Pembantaian di kampus Virgina Tech yang menewaskan 32 mahasiswa (33 termasuk pembunuhnya: Cho Seung-Hui) tidak terlepas dari bebasnya bisnis senjata di AS.
Koran Argentinya menyebutnya "Pembantaian di Surga Senjata" Senjata di AS diperjual-belikan secara bebas dan merupakan bisnis yang menguntungkan. Senjata yang dipakai oleh Cho adalah senjata legal. Berizin. Pembantaian yang dilakukan Cho pernah terjadi pula sebelumnya di AS. Dengan senjata api, seseorang dengan mudah membantai sampai 30 orang lebih. Jika hanya memakai pisau, tentu tak sebanyak itu jumlahnya karena masih bisa dikeroyok dengan memakai tongkat atau kayu. Di Indonesia senjata api mulai diperjual-belikan bebas ke orang-orang sipil. Agaknya uang adalah faktor utama yang membuat senjata api bebas diperjual-belikan di sini. Polisi berkilah, bahwa itu agar masyarakat dapat melindungi diri sendiri. Kenyatannya, para pemegang senjata api justru banyak yang gagah-gagahan. Ada yang menembak "lawannya" ketika mobilnya terserempet mobil lain. Bahkan sekarang sering terjadi perampokan dengan senjata api. Tinggal menunggu waktu saja di Indonesia ketika pemegang senjata api berizin dari polisi ini stres dan menembaki para mahasiswa di UI, ITB, UGM, dsb. Senjata api memang fungsinya untuk membunuh. Dan di Indonesia sudah dijual ke warga sipil. Salam === Ingin belajar Islam sesuai Al Qur'an dan Hadits? Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] http://www.media-islam.or.id __________________________________________________ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com