Menurut saya saat ini mau tidak mau pemerintah harus
membantu korban Lapindo Brantas dengan menyediakan
tempat tinggal. Jika penduduk pekerjaannya bertani,
maka perlu solusi agar mereka bisa tetap mencari
makan. Entah dengan alih profesi atau menyediakan
lahan pertanian untuk mereka. Sementara itu belum
tercapai, harus ada jatah hidup bagi mereka (jangan
pakai standar kemiskinan).

Jika diserahkan ke Lapindo saya khawatir nasib rakyat
terkatung-katung seperti lutung...:)

Pemerintah harus menghitung berapa biaya yang
dikeluarkan. Misalkan rp 3 trilyun, maka keluarga
Bakrie selaku pemilik Lapindo harus menggantinya +
denda yang pantas untuk kesalahan mereka.

Ke depannya sebaiknya pengelolaan kekayaan alam yang
beresiko tinggi seperti pengeboran minyak/gas bumi
jangan diserahkan ke perusahaan kemaren sore. Siapa
sih sebelumnya yang kenal dengan nama perusahaan
Lapindo Brantas?

Sebaiknya diserahkan ke perusahaan migas yang
berpengalaman minimal 10 tahun seperti Pertamina,
Elnusa, Medco, dsb. Ini agar resiko bisa diperkecil.

--- Farid Gaban <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Hari ini (12 September) saya baca judul utama Koran
> Tempo yang
> berbunyi: "Pemerintah Ambil Alih Kasus Lapindo".
> 
> Dengan skala kerusakaan yang terjadi--kerusakan
> ekonomi, sosial dan
> lingkungan, kasus semburan lumpur panas ini memang
> membutuhkan
> intervensi pemerintah.
> 
> Namun, saya tidak membaca dalam berita itu seperti
> apa sebenarnya
> skema pengambilalihan urusan privat (perusahaan
> swasta) oleh publik
> (pemerintah) ini.
> 
> Penanganan kasus ini akan memakan biaya sangat besar
> dari segi
> finansial, sosial, dan lingkungan--yang sifatnya
> bahkan intangible
> (tak ternilai). 
> 
> Publik, yang akan menanggung beban baru, berhak tahu
> skema
> pengambilalihan itu.
> 
> Lapindo Brantas merupakan kasus menyedihkan ditinjau
> dari peran swasta
> (privat) dan peran publik.
> 
> Para pendukung ekonomi neoliberal pasar bebas,
> seperti Freedom
> Institute, misalnya, yang dibiayai oleh Grup Bakrie,
> selama ini
> mempromosikan keleluasaan swasta di satu sisi, dan
> mempreteli peran
> negara (publik) di sisi lain.
> 
> Keuntungan swasta boleh dicari sebesar-besarnya,
> sementara benefit
> untuk publik (seperti subsidi BBM) terus diminta
> dikurangi.
> 
> Tapi, konsep neoliberal seperti itu menjadi sangat
> tidak adil. Kenapa
> jika untung, swasta boleh leluasa, tapi jika rugi,
> mereka menyerahkan
> liability kepada publik, kepada kita semua?
> 
> Dari segi esensi ini tidak berbeda dengan kasus
> obligasi rekap dulu.
> Ketika swasta bangkrut, pemerintah (publik, kita
> semua, termasuk orang
> miskin) mengambil alih persoalan serta membayar
> utang swasta itu,
> senilai Rp 700 triliun.
> 
> Pemerintahan Yudhoyono harus menjelaskan skema
> pengambilalihan ini
> secara jelas, termasuk apa konsekuensinya bagi
> pemilik saham Lapindo
> (Keluarga Aburizal Bakrie).
> 
> salam,
> Farid Gaban
> 
> 
> 
> 
> 


===
Ingin belajar Islam sesuai Al Qur'an dan Hadits?
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]
http://www.media-islam.or.id

__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 


***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke