Kak Kukuh : "Menurut saya pembinanya kurang kreatif, mosok kalimat di SKU diartikan secara harfiah.... :P". Mudah-mudahan nanti ada pembina-pembina "kreatif" yang tergerak membuat berbagai buku "Tafsir SKU" ya kak.
Menurut saya, tidak sepantasnya kita memperlakukan SKU seperti kita memperlakukan kitab suci yang diwahyukan dari Tuhan. Kalau memang harus berubah ya rubah saja. Kalau memang harus dikembangkan ya kembangkan saja (tanpa merubah esensinya). Setahu saya SKU adalah sebuah alat ukur yang parameternya (semestinya) jelas, konkrit dan dapat diubah atau dikembangkan mengikuti perkembangan budaya manusia. Sebagai manusia; konyol, congkak dan mengada-ada sekali rasanya kalau SKU sampai kita anggap "berlaku sepanjang jaman". Kalau kakak2 sekiranya tidak keberatan, saya ingin dibagi bahan hasil risetnya Pramuka mengenai "penting/tidak pentingnya merubah isi SKU". Maaf kalau ada kata2 saya yang kurang berkenan. ----- Pesan Asli ---- Dari: Kukuh Hadianto <[EMAIL PROTECTED]> Kepada: pramuka@yahoogroups.com Terkirim: Senin, 11 Febuari, 2008 3:09:43 Topik: [Pramuka] Re: Pola Pembinaan Pramuka Monoton (?) secara komposisi, saya lihat materi yang harus diujikan lengkap, kalau pembina masih berkutat dengan apa yang tertulis memang repot dong ..... menurut saya pembinanya yang kurang kreatif, mosok kalimat di SKU diartikan secara harfiah .... :P kalo gitu sih pramuka gak bakal pernah maju dong ayo ... berpikir kreatif ...... -kukuh- contoh ..... ini cuma contoh lhooo .... dari imel kak Libseawasa Z. materi SKU untuk telepon umum ini kan bisa "sedikit" diulik dengan materi tambahan mengenai - kode kota (telkom) - beda kode selular ... 081, 082, 085, 088 dll - kode 0800, 0809, 001, 008 dll bisa banyak yg di "tambahkan" tergantung dari kreatifitas pembinanya masing-masing, tergantung tingkat pemahaman peserta didik --- In [EMAIL PROTECTED] .com, Ghulam Manar <ghulam_manar@ ...> wrote: > > Sekedar urun rembug ... > > Menurut saya, SKU yang kita miliki memang mesti di up to date ... atau katakanlah ... ada evaluasi atas hasil yang dicapai dengan menggunakan SKU yang sekarang ada. > Saya belum melihat adanya prakarsa atau upaya dari kwartir untuk me- review atau mengevaluasi SKU ini ... (kwartir mana sebenarnya yang berwenang? Nasional, Daerah atau Cabang?) > Sekedar perbandingan saja (maaf kalo subyektif .... he), jaman Siaga saya dulu dengan sekarang tentu sangat jauh berbeda ... tapi saya inget harus menyelesaikan Siaga Tata saya dalam waktu kira-kira 2 minggu karena syarat untuk TC Pesta Siaga tahun 1986 dengan menggunakan SKU yang sama juga dipakai oleh adik-adik kita sekarang ... 2008 (22 tahun ....) > Menurut saya terdapat beberapa hal yang mesti dikembangkan ... dimodifikasi .. atau mungkin malah ditambah (saya cenderung untuk mempertahankan yang sudah ada dengan penyesuaian di sana sini) yang tentunya hal tersebut dilakukan melalui proses ... bukan asal modifikasi saja ... > Jika menjadi kewenangan Kwarda, Insya Allah akan saya usahakan mengingat saat ini saya masih duduk di kepengurusan kwartir daerah, peluang untuk itu masih terbuka. Sekedar info saja, bahwa materi pesta siaga yang dilaksanakan di Kwarda 11 Jawa Tengah setiap 2 tahun sekali di-review dengan melibatkan beberapa stakeholder seperti pelatih, psikolog, pemerhati anak serta jajaran andalan daerah. Dalam forum ini sering terjadi diskusi yang rame antara "orang dalam" dengan "orang luar" yang tidak terlibat dalam kegiatan Pramuka, namun justru di sinilah dinamikanya, kita belajar untuk jujur dan terbuka menerima saran, kritik dan masukan dari orang lain di luar Gerakan Pramuka. > Meski tidak se-smooth yang dibayangkan tapi forum ini cukup efektif untuk mendefinisikan kegiatan yang menarik bagi siaga. Ide ini sendiri muncul dari Ka Kwarda yang melihat, mendengar dan merasakan bahwa ada kecenderungan kegiatan pramuka khususnya siaga terkesan monoton dan belum memiliki tujuan secara konkret. Terlebih, dengan kemajuan yang ada sekarang jikalau Gerakan Pramuka tidak rajin "bercermin" dan "berhias" bisa-bisa cuma tinggal cerita ayah dan bunda saja .... Dulu Le, ayah dan bundamu ikut Pramuka ... seru .. rame ... tapi si anak yang diceritain malah bengong atau bilang ... Wah, ayah bunda kok kuno ... hehehe > > Marilah kita belajar untuk "bercermin" dan "berhias" bagi kemanfaatan Gerakan Pramuka yang kita cintai dan banggakan. > > Wassalam, > > Ghulam > > > Evaluation of the past is the first step toward vision for the future. > Chris Widener > > > > > rimata66 <[EMAIL PROTECTED] .> wrote: > > Terserah dech mau bicara apa. > > Yang pasti saya sudah ngajak bahasa butir-butir SKU yang > dipermasalahkan tapi anda cuma mau berdebat kusir di sini. > > Saya sudah baca semua comment, ok ? > > Lanjutkan pembicaraan atau sudahlah. > > Hendro > > --- In [EMAIL PROTECTED] .com, Dini Dee <aku.dini@> wrote: > > > > > > > > rimata66 <rimata66@> wrote: --- In > [EMAIL PROTECTED] .com, Dini Dee <aku.dini@> wrote: > > > > > > > > > > Memang ga ada yang salah dengan SKU-SKU kita. Di milis yang > > > lalu saya menggulirkan (semacam) "amandemen" SKU yang tujuannya > > > untuk merombak implementasi SKU itu sendiri yang sebenarnya kita > > > semua pun sadar kalo sebagian isinya sudah ga relevan dengan > > > kemajuan dan perubahan saat ini. > > > > > > Ini yang mau saya tanyakan pada diri anda. Mohon maaf saya sama > > sekali ga menemukan pertanyaan apapun di sini > > > > > > Saya tidak sepakat kalau anda mengatakan SKU kita ga relevan > > dengan > > > kemajuan dan perubahan saat ini. Sah-sah saja jika Kakak ga > > sepakat dan tidak sepahaman dengan saya, itulah sebabnya mengapa > > milis ini dibuat bukan, tidak salah dan tidak bukan salah satunya > > sebagai media diskusi kita atas perbedaan-perbedaan yang ada > menjadi > > sebuah pemikiran yang tentunya untuk kebaiakan di masa yang > datang. > > > > Kalau begitu saya jadi bertanya-tanya ...... > > Sebenarnya anda mau angkat point apa > > <==>Mohon maaf, pertanyaan saya kembalikan ke Kakak, apakah > sudah menyimak dari awal topik yang digulirkan oleh beberapa teman > kita di milis ini, nuhun... > > > > Kalau anda katakan ga relevan dengan kemajuan dan perubahan. > > mBok ya diberikan contoh yang jelas, butir SKU mana yang tidak > > relevan itu > > <==>Silakan Kakak cermati juga pendapat dan komen dari teman- > teman yang lain mengenai hal ini, terima kasih. > > > > Kalau penguasaan keterampilan, saya kira yang dikembangkan adalah > > berbagai SKK baru. Monggo. > > > > Dulu Kak Herman Mujirun, Annas Bahari ingin agar TKK tingkat utama > > setara dengan sertifikat keahlian. Kenapa tidak ? > > > > Di luar negeri, kita lihat banyak award dikembangkan dan fokusnya > > selalu dua. citizenship and service to others/community service. > > > > Selamat berwacana. > > > > Hendro ________________________________________________________ Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di di bidang Anda! Kunjungi Yahoo! Answers saat ini juga di http://id.answers.yahoo.com/ [Non-text portions of this message have been removed]