http://www.tempointeraktif.com/hg/politik/2010/02/23/brk,20100223-227724,id.html

Benarkah Pertemuan Cikeas Batal Karena Ibunda Yudhoyono?

Selasa, 23 Februari 2010 | 11:20 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Batalnya upaya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono 
mengumpulkan partai-partai mitra koalisinya di kediamannya di Puri Cikeas, 
Bogor, menimbulkan banyak pertanyaan. Ada yang bilang ini adalah upaya 
Yudhoyono untuk mengulur waktu. Ada yang bilang karena ibunda Yudhoyono Siti 
Habibah sakit dan dirawat di rumah sakit.

Tak ada penjelasan resmi soal itu. Satu-satunya penjelasan diberikan oleh Anas 
Urbaningrum, yang membantah dugaan bahwa pertemuan tertutup itu sebenarnya 
membahas masalah angket Bank Century. "Tadi tidak ada agenda atau pembahasan 
urusan politik," kata Anas. "Hanya menyampaikan simpati dan doa kepada ibunda 
SBY, Eyang Habibah, yang sedang dirawat."

Anas menyatakan bahwa soal pandangan akhir fraksinya tentang angket Century 
telah selesai disiapkan. "Kami akan menegaskan pentingnya proses hukum terhadap 
para pelaku pidana perbankan dalam kasus Bank Century ini," ujarnya.

Ihwal sikap partai koalisi yang belum jinak, Anas berujar, "Kami memang tidak 
berniat menjinakkan. Kami yakin koalisi pasti ada maknanya. Kalau tidak ada 
artinya, untuk apa berkoalisi?"

Tadi malam, hanya para petinggi Partai Demokrat yang tampak hadir di kediaman 
pribadi Presiden itu. Tak ada tokoh-tokoh partai lain.

"Rencana awal memang pertemuan akan dilakukan malam ini. Tetapi beberapa partai 
koalisi mengusulkan ditunda dulu," kata Ketua Fraksi Partai Demokrat di Dewan 
Perwakilan Rakyat, Anas Urbaningrum, melalui pesan pendek. "Agar lebih lengkap 
dan masing-masing partai (mitra koalisi) terkonsolidasi."

Para petinggi Partai Demokrat yang hadir antara lain Sekretaris Jenderal Amir 
Syamsuddin dan Ketua Dewan Pengurus Pusat Andi Mallarangeng, yang juga Menteri 
Negara Pemuda dan Olahraga. Tampak pula Menteri-Sekretaris Negara Sudi Silalahi 
dan Staf Khusus Presiden Bidang Hukum Denny Indrayana.

Tak ada dari mereka yang hadir bersedia menjelaskan isi pertemuan, yang 
akhirnya hanya dilakukan untuk konsolidasi internal di antara orang-orang dekat 
Presiden itu. Namun, agenda yang sempat beredar sebelumnya, rapat menjelang 
tengah malam itu rencananya akan membahas soal persiapan hasil kesimpulan 
Panitia Khusus Angket Bank Century di Dewan Perwakilan Rakyat.

Menurut Anas, atas usulan penundaan tersebut, Presiden Yudhoyono menyatakan 
setuju. "Apalagi kemarin malam rencana pertemuan SBY dengan Partai Demokrat 
ditunda, karena Presiden tengah menunggui ibundanya yang sedang dirawat di 
rumah sakit."

Ia menambahkan, pertemuan antara Presiden dan mitra koalisi selama ini sudah 
beberapa kali digelar. "Bahkan pertemuan fraksi-fraksi koalisi rutin dilakukan."

Anas menegaskan, pertemuan koalisi semacam itu adalah hal yang wajar, biasa, 
dan sudah semestinya. "Kalau partai koalisi tidak bertemu, justru ganjil dan 
aneh," katanya. "Pertemuan partai koalisi bukan hanya halal, tetapi malah fardu 
untuk dilakukan."

Sebelum pertemuan di Cikeas itu, siang harinya Presiden Yudhoyono juga 
mengumpulkan para petinggi Partai Demokrat dalam pertemuan tertutup di Wisma 
Negara. Mereka yang hadir antara lain Anas Urbaningrum, Ja'far Hafsah, Achsanul 
Kosasih, Yahya Secawirya, dan Benny K. Harman.

Rapat ini dimulai beberapa saat setelah Presiden Yudhoyono datang dari 
mengunjungi ibunya, Siti Habibah, di Rumah Sakit Husada. Namun juru bicara 
kepresidenan, Julian Aldrin Pasha, menolak memberikan keterangan mengenai rapat 
itu. "Saya tidak mengkonfirmasi karena saya tidak berada di pertemuan itu," 
katanya.

Satu-satunya penjelasan diberikan oleh Anas Urbaningrum, yang membantah dugaan 
bahwa pertemuan tertutup itu membahas masalah angket Bank Century. "Tadi tidak 
ada agenda atau pembahasan urusan politik," kata Anas. "Hanya menyampaikan 
simpati dan doa kepada ibunda SBY, Eyang Habibah, yang sedang dirawat."

Anas menyatakan bahwa soal pandangan akhir fraksinya tentang angket Century 
telah selesai disiapkan. "Kami akan menegaskan pentingnya proses hukum terhadap 
para pelaku pidana perbankan dalam kasus Bank Century ini," ujarnya.

Ihwal sikap partai koalisi yang belum jinak, Anas berujar, "Kami memang tidak 
berniat menjinakkan. Kami yakin koalisi pasti ada maknanya. Kalau tidak ada 
artinya, untuk apa berkoalisi?" 

EKO ARI WIBOWO | CORNILA DESYANA



[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke