Sejujurnya sangat keliru jika dikatakan Musdah itu
berjuang untuk Islam, kemudian AS memberikannya
penghargaan untuk itu....

Sejak kapan sih AS ingin memperjuangkan Islam? Apalagi
syari'at Islam? Bukankah justru ingin melenyapkannya
dan menggantinya dgn ideologi AS?

Apa Musdah membela wanita2 berjilbab yang dikucilkan
di sekolah atau di kantor seperti presenter Sandrina
Malakkiano yang dikucilkan di MetroTV? Tidak bukan?

Jadi tulisan AS memberi penghargaan kepada Musdah
karena memperjuangkan Islam membuat saya tersenyum
geli....:)

--- Muhammad Ilham <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Slamat buat bu Musda, pandangan saya sebelumnya
> bahwa
> keturunan kyai pasti akan terjebak lagi ke dalam
> kenyamanan konservatisme dan feodalisme yang mereka
> warisi semakin terhapus. Jauh sebelum dia
> membebaskan
> kaumnya, ia berhasil memebaskan dirinya dalam arti
> yg
> sebenarnya...
> 
> 
> 
> --- Ikranagara <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> 
> > Anugerah Woman of Courage untuk Wanita Indonesia 
> > (Siti Musdah Mulia Berjuang untuk Islam dan
> Hak-hak
> > Kaum Wanita) 
> > 
> > 12 Maret 2007 
> > 
> > Oleh: Jane Morse 
> > 
> > 
> > Washington -- Siti Musdah Mulia berjuang baik
> untuk
> > Islam maupun hak-
> > hak kaum wanita, sebuah perjuangan yang telah
> > menyulut kecaman dari 
> > kelompok Islam konservatif dan ancaman dari
> kelompok
> > radikal Islam 
> > yang akan membunuhnya. 
> > 
> > Pada 1997, dia menjadi wanita pertama yang meraih
> > gelar doktor bidang 
> > pemikiran politik Islam dari Universitas Islam
> > Negeri (UIN) Syarif 
> > Hidayatullah, Jakarta . Pada 1999, dia menjadi
> > wanita pertama yang 
> > ditunjuk sebagai profesor riset oleh Lembaga Ilmu
> > Pengetahuan 
> > Indonesia (LIPI). 
> > 
> > Pada 2004, Mulia dan sebuah tim beranggotakan 11
> > ahli menuntaskan 
> > sebuah proyek perdana ? Counter Legal Draft (CLD)
> ?
> > yang bertujuan 
> > merevisi kitab undang-undang hukum Islam
> Indonesia.
> > Dalam sebuah 
> > wawancara baru-baru ini dengan The Washington
> File,
> > Mulia menjelaskan 
> > bahwa di antara revisi yang direkomendasikan
> adalah
> > larangan poligami 
> > dan kawin paksa, serta menaikkan usia yang sah
> bagi
> > wanita untuk 
> > menikah dari 16 menjadi 19 tahun. Menurut dia,
> > revisi ini akan 
> > membantu mencegah terjadinya kekerasan dalam rumah
> > tangga dan 
> > penyiksaan terhadap anak. Rekomendasi yang
> > diajukannya ini juga 
> > menghimbau diberikannya hak yang setara bagi suami
> > dan istri. 
> > 
> > Mulia mengusulkan agar revisi CLD ini segera
> dibahas
> > dan disahkan 
> > oleh parlemen Indonesia . Namun, tentangan dan
> > protes keras memaksa 
> > Menteri Agama RI membatalkan pembahasannya. 
> > 
> > Namun badai protes tersebut tidak menyurutkan
> > semangat Mulia 
> > mengemban misinya untuk memberikan pencerahan
> kepada
> > kaum 
> > wanita. "Banyak wanita tidak menyadari hak-hak
> > mereka," katanya. 
> > 
> > Kegigihan Mulia memperoleh pengakuan dari Amerika
> > Serikat: Pada 7 
> > Maret ia dianugerahi the International Women of
> > Courage Award. 
> > 
> > Penghargaan baru ini merupakan buah dari keinginan
> > Menteri Luar 
> > Negeri Condoleezza Rice untuk memberikan apresiasi
> > kepada wanita di 
> > seluruh dunia yang menunjukkan keberanian dan
> > kepemimpinan luar biasa 
> > dalam memperjuangkan hak-hak serta kemajuan
> wanita. 
> > 
> > Mulia bersama sembilan wanita lainnya menerima
> > penghargaan ini dalam 
> > sebuah upacara khusus di Departemen Luar Negeri
> A.S.
> > Penerima 
> > penghargaan lainnya yang berasal dari Afghanistan,
> > Argentina, Iraq, 
> > Latvia, Maladewa, Saudi Arabia dan Zimbabwe,
> dipilih
> > dari 82 
> > nominator yang diajukan oleh kedutaan besar A.S.
> di
> > seluruh dunia.  
> > 
> > Mulia mengakui bahwa penghargaan yang diterimanya
> > dari Pemerintah 
> > A.S. bisa menyulut kecaman dari kelompok Islam
> bahwa
> > ia "terlalu 
> > kebarat-baratan". Tetapi ia menambahkan bahwa
> > tradisi Islam mengakar 
> > dalam dirinya dan keluarganya ? Ia bersekolah di
> > Pesantren dan ayah 
> > serta ayah mertuanya adalah kiai. Ia mengatakan
> > bahwa dengan 
> > memperoleh penghargaan dari A.S. ia punya
> kesempatan
> > untuk 
> > menjelaskan kepada kelompok Islam dan masyarakat
> > internasional 
> > mengenai perjuangannya untuk hak asasi manusia
> bagi
> > kaum wanita. 
> > 
> > Di Indonesia, Mulia menggapai kaum wanita dengan
> > menerjemahkan 
> > tulisan-tulisannya kedalam 300 lebih bahasa daerah
> > yang umum dipakai 
> > di pulau-pulau di Indonesia, dan ia juga muncul di
> > berbagai acara 
> > talk show di Indoensia serta di hadapan berbagai
> > organisasi wanita. 
> > 
> > Mulia, seorang cendekiawati terpandang, adalah
> ketua
> > Muslimat 
> > Nahdlatul Ullama (Muslimat NU), yang beranggotakan
> > lebih dari 40 juta 
> > orang dan merupakan organissai sosial Islam
> terbesar
> > di Indonesia. 
> > 
> > Untuk informasi lebih jauh mengenai kebijakan
> A.S.,
> > lihat  Women in 
> > the Global Community 
> >
>
(http://usinfo.state.gov/dhr/human_rights/women.html)
> > 
> > . 
> > 
> > 
> > 
> > 
> 
> 
> 
>  
>
____________________________________________________________________________________
> It's here! Your new message!  
> Get new email alerts with the free Yahoo! Toolbar.
> http://tools.search.yahoo.com/toolbar/features/mail/
> 


===
Ingin belajar Islam sesuai Al Qur'an dan Hadits?
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]
http://www.media-islam.or.id


 
____________________________________________________________________________________
Never miss an email again!
Yahoo! Toolbar alerts you the instant new Mail arrives.
http://tools.search.yahoo.com/toolbar/features/mail/

Kirim email ke