KURSUS MENULIS SEJARAH Jakarta, 8 – 11 Juni 2010 Selama 32 tahun Orde Baru pernah menggunakan sejarah untuk melegitimasi kekuasaannya. Sejarah dihadirkan sebagai propaganda, bukan ilmu. Bahkan, penguasa melarang sejarah alternatif yang digunakan oleh sejarawan lain untuk menandingi sejarah versi pemerintah. Lebih dari itu, rezim Orde Baru juga membredel media massa yang melawannya dan membuat mereka bungkam.
Setelah kejatuhan Soeharto, sejarawan terlibat dalam pertarungan sejarah. Sumber alternatif juga bermunculan. Suara pelaku atau korban keluar dalam bentuk biografi atau memoar. Tapi, perkembangan ini justru membuat masyarakat bingung, juga wartawan. Ada banyak versi sejarah; mana yang harus diikuti? Lantas, bagaimana menulis persoalan sejarah dalam konteks masa kini? Bagaimana metodenya, dan sebagainya. Pelatihan ini dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan wartawan, aktivis, penulis dan para peminat sejarah dalam penulisan sejarah. Kursus akan memberikan dasar-dasar historiografi, teori dan metodologinya, bagaimana mencari dan memilih sumber, serta mengemasnya dalam berita yang enak dibaca sekaligus dalam. Pelatihan ini akan dilengkapi dengan teknik interpretasi atas dokumentasi visual seperti foto dan film dokumenter. Kursus ini akan dilakukan selama empat hari dengan sesi pertemuan dua sessi sehari. Akan lebih banyak diskusi ketimbang pemberian materi atau teori. Instruktur utama akan memimpin dan mengarahkan diskusi, sementara instruktur tamu memberikan materi-materi yang dibutuhkan dalam penulisan sejarah. INSTRUKTUR Gerry van Klinken kini peneliti di Koninklijk Instituut voor Taal,- Land en Volkenkunde (AkademiKITLV) Leiden, Belanda. Setelah meraih gelar master dalam bidang geofisika dari Macquarie University, Sydney (1978) ia mengajar fisika di beberapa universitas di Malaysia dan Indonesia (1979 – 1991). Pada 1996 Klinken mulai mengalihkan perhatiannya kepada kajian Asia setelah ia lulus doktor dalam bidang sejarah Indonesia dari Griffith University, Brisbane. Setelah itu ia mulai mengajar dan melakukan penelitian dalam bidang sejarah di berbagai universitas di Brisbane, Sydney, Canberra, Yogyakarta (Indonesia), dan sekarang di Leiden. Sejak 1998 ia terlibat aktif sebagai komentator yang memokuskan perhatiannya pada masalah Indonesia di berbagai media massa di Australia. Sejak 1996 – 2002 Klinken bekerja sebagai editor di majalah Inside Indonesia. Pada 2002-2004 ia menjadi research advisor untuk Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi di Timor Leste (CAVR). Bonnie Triyana, pemimpin redaksi majalah Historia online (www.majalah-historia.com) kelahiran Rangkasbitung, Banten. Pernah bekerja sebagai wartawan di beberapa media massa. Alumnus jurusan sejarah Universitas Diponegoro, Semarang. Mengelola Masyarakat Indonesia Sadar Sejarah (Mesiass) di Semarang. Ia co-editor Revolusi Belum Selesai, Kumpulan Pidato Presiden Soekarno (30 September 1965-Pelengkap Nawaksara). Turut menulis dan menjadi penyunting sejumlah buku. Menulis kolom untuk Majalah TEMPO dan beberapa penerbitan lainnya. INSTRUKTUR TAMU Fadjar Ibnu Thufail, antropolog Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Lulus PhD dari University of Wisconsin-Madison, Amerika Serikat. Pernah menjadi peneliti tamu di Max Planck Institute di Hale, Jerman. Menulis artikel di berbagai media massa nasional dan di beberapa jurnal ilmiah internasional. JJ Rizal, sejarawan, kolumnis yang kerapkali menulis kolom sejarah di berbagai media massa nasional di Jakarta. Pernah menjadi kolumnis untuk Moesson Het Indisch Maandblad di Belanda Penerima Anugerah Budaya dari Pemerintah DKI Jakarta (2009) ini mengelola penerbitan Komunitas Bambu yang banyak menerbitkan buku-buku sejarah dan budaya. Teguh Santosa, wartawan, pemimpin redaksi rakyatmerdeka.co.id. Almunus Ilmu Politik University Hawaii at Manoa, Amerika Serikat. Malang melintang meliput konflik yang terjadi di berbagai belahan dunia. SYARAT DAN BIAYA Peserta terbiasa dengan dunia tulis-menulis. Entah menulis di blog, makalah, buku harian atau media. Mereka juga terbiasa melakukan riset dan akrab dengan internet. Latar belakang bisa dari berbagai disiplin ilmu, minat atau profesi. Setiap peserta yang akan ikut setidaknya sudah memiliki tema penulisan dan atau mengirimkan contoh tulisan bertema sejarah. Ide itu akan didiskusikan dalam tiap sesi, dan hasil akhirnya adalah sebuah tulisan 3.000 kata –tidak harus selesai dalam sesi itu. Biaya Rp 2,5 juta (konsumsi + fotocopy materi). Peserta dibatasi maksimal 20 orang. INFORMASI DAN PENDAFTARAN Kantor Redaksi Majalah Historia Online Gedung Strategy Jl. Raya Kebayoran Lama No. 18 CD-Lt. 2C Jakarta Selatan Telp : +62 21 7221041 (MF Mukthi) Hp : +62 856 887 0011 (MF Mukthi) atau +62818 0637 0121 (Hendri) Email: laya...@majalah-historia.com