Ya udh mati bunuh diri aj mang, egp!! Kita bisa memilih apapun yg kita mau ga 
ada yg larang kok. Akan tetapi ingatlah bahwa semua ada konsekuensinya. Contoh 
kasusnya nih: Kita bisa memilih untuk ga makan tetapi pada akhirnya kita ga 
bisa menolak bahwa nantinya akan kelaparan. 

--- On Mon, 4/19/10, MANG UCUP <mang.u...@gmail.com> wrote:

From: MANG UCUP <mang.u...@gmail.com>
Subject: [ppiindia] Sudah Bosan Hidup!
To: "Dragon" <romance_relationship_onl...@yahoogroups.com>, "PPI" 
<ppiindia@yahoogroups.com>, "Pro" <prole...@yahoogroups.com>, "Psiko" 
<psikologi_transforma...@yahoogroups.com>, "Rumah" 
<rumahkitabers...@yahoogroups.com>, "Sastra" <sastra-pembeba...@yahoogroups.com>
Date: Monday, April 19, 2010, 9:10 PM

Pada awal bulan Februari yang lampau siaran TV Netwerk di Belanda
mentayangkan reality show dimana seorang wanita lansia bunuh diri dihadapan
kamera. Mengingat usianya sudah 99 tahun maka ia dibantu oleh Albert putera
kandungnya dengan menggiling puluhan pil obat tidur sebelumnya untuk diramu
dengan Yoghurt yang akhirnya diminum oleh nenek Moek Heringa, sebagai
minuman terakhir di dalam hidupnya.

Nenek ini dalam keadaan sehat waalfiat. Ia tidak menderita sakit, stress
entah apapun juga. Ia ingin melakukan bunuh diri ini hanya dengan satu
alasan saja, karena ia merasa sudah bosan hidup, sehingga ia tidak mau
menunggu untuk bisa hidup lebih lama lagi. Mang Ucup sendiri mendukung
sepenuhnya keputusan mulia dari sang nenek tsb.

Hidup itu bukanlah kewajiban melainkan hadiah, apabila ini hadiah, maka
seyogiyanya kita harus diperkenankan juga untuk mengembalikan kembali kepada
sang Pemberi. Bahkan disemua kitab ajaran agama di dunia ini menilai, bahwa
kehidupan ini hanya sekedar pinjaman saja. Nah kalau saya sudah bosan
meminjamnya, bukankah saya juga berhak untuk mengembalikannya lebih awal?
Aneh bin nyata setiap manusia berhak untuk bisa hidup, tetapi tidak berhak
untuk bisa mati!

Pada saat ini usia mang Ucup sudah mencapai 68 tahun, berarti sudah lebih
dari cukup menjalani masa hidup saya. Disamping itu dengan saya melakukan
bunuh diri, berarti saya bisa mengurangi beban bagi anggota keluarga yang
ditinggalkan. Mereka tidak pelu bayar biaya rumah sakit, sedangkan saya
sendiri tidak perlu menderita sebelumnya maut menjemput saya. Saya ingin
mati secara wajar dirumah dalam lingkungan anggota keluarga yang saya
kasihi. Pada jaman sekarang ini sudah jarang sekali di Eropa; orang bisa
mati dengan wajar, tanpa harus mati di ICU rumah sakit dengan berbagai macam
slang di hidung maupun dibadan. Apabila saya yang menentukan waktunya pulang
ke alam baka, berarti sebelumnya saya bisa mengadakan pesta perpisahan
terlebih dahulu dengan seluruh rekan-rekan maupun handai taulan saya; dalam
suasana gembira dan penuh dengan rasa sukacita.

Sebagai lagu terakhir akan diputar lagu “My Way” sebab inilah jalan pilihan
terakhir yang telah saya tentukan dan pilih sendiri. Pil kematian akan
diminum dengan Champagne Dom Perignon, sehingga dengan mana saya akan bisa
mati dengan senyuman tersungging dibibir.

Manula yang melakukan bunuh diri adalah seorang pahlawan yang memiliki
keberanian. Untuk ini ia berhak mendapatkan pahala, karena dengan demikian
menyatakan bahwa dirinya tidak egoist dan rakus ingin hidup terus-menerus
tanpa menghiraukan sang generasi penerus.
- Apabila mang Ucup bunuh diri berarti anak istri saya; akan bisa lebih awal
dan juga lebih lama menikmati warisan saya.
- Dan warisan tsb tidak perlu disunat lagi untuk biaya rumah sakit maupun
rumah jompo.
- Mengurangi beban negara untuk bayar uang pesiun.
- Mengurangi kemacetan di jalanan
- Memberikan kesempatan kepada istri untuk bisa kawin lagi dengan pasangan
yang lebih muda
- Mengosongkan rumah maupun tempat saya hidup sehingga tidak mempersesak isi
dunia ini.
- Mengurangi populasi penduduk dunia yang sudah padat
- Tidak merepotkan orang lain yang merasa diwajibkan untuk merawat saya
dimasa tua.
- Tidak membebankan Dr untuk memberikan suntikan mati seperti halnya pada
pasien yang sudah sekarat. (Eutanasia)

Dengan begitu banyak pahala yang bisa didapatkan saya yakin akan masuk surga
dan disambut oleh ratusan bidadari yang bahenol.

Pandangan seperti yang saya uraikan tersebut diatas ini bukanlah pandangan
konyol dari mang Ucup sendiri melainkan didukung oleh banyak warga di
Belanda. Pada tahun 1991 seorang ahli hukum Belanda Huid Drion mengusulkan
agar setiap senior diatas 65 tahun diberikan pil obat bunuh diri (My Last
Will Pill), sehingga apabila mereka sudah bosan hidup seperti mang Ucup
sekarang ini, tinggal sekali Gle...ek diminum; berakhirlah sudah hidupnya.

Pendapat ini didukung oleh lebih dari 43% warga Belanda. Setiap tahun lebih
dari 400 orang senior bunuh diri di Belanda. Dengan adanya pil bunuh diri
-My Last Will Pill- para senior tidak perlu harus bunuh diri dengan cara
yang sangat mengenaskan misalnya gantung diri, atau terjun bebas dari mall
ataupun menabrakan dirinya di kereta api.

Prinsip hidup mang Ucup adalah ketika saya muda; saya berusaha untuk bisa
hidup dengan baik dan setelah saya tua, saya berusaha agar bisa mati dengan
baik pula. Berarti mati tanpa harus menderita, dimana jalan satu-satunya
ialah dengan cara mati lebih awal alias bunuh diri.

Hampir setiap pasien yang menderita penyakit parah selalu mengajukan dua
pertanyaan standard kepada Dr perawatnya: Apakah saya masih bisa sembuh? –
Berapa lama lagi masa hidup saya? Tetapi jarang sekali yang bertanya: Kapan
saya bisa mati?

Pada saat ini para manula yang memiliki pandangan hidup seperti mang Ucup
sedang mengusahakan untuk bisa mengumpulkan tanda tangan sebanyak 40.000;
agar gagasan -My Last Will Pill- ini bisa diterima oleh pemerintah Belanda
untuk didiskusikan dan dikemudian hari disahkan menjadi undang-undang
seperti halnya undang-undang Eutanasia – hak mati bagi orang yang sakit
parah untuk mengurangi penderitaan sang pasien. Belanda adalah negara
pertama di dunia ini yang mensahkan undang-undang diperkenannya Eutaniasia
pada tahun 2001.

Saya kira gagasan -My last will Pill- ini adalah gagasan yang sangat baik
sekali untuk dipraktekan juga di Indonesia. Bagaimana pendapat anda?

Mang Ucup
Email: mang.ucup<at>gmail.com
Homepage: www.mangucup.org


[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------------------

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://ppi-india.blogspot.com 
4. Satu email perhari: ppiindia-dig...@yahoogroups.com
5. No-email/web only: ppiindia-nom...@yahoogroups.com
6. kembali menerima email: ppiindia-nor...@yahoogroups.com
Yahoo! Groups Links






      

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke