Refleksi: Siapa yang menyuap? Apakah penyuap tidak akan dikenakan sanksi hukum?

---

Harian Komentar
07 May 2005 



Nazaruddin 'digantung' mahasiswa
Seluruh Anggota KPU Kecipratan Suap 20 M  


Kepala Biro Keuangan Komisi Pemilihan Umum (KPU), Hamdani Amin, yang telah 
menjadi tersangka dalam kasus dugaan korupsi di lingkungan KPU, menyatakan 
semua anggota KPU menerima pembagian dana taktis suap yang berasal dari rekanan 
KPU senilai total Rp 20 miliar. 



"Semua anggota KPU mene-rima dana tersebut, mulai dari pimpinan hingga pegawai 
ha-rian di lingkungan KPU," kata Hamdani ketika mendatangi Gedung Komisi 
Pemberanta-san Korupsi (KPK) untuk men-jalani pemeriksaan oleh pe-nyidik KPK, 
Jumat (06/05).


Menurut Hamdani, besar da-na taktis yang dibagikan kepa-da semua anggota KPU 
berbe-da sesuai dengan porsi dan tang-gung jawab masing-masing. "Yang pasti 
jumlahnya cukup besar," ujar Hamdani tanpa me-nyebut jumlah uang tersebut 
secara pasti. Sebelumnya pada Rabu (04/05) lalu, KPK mene-tapkan Hamdani 
sebagai ter-sangka kasus dugaan korupsi di lingkungan KPU pada proses 
penyelenggaraan Pemilu 2004 karena menerima uang Rp 20 miliar dari rekanan KPU.


KPK menemukan bukti-bukti yang cukup kuat untuk me-ngubah status Hamdani dari 
saksi menjadi tersangka di an-taranya dengan ditemukannya uang sejumlah 150 
ribu dolar AS di brankas Hamdani di Kan-tor KPU. "HA (Hamdani Amin, red) 
ditahan dan dijadikan se-bagai tersangka. Dari hasil pe-nyidikan yang 
dilakukan, KPK telah memperoleh alat bukti yang membenarkan terjadinya 
penerimaan uang itu," ujar Wakil Ketua Bidang Penyidikan KPK, Tumpak Hatorangan 
Panggabean.

Tumpak menambahkan, se-lain pengakuan tersangka dan saksi yang pernah diperiksa 
KPK, juga diperoleh bukti data penerimaan uang dari rekanan KPU. "Dari 
penyidikan, ter-sangka mengaku juga menik-mati uang tersebut dan 
mem-bagi-bagikannya kepada se-jumlah orang secara tunai ser-ta untuk 
operasional KPU. Na-mun tidak ditemukan catatan kepada siapa saja uang 
terse-but dibagikan beserta jumlah-nya," papar Tumpak.


KPK, lanjut Tumpak, juga belum bisa menyebutkan siapa saja yang telah menerima 
uang tersebut. Ia mengatakan, ka-rena semuanya masih dalam proses penelusuran 
dan ke-pentingan penyidikan meski tidak menutup kemungkinan orang-orang 
tersebut akan di-jadikan tersangka. Dia mene-gaskan pula bahwa dana se-nilai Rp 
20 miliar dari rekanan itulah yang disebut dana taktis. 


Pada bagian lain, mahasiswa berang ketika mendengar dana suap rekanan jatuh ke 
tangan pimpinan hingga pegawai harian KPU. Ketua KPU Naza-ruddin Sjamsuddin pun 
'digan-tung' di gedung KPK. Ini sepe-nggal cerita dari happening art yang 
digelar mahasiswa di ha-laman gedung KPK, Jalan Ve-teran III, Jakarta, Jumat 
(06/05). Aksi ini diikuti mahasiswa IPB, Politeknik Negeri Jakarta, Unisma dan 
SPP PLN. Dalam ak-sinya, tiga orang mahasiswa berperan masing-masing seba-gai 
KPK, Nazaruddin Sjamsud-din (ketua KPU) dan rekanan KPU. 

KPK tampak menghukum gan-tung koruptor di tubuh KPU, yakni Nazaruddin dan 
re-kanan KPU.Seutas tali gantu-ngan dililitkan ke leher para koruptor. Saat 
tali ditarik, wa-jah-wajah koruptor tampak mendelik dengan lidah terjulur.
"Hidup mahasiswa, hidup mahasiswa," teriak mahasiswa sambil menyaksikan adegan 
tersebut. Dalam kesempatan itu, mahasiswa yang berjumlah 30 orang ini diterima 
Wakil Ketua KPK, Erry Riyana Har-djapamekas.

Di hadapan KPK, mahasiswa meminta seluruh anggota KPU diperiksa. "Kami meminta 
KPK menyidik Nazaruddin dan anggota KPU lainnya, seperti Hamid Awaluddin," ujar 
Rama Doni, selaku koordinator lapa-ngan. Wakil Ketua KPK Erry Riyana 
Hardjapamekas ber-janji akan mengusut tuntas kasus korupsi KPU.


"Penyelidikan kasus korupsi di KPU masih berjalan sesuai proses hukum. Jadi 
kita harus hati-hati agar nanti di penga-dilan tidak kekurangan bukti. Kita 
juga tidak mau diinter-vensi. Proses penyidikan di KPK bukan hujatan. Jadi 
percaya saja pada KPk jangan ada ke-raguan," ungkap Erry.(dtc/kcm) 

   
© Copyright 2003 Komentar Group. All rights reserved. webadmin

[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Give the gift of life to a sick child. 
Support St. Jude Children's Research Hospital's 'Thanks & Giving.'
http://us.click.yahoo.com/lGEjbB/6WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke