkan hasil karya mereka sendiri, melainkan karena merekalah yg telah dipilih terlebih dahulu oleh Sang Pencipta. Sebagai logika, apakah mungkin karyawan bisa memilih Boss nya, tentunya tidak mungkin, sebab pada umumnya Boss lah yg selalu memilih dan menentukan calon karyawannya, walaupun demikian karyawan mempunyai hak sepenuhnya untuk menerima dan juga menolak tawaran yg diberikan oleh Boss tsb. Itulah sedikit pandangan saya mengenai agama berdasarkan sudut segi pandang psikologi yg saya ketahui dan dgn ini saya akhiri tulisan mengenai agama ini. Maranatha Mang Ucup - The Drunken Priest Email: [EMAIL PROTECTED] Homepage: www.mangucup.net ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Ever feel sad or cry for no reason at all? Depression. Narrated by Kate Hudson. http://us.click.yahoo.com/LLQ_sC/esnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/