Benarkah Ada Konspirasi di Balik Lupanya Nunun?
Kamis, 8 April 2010 | 11:15 WIB
 
KOMPAS/ TOTOK WIJAYANTO
Nunun Nurbaiti 


TERKAIT:


Nunun Derita Vertigo hingga "Forgetfullness" 
Ternyata Nunun Sempat Terserang Stroke 
Tak Ada Rekayasa Medis dalam Hasil Diagnosis Nunun 
Nunun Kini Berobat di Singapura 
Nunun Bakal Dipanggil Paksa 
 

JAKARTA, KOMPAS.com — Penyakit "lupa" yang dialami tiba-tiba oleh para saksi 
dan terdakwa dalam sidang kasus suap pemilihan Deputi Gubernur Senior BI 
Miranda Goeltom tahun 2004 mengundang munculnya spekulasi bahwa ada semacam 
konspirasi dari berbagai pihak untuk membuat kasus ini buntu. 
Semua anggota DPR yang menerima cek perjalanan mengaku lupa dan tidak 
tahu-menahu mengenai amplop berisi cek perjalanan yang mereka terima beberapa 
hari setelah "kemenangan" Miranda. 
Salah satu masalah terbesar saat Nunun Nurbaeti, saksi kunci dalam kasus suap 
ini, tiba-tiba disebutkan mengalami amnesia hingga tak mampu memberikan 
kesaksian di persidangan. 
Menanggapi hal tersebut, pakar hukum pidana JE Sahetapy menyatakan, tak 
mustahil ada konspirasi dalam kasus suap tersebut. "Tentu saya tidak tahu 
pasti, tapi ya tidak menutup kemungkinan ada konspirasi. Tak bisa dihindari, 
konspirasi kan sudah jadi makanan sehari-hari di sini, lihat saja kasus-kasus 
hukum yang ada selama ini. Bahkan kasus-kasus mafia hukum yang sedang 
ramai-ramainya sekarang ini, kasus Gayus, korupsi di tubuh Polri, dan 
lain-lain. Itu semua jelas kan menunjukkan konspirasi masih menjadi makanan 
sehari-hari kita," papar JE Sahetapy saat dihubungi Kompas.com, Rabu 
(7/4/2010). 
Namun, menurutnya, yang terpenting saat ini bukanlah sekadar 
menggembar-gemborkan ada-tidaknya konspirasi dalam kasus ini. "Yang terpenting 
adalah penyelesaian kasus ini secara konsisten dan segera, jangan lagi 
mengulur-ulur waktu. Jangan sampai terkesan setiap penyelesaian kasus suap yang 
ada hanya sekadar 'hangat-hangat tahi ayam' dan seperti permainan hukum 
belaka," tandasnya.


      

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke