mbak tylla,

saya seratus persen setuju dengan anda kok.... transportasi
umum yang nyaman, aman dengan tarif terjangkau itu amat
penting.... penggunaan bahan bakar gas yang murah dan
ramah lingkungan juga perlu lebih dimasyarakatkan....

tak kalah penting adalah pengembangan bahan bakar
terbarukan..... indonesia punya banyak kelapa sawit yang bisa
diubah menjadi solar (biodiesel)..... air tebu pun bisa diubah
menjadi gasohol yang lebih bebas polusi ketimbang bbm
biasa.... di brazil, sebagai negara pemasok gula tebu terbesar
di dunia, air tebu diubah menjadi gasohol tiap harga bbm
dunia meroket di atas US$ 35 per barel....

biodiesel dari minyak jarak juga potensial untuk dikembangkan.....
bayangkan bila daerah nusa tenggara timur (ntt) dikembangkan
untuk budidaya pohon jarak..... ntt bisa menjadi propinsi
penghasil enerji yang padat karya..... sehingga warga ntt tak
perlu pergi ke malaysia untuk mencari nafkah.....

belum lagi gulma limbah seperti eceng gondok atau gambut
yang dapat dibuat menjadi briket pengganti kompor minyak
tanah...... penggunaan enerji terbarukan ini menciptakan
banyak peluang pekerjaan dengan teknologi sederhana yang
mudah dimanfaatkan rakyat dan baik untuk lingkungan hidup.....

semua pontesi itu sekarang belum digarap, mungkin karena
orang terlena dengan enerji tak terbarukan yang harganya
murah.....

padahal enerji tak terbarukan bukan warisan nenek moyang....
dia adalah titipan anak cucu..... norwegia adalah salah satu
bangsa yang paham bahwa enerji tak terbarukan adalah
milik generasi mendatang juga.... karena itu mereka
menampung hasil penjualan minyak dalam sebuah account
oil fund..... dana oil fund dianggap sebagai modal dan hanya
boleh diinvestasikan.... dan hanya keuntungan dari investasi
yang bisa digunakan.....

saat ini oil fund norwegia sudah mencapai 200 miliar euros.....
ini salah satu sumber modal yang membuat tak ada orang
miskin di negara itu..... dan negara bisa menjalankan fungsi
memelihara kesejahteraan rakyat (welfare state) hingga
ke generasi mendatang.....

para pemimpin timor leste kabarnya juga akan menerapkan
prinsip serupa (oil fund) untuk minyak dari celah timor..... untuk
minyak murah mereka andalkan saja ekspor gelap dari
indonesia..... ironis buat kita kan....?

that's my two cents.....

salam,




At 07:39 AM 10/4/05 -0700, you wrote:
>Hmm..
>
>Ide penghematan seperti yang dikemukakan mas Nugroho memang bukan ide 
>buruk. Selain bisa berhemat, kita juga bisa nambah teman..he he..
>
>Tapi persoalannya, saya rasa tidak sesederhana itu. Perlu kita ingat bahwa 
>persoalan penghematan bukan melulu jadi persoalan mereka yang punya 
>kendaraan pribadi saja.
>
>Lantas apa yang harus dilakukan oleh, misalanya;  petani menegah yang 
>tidak tergolong miskin, nggak dapet subsidi, tapi juga nggka punya 
>kendaraan pribadi dengan bahan bakar minyak. Banyak lho mas, yang kayak 
>gitu. Dan soal nebeng menebeng, sebetulnya seberapa besar sih 
>signifikansinya, trus, Presiden ganteng kita enak aja nyuruh kita cari 
>jalan keluar untuk ngatasin krisis..apa gunanya mereka dibayar untuk 
>ngurusin negara, kalau kita kita malah dibikin susah, dah gitu suruh mikir 
>sendiri lagi..alah laaahhh...Pak'e pak 'E..
>
>Satu lagi soal efisiensi BBM, khususnya dalam konteks pemborosan BBM oleh 
>kendaraan Pribadi.
>
>Saya pribadi sih..nggak heran kalau kebanyakan orang memilih kredit 
>kendaraan pribadi ketimbang naik kendaraan umum. Kenapa ? Realistis aja 
>deh..gimana sih situasi dan kondisi public transportation di indonesia, 
>khususnya di kota kota besar...,semrawut,padat, tak terawat,rawan 
>copet,lelet, Mahal pula...kalau saja semua orang ditanay, dan punya 
>kesempatan menggunakan mobil pribadi, biarpun lebih mahal ongkos 
>bensinnya, pasti..mereka memilih naik knedaraan pribadi ketimbang 
>kendaraan umum..
>
>Terkadang, saya iri sama india. 4 bulan disini mengajarkan saya banyak 
>hal, khususnya soal bagaimana 'menikmati' hidup di negara dunia ketiga.
>Dalam banyak hal,Delhi jauuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuhhhhh 
>lebih 'udik' dan 'terbelakang' ketimbang jakarta.Kalau ditengok lagi,untuk 
>urusan pembangunan fisik,  Delhi 2005 tak ubahnya seperti Jakarta 1975 
>Disini nggak ada Mall megah. Kalaupun ada, tidaklah semewah dan semodern 
>mall mall dijakarta.Eskalator masih jaraaaaannngg sekali ditemui di gedung 
>gedung komersial..
>Elevetor..hmm...jangan harap bisa nemu lift di gedung yang 'cuma' 
>berlantai lima..
>AC? wah, hanya gedung gedung mewah saja yang punya, even di perkantoran 
>pemerintahan...jarang banget AC ada, kalaupun ada...hampir pasti tidak 
>diaktifkan, mereka lebih memilih mengaktifkan 'indian AC' atawa cooler..:) 
>tapi somehow, lumayan kok..bisa mengatasi panasnya Delhi Summer heat yang 
>kadang sampai ke point 45 derajat celciuss..
>Soal kendaraan pribadi..sejak India punya kebijakan ekonomi yang lebih 
>terbuka, sudah mulai banyak mobil mobil jepang, korea, dan eropa yang 
>masuk india.JAdi, dibandingkan sebelum tahun 2000 lalu lintas Delhi jauh 
>lebih padat saat ini. Tetapi, yang mendominasi jalanan Delhi adalah mobil 
>mobil dengan mesin 800 CC, karena...bahan bakar disini harganya mahal 
>buangettt...kalau di kurs ke rupiah harganya kurang lebih 5000-9000 rupiah 
>per liter.jadi, orang orang lebih memilih naik mobil dengan CC 
>rendah.Selain itu, ada juga laternatif bahan bakar gas, yang tentunya jauh 
>lebih murah dan efisien.
>
>Nah, yang menarik dari Delhi, biarpun sederhana (nyaris kumuh) fasilitas 
>umumnya boleh dibilang jauh lebiyh 'ramah' masyarakat.
>
>Pemerintah dengan cerdasnya memfasilitasi seluruh kendaraan umum untuk 
>mengganti bahan bakarnya dengan bahan bakar gas (CNG) yang selainb reamah 
>lingkungan, juga ramah kantong.
>
>Tarif angkutan umum disini juga bisa dibilang murah.Tarif diberlakukan 
>sesuai jarak, variasinya mula 2,4,6 samapai 10 rupees untuk jarak 
>terjauh.Pemerintah juga memberikan subsidi bagi masyarakat poengguna 
>kendaraan umum.Ada yang namanya Bus Pass, yang diberikan kepada beberapa 
>golongan masyarakat , diantaranya; Pelajar, Pegawai Negeri, Tentara dan 
>Lansia.Untuk kategori ini, mereka bisa membeli bus pass seharga 50 rupees, 
>berlaku untuk SEMUA bis negara yang ada di jalan raya, semua rute, dan 
>masa berlakunya....4 BULAN..bayangkan..10 ribu perak untuk 4 bulan...Saya 
>sangat meniukmati fasilitas ini..sebagai pelajar, saya berhak memiliki bus 
>pass daan..bayar 50 rupees dimuka..selanjutnya...keliling delhi GRATIS, 
>sesuka hati selama 4 Bulan..:D
>
>Naik Bis disini, walaupun considerably 'berbahaya' tapi sejujurnya, saya 
>rasa masih jauh lebih 'nyaman' dan teratur ketimabang jakarata. Pertama, 
>Bus hanya akan berhenti di halte atau bus stop, nggak ada tuh acara ngetem 
>ngeteman..kalaupun ngetem paling lama juga 5 menit..
>Hal ini membuat waktu tidak terbuang..dari flat ke kampus, yang jaraknya 
>kurang lebih 33 kilo, cuma butuh waktu 45 menit dengan bus...keren nggak tuh..
>
>Dalam bus juga tersedia jalur khusus di sisi sebelah kiri bus, untuk 
>perempuan.Kebanyakan orang disini juga lumayan meghargai prinsip 'ladies 
>first' apalagi perempuan foreigner seperti saya...dijamin pasti dapet 
>tempat duduk deehhh...hehehe..karenanya, biarpun dijakarta saya nyaris 
>seumur hidup nggak pernah naik bis ( Paling naik angkot atau ojeg) di 
>Delhi..saya 'sanggup' dan cukup menikmatinya..:D
>
>Selain BUS, Delhi juga punya mass transportation yang nyaman banget, 
>namanya metro.Metro itu adalah kreta listrik bawah tanah, persis sama 
>seperti yang di London, atau MRT yang ada di singapur.Sebagai orang 
>jakarta yang jarang banget menikmati fasilitas umum, metro ini cukup 
>membuat saya terkagum kagum..boleh juga pemerintah india..di kota dimana 
>sapi liar berseliweran di tengah jalan raya, ada fasilitas umum 
>se'canggih', se'nyaman' dan semurah Metro..bersih..cepat dan murah..untuk 
>jarak terjauh, kita cuma perlu bayar 11 rupees !
>
>Nah..dengan fasilitas umum yang nyaman dan palaing penting ramah publik, 
>tentunya publik pun antusias untuk menikmatinya..Disini, profesor saya, 
>datang ke kampus naik metro lho..padahal beliau ketua (mungkin sekarang 
>sudah manatan) TRIP's..itu lho, badan PBB yang membawahi persoalan 
>intelectual Properties..Dan banyaak banget eksekutif muda yang ke kantor 
>naik kendaraan umum, meski mereka punya kendaraan pribadi..
>
>Jadi..inti dari ocehan panjang saya adalah..kalau saja pemerintah punya 
>itikad baik dan cerdas untuk mengurus rakyat, sepertinya nggak terlalu 
>mulukj muluk kan, kalau  fasilitas umum yang crucial seperti sarana 
>transportasi umum mulai dibenahi ? yang saya tahu mah, di Jakarta emang 
>banyak banget Fasilitas umum, Seperti Mall, kompleks Cafe baru dll dll 
>dll..tapi sedih juga sih..nggak dibareingi dengan perbaikan fasilitas yang 
>lebih 'umum' dan penting lagi buat masyarakat, seperti salah satunya, 
>Transportasi umum..Dengan demikian, persoalan penghematan energi bisa kita 
>selesaikan secara cerdas, dan tidak membebani rakyat..
>
>Nggak nyesel juga saya datang kesini untuk belajar..Secara nyata saya 
>belajar, bagaimana p[emerintah India mendahulukan hal hal yang penting 
>untuk di urus, seperti  transportasi umum, dan subsidi pendidikan dan 
>informasi..
>
>No wonder..India sekarang jadi raksasa industri nomor 4 didunia..
>
>Kapan yaa..Indonesia bisa begini.. :(
>



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Help save the life of a child. Support St. Jude Children's Research Hospital.
http://us.click.yahoo.com/ons1pC/lbOLAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Kirim email ke