Assalamu'alaikum wr wb,
Saya setuju dengan pendapat ketua PBNU. Saya lihat
acara Infotainment, terutama Silet di RCTI sangat
memojokkan Aa Gym dan istrinya.

Mungkin mereka sangat gembira jika bisa merusak
keluarga Aa Gym sehingga teh Rini dicerai kembali oleh
Aa Gym sehingga perempuan ini dan anak-anaknya kembali
sebatangkara.

Wassalam

http://hidayatullah.com/index.php?option=com_content&task=view&id=3978&Itemid=65

Himbauan PBNU Tak Nonton Infotainment      
Rabu, 13 Desember 2006  
Ketua Umum PBNU, KH Hasyim menghimbau agar tak
menonton infotainment. Pasalnya, akibat media polemik
poligami sudah menjurus ranah konflik
Hidayatullah.com--Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul
Ulama (PBNU) KH Hasyim Muzadi menyerukan agar polemik
mengenai poligami menyusul perkawinan kedua dai
terkenal ustad Abdullah Gymnastiar (Aa' Gym)
dihentikan  karena sudah cenderung mengarah pada upaya
mempersoalkan ajaran agama Islam.

"Saya minta polemik tentang poligami dihentikan,
karena ada kecenderungan mengarah untuk mempersoalkan
agama Islam sebagai ajaran, bukan lagi kasuistis.
Kalau ini (polemik) diteruskan, bisa menjadi konflik,"
kata KH Hasyim Muzadi, di Jakarta, Selasa (12/12).

KH Hasyim juga mengingatkan bahwa keputusan Munas Alim
Ulama NU telah menyatakan bahwa infotainment yang
mengaduk-aduk privasi keluarga dan merusak kehormatan
keluarga merupakan larangan keras agama.

Pada kesempatan itu Hasyim juga menyoroti televisi
yang dinilai berlebihan dalam menayangkan gambar kasus
video porno anggota DPR Yahya Zaini dengan penyanyi
dangdut Maria Eva.

"Penayangan gambar tanpa pakaian terus-menerus
merupakan kejahatan publisistik dan kekejaman keji
terhadap keluarga yang bersangkutan serta mendidik
sangat buruk pada anak-anak yang menontonnya di
seluruh Indonesia," katanya.

Menurut Hasyim, tindakan Yahya merupakan kesalahan
terbatas, sedangkan penayangan berlebihan itu
merupakan kejahatan sosial yang meluas.

Lebih lanjut KH Hasyim mengatakan, karena infotainment
semacam itu tidak bisa dihentikan dengan imbauan dan
hukum --karena secara industri sangat mendatangkan
uang--, maka saatnya masyarakat, utamanya kaum
Muslimin, bereaksi.

Caranya, kata Hasyim, tentu tidak dengan tindakan
anarkhis, melainkan dengan tidak menonton
infotainment, mematikan televisi, atau memindahkan ke
saluran lain yang lebih sopan. "Kita harus memulai
dengan gerakan moral budaya melalui kesadaran
masyarakat," katanya. 

Peringatan para ulama ini bukan kali pertama,
sebelumnya, akhir Juli lalu, dalam Musyawarah Nasional
Alim Ulama dan Konferensi Besar NU di Surabaya, PBNU
mengeluarkan fatwa haram menonton tayangan
infotaintmen karena dianggap banyak mempergunjingkan
keburukan orang atau ghibah.

Pasca pernikahan kedua Aa Gym, televisi kembali
mengulas masalah poligami dengan sangat tidak seimbang
dan proporsional. [ant/sy/cha]
 


===
Ingin belajar Islam sesuai Al Qur'an dan Hadits?
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]
http://www.media-islam.or.id

__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

Kirim email ke