Refleksi : Apakah penganiayaan-penganiayaan ini tidak bisa dicegah, kalau tidak bisa dicegah, lantas mengapa pemerintah NKRI mengrim TKI ke Arab Saudia? Apakah ini bukan semacam perbudakan di zaman modern?
http://www.tempointeraktif.com/hg/nusa/2010/03/28/brk,20100328-236189,id.html Lagi TKI Meninggal di Arab Saudi Minggu, 28 Maret 2010 | 13:03 WIB Besar Kecil Normal TEMPO Interaktif, Madiun - Diduga dianiaya, seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) meninggal. Korbannya, Siti Harniati, 42 tahun, asal Dukuh Sewu, Desa Kresek, Kecamatan Wungu, Madiun dinyatakan meninggal di Arab Saudi, 7 Maret 2010, diduga akibat dianiaya majikannya. "Tapi kami baru menerima kabarnya Jumat (26/3)," kata Sukrianto, 48 tahun, suami korban. Menurut Sukrianto, keluarga menerima informasi kematian Siti dari perwakilan Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI) PT Sapta Saguna, yang beralamat di Kota Bekasi. Siti berangkat menjadi TKI sejak Agustus 2009. "Dia bekerja sebagai pembantu rumah tangga,"ujar Sukrianto dengan mata berkaca-kaca. Kini, keluarga, lanjut dia, masih menunggu proses pemulangan korban yang dijanjikan PJTKI. Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Madiun, Suhartanto, membenarkan kabar meninggalnya korban. "Kami mendapat laporan dari PJTKI, tapi kami belum tahu pasti penyebab meninggalnya korban, " kata Suhartanto saat dihubungi Tempo, hari ini. Ditanya soal pemulangan jenazah, Suhartanto menjelaskan, proses pemulangan jenazah bisa memakan waktu lama, karena beberapa prosedur dan administrasi misalnya surat kematian, penyelesaian gaji, harus diurus dulu. "Kami belum tahu apakah kasus ini sudah diusut kepolisian setempat atau belum," ujarnya. Sejak Januari-Maret 2010, sedikitnya lima TKI asal Madiun meninggal akibat penganiayaan oleh majikan, sakit, musibah, dan kecelakaan diluar jam kerja atau saat bekerja. Sedangkan pada 2009, jumlah TKI asal Madiun yang meninggal mencapai enam orang, penyebabnya, kebanyakan karena kecelakaan kerja. Setiap tahun, Madiun memberangkatkan rata-rata 2.500 TKI ke beberapa negara di Asia Tenggara dan Timur Tengah seperti Malaysia, Singapura, Hongkong, Taiwan, dan Arab Saudi. [Non-text portions of this message have been removed]