Rfleksi : Indonesia butuh impor gula, karena kehidupan masih kurang manis :-)
http://www.antaranews.com/berita/1265015669/indonesia-masih-butuh-impor-gula-dan-kedelai Indonesia Masih Butuh Impor Gula dan Kedelai Senin, 1 Pebruari 2010 16:14 WIB | Ekonomi & Bisnis | Makro | Jakarta (ANTARA News) - Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Anggito Abimanyu mengatakan impor gula dan kedelai masih dibutuhkan karena produksi dalam negeri masih lebih rendah dari perkiraan atau target semula. "Impor gula dan kedelai dilakukan pemerintah sebagai langkah menjaga kecukupan stok gula dan kedelai serta menjaga stabilitas harga komiditi tersebut dalam negeri," ujarnya dalam Rapat Dengar Pendapat menjawab pertanyaan anggota DPR RI komisi XI di Jakarta, Senin. Ia menambahkan, stabilisasi harga diperlukan dalam upaya mengendalikan tingkat harga komoditi pada level yang dapat dijangkau pemerintah secara luas sehingga dapat mengendalikan tingkat inflasi. Dari sisi produksi, target produksi gula kristal impor (GKP) nasional 2009 sebesar 2,9 ton, hanya terealisasi 2,6 juta ton, lebih rendah 300 ton dari perkiraan semula. "Masalah itu timbul karena pada November 2009 masa giling tebu di seluruh pabrik gula milik PTPN/RNI maupun swasta sudah berakhir," ujarnya. Menurutnya, kesulitan lainnya disebabkan ada peningkatan permintaan sekitar 300 ton GKP yang terserap oleh industri kecil makanan minuman karena kesulitan mendapatkan pasokan gula rafinasi. "Ini yang membuat harga gula mengalami peningkatan pada akhir 2009 lalu," ujarnya. Sedangkan harga kedelai juga meningkat karena kemampuan produksi dalam negeri 2009 hanya 966,5 ton dari kebutuhan konsumsi dalam negeri sebesar 1653,6 ton. Sementara itu, terkait efektivitas subsidi pangan, pemerintah telah memberikan subsidi pangan dalam bentuk beras untuk rakyat miskin bagi rumah tangga berpendapatan rendah. "Subsidi pangan diberikan dengan tujuan menjaga kestabilan harga jual beras di pasaran agar harga jual tidak fluktuatif," ujar Anggito. Pada 2009, realisasi subsidi pangan dalam bentuk beras terserap seluruhnya sebesar Rp13 triliun, sedangkan alokasi subsidi pangan dalam APBN 2009 mencapai Rp32 triliun.(*) COPYRIGHT © 2010 [Non-text portions of this message have been removed]