Tunggu punya tunggu debat soal pembangunan PLTN (pembangkit listrik tenaga nuklir) di Gunung Muria kok belum ada. Apa pemilis tidak melihatnya, bisa juga. Yang jelas, rencana ini menyangkut kepentingan banyak orang dari banyak segi.
Pihak yang mendukung (Menristek kala itu dan BATAN) beralasan bahwa kebutuhan listrik di pulau Jawa adalah begitu besar, sehingga PLTN harus dilihat sebagai salah satu solusinya. Mereka siap, katanya, menjawab pertanyaan seputar segi ekonomi, lingkungan dan keamanan. Pihak penentang tentu saja siap mematahkan semua argumen. Soal murahnya, belum tentu; uranium 235 memang murah karena pemakainnya sedikit -- tapi biaya mendirikan reaktor mahal, dan semakin aman (untuk tidak mengulang Three Mile Island dan Chernobil) semakin mahal pula biayanya. Belum lagi kita harus membayar teknologi (dan ahli asing untuk itu). Karena soal lingkungan hidup, PLTN di negara-negara maju (Perancis, Jerman, Amerika, Jepang) menunjukkan trend yang menurun secara progresif. Belum lagi soal limbah nuklir, belum jelas dari Gunung Muria mau dibuang kemana. Padahal waktu paruh (half time) uranium 235 adalah 704 juta tahun (sumber: USGS). Keberatan yang lebih khas lagi adalah budaya birokrasi dan masyarakat Indonesia belum siap dengan sebuah PLTN. Bayangkan, komponen kritis yang harus diganti terganjal aturan baku prosedural harus sudah dianggarkan misalnya. Selain itu kebiasaan bagi rejeki, bisa berakibat pekerjaan yang substandard. Kalau terjadi krisis, apakah para petugas dan penanggung jawab tidak menyibukkan diri dengan saling tuding atau saling melindungi (cover up) ? Tapi ah, kok kita tidak memikirkan rekan-rekan di BATAN yang sudah menggeluti proyek ini sejak puluhan tahun, sejak BATAN dipimpin Djali Ahimsa. Bagaimana perjalanan karir mereka, yang memang khusus itu ? Salam, RM --------------------- Amdal PLTN Gunung Muria Sudah Kadaluarsa 21 Januari 2004 TEMPO Interaktif, Jakarta: Analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal) Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Gunung Muria sudah kadaluarsa. Karena itu PT Gunung Muria harus merinci kembali jika mereka ingin mengajukan uji Amdal yang baru ke Kementerian Lingkungan Hidup (KLH). Hal tersebut disampaikan pelaksana tugas Kepala Bidang Penyelenggaraan Amdal dan UKL/UTL KLH, Tri Bangun Laksono, yang ditemui Rabu (21/1) ini di Jakarta. Tri Bangun Laksono atau yang akrab dipanggil Soni mengatakan, berdasarkan PP nomor 27 tahun 1999 tentang Amdal, PT Gunung Muria harus mengajukan kembali dokumen uji Amdal ke Komisi Penilaian Amdal Pusat KLH. Menurut Soni, pengajuan kembali atau review harus dilakukan karena PT Gunung Muria lebih dari tiga tahun melakukan kegiatan konstruksi. Berdasarkan aturan KLH, waktu selama tiga tahun ini dianggap sebagai waktu yang cukup lama dan dalam waktu itu telah terjadi perubahan atau rona lingkungan. Soni juga menegaskan bahwa sampai saat ini, KLH belum menerima dokumen uji Amdal dari PT Gunung Muria. Ia sangat menghargai, jika PT Gunung Muria mengkaji kembali dokumen uji amdalnya. Masih menurut Soni, sebagai PLTN, PT Gunung Muria sebagai perusahaan yang bergerak di bidang nuklir, PT Gunung Muria wajib memiliki Amdal. Hal ini karena nuklir dapat menimbulkan resiko tinggi. Resikonya bisa berupa dampak sosial dan munculny radiasi baik pada tahap sebelum maupun pasca operasi (decomisioning). Soni juga menjelaskan jika PT Gunung Muria berkeinginan melakukan uji Amdal, terlebih dahulu mereka mengumumkan ke publik. Ini perlu dilakukan untuk mengetahui opini publik. Soni mengatakan, jika pada pengumuman nanti masyarakat menolak pengoperasian PLTN tersebut, hal ini akan menjadi penilaian KLH untuk menerima atau menolak uji amdal dari PT Gunung Muria. (Sunariah—TNR) Kirim Komentar | Baca Komentar ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Has someone you know been affected by illness or disease? Network for Good is THE place to support health awareness efforts! http://us.click.yahoo.com/OCfFmA/UOnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/