(1) Sesuatu itu tidaklah seperti apa yang kita lihat pada lahiriahnya. Salah satu dari tugas sains adalah menunjukkan hakekat dari kenyataan. Apa yang paling menakjubkan dari sains modern adalah kemampuannya dalam menunjukkan bahwa kenyataan tidak seperti apa yang dapat kita lihat secara langsung. Jika kita mengatakan bhawa meja bersifat pejal, maka sains akan mengatakan bahwa, pada hakekatnya tidak begitu. Sebab, jika kita bisa melihat atau mengecilkan meja sampai pada tingkat elektron, maka akan kita lihat adalah ruang kosong,r asio ruang danmateri di stu adalah,s eperti bola dan ruang permainannya. Begitu juga, jika kita mengatakan meja itu statis. Itu tidak benar, kata sains, karena kita akanmelihat di dalamnya aktivitas elektron yang berkeliling memutari intinya berjuta-juta kali dalam sesaat.
Inilah contoh bahwa saat indrawi kita "menggambarkan sesuatu", tetapi indra kita telah dirancang sedemikian rupa sehingga tidak memberitahukan kepada kita perkara yang sebenarnya. Bayangkans aja, jika nenek moyang kita dulu melihat bukan beruang, tetapi elektron2 yang berputar, tentu saja sudah dimakan oleh beruang itu. Inilah yang dinamakan bahwa,"Sesuatu itu tidak seperti apa yang kita lihat pada lahiriahnya." Dengan kesaran ini, maka kita didorong kepada kesaran suatu "kenyataan lain" dari kenyataan yang sehari-hari ktia lihat dengan mata kepala kita. Sains menunjukkan bhawa indra kita tealh memperdayakan kita. Ini mengingatkan kepada pandangan tradisional keagamaan bahwa,"yang lahiriah itu mengelirukan (our sensiblelities mislead)". "Agama...mendakwa bahwa ia telah memberitahu kita tentang suatu alam lain, tentang sesuatu yang tersembunyi di balik alam ini, yang bisa kita pegang, lihat, dan sentuh. Anda mungkin berpikir bahwa dakwaan ini palsu, tetapi jika ia memang benar, kemungkinannya ia adalah sukar atau sekurang-kurangnya sukar seperti fisika modern, dan atas sebab yang sama." Keterangan ini juga mengingatkan kita kepada anekdot Sufi yang sering membuat dua lapisan bacaan: antara yang "terlihat" dan "tak terlihat". Atau dalam filsafat India yang menyatakan tentang Maya. Apa yang disebut Maya ini bukanlah bahwa,"dunia ini adalah khayalan", tetapi bahwa "cara dunia memamerkan dirinya kepada kita adalah mengelirukan". Permadani yang kita bentangkan di hadapan kita, dan mengundang kita untuk menaikinya adalahs ebuah permadani ajaib, tetapi ia menyihir, ia menipu. Frithjof Schuon, dalam Spiritual PErspective and the Human Facts, hal 169 mengatakan,"kehidupan ini adalah perjalanan suatu mimpi, satu kesadaran, satu ego melalui mimpi kolektif dan kosmis. Kematian (adalah) menarik mimpi tersebut dari mimpi keseluruhannya, dan mencabut akar yang telah diturunkan ke mimpi umum. Alam ini adalah satu olahan mimpi dari mimpi yang banyak. The self alone is awake. Dalam konteks ini ada doa aneh dalam Kitab Suci Kristen,"Maka didiklah kami menghitung hari-hari kami, semoga akan terbit kearifan di hati kami" (Ps.90:12) (2) Selain dari yang kita lihat pada sisi lahiriahnya, terdapat "sesuatu yang lebih" dari itu, dan "Itu" menakjubkan. Di atas, kita sudah melihat bahwa sifat sebenarnya dari "sesuatu itu"" secara radikal "berbeda" dari yang tampak. Mereka - para saintis dan agamawan - juga menyetujui bahwa "yang berbeda" itu, lebih tinggi tingkatannya dari segala yang kita alami dalam penglihatan sehari-hari. Sains adalah ilmu yang berurusan dgn kwantitas. Maka istilah "sesuatu yang melebihi itu" dalam sains selalu dinyatakan dalam bentuk angka-angka. Misalnya, kita mendapatkan bahwa cahaya dari sebuah galaksi yang agakbesar, dan paling dekat dengan bumi memerlukan dua juta "tahun cahaya" untuk sampai ke bumi. Jumlah molekul dalam 4 dram air (kira kira ons), dan sebagai tetapan avogadro adalah 6,023 x 10 (pangkat) 23 atau kira- kira 600.000 miliar molekul. Kepada keajaiban angka-angka seperti ini, agama biasanya mengatakan dengan cara kualitatif, misalnya "Penderitaan yang kita alami pada masa kini tidak seberapa besar dibandingkan kemuliaan dan keindahan yang akan kita alami kelak". Dari fisika mikro, kita juga mengetahui bahwa adanya zat yang 100 milyar kali lebih kecil dari elektron. John Weller memberitahukan kita bahwa cakrawala yang kita ketahui ini, 13 milyar tahun umurnya, dan 26 milyar tahun cahaya yang terjauh, jauhnya dari bumi. Angka- angka ini mempunyai platform yang begitu besar, sehingga menjadikan sains berkata secara mistis, sebagai tak terbatas atau tak tergambarkan, maka dianggap infinite. wassalam, Terimakasih ya. Saya gak engeh...tuuh. Maklum --- In ppiindia@yahoogroups.com, aroell nas <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Buat Lina,artikel dibalik sains nya kok nggak ada halaman satu dan duanya,bikin penasaran ..asli deh ? > > > > > > [Non-text portions of this message have been removed] >