Cara Pikiran Kita Mengolah Informasi 

Setiap yang kita alami direpresentasikan secara internal oleh sistem syaraf
kita. Tanpa kita sadari kelima indra ini secara konstan menerima dan
memproses informasi tentang dunia dan tentang kita. Oleh karena body - mind
adalah suatu bagian dari sistem yang tak terpisahkan, maka apapun yang
terjadi pada salah satu bagian akan memiliki efek pada bagian yang lain. 

Misalkan, kita tidak dapat berpikir tentang sesuatu hal tanpa diikuti oleh
respon fisik tertentu, demikian juga sebaliknya. Terkadang kita tidak
mendengar apa yang tidak kita ingin dengar, inilah yang kita sebut sebagai
filter, disinilah terjadinya perbedaan antara mendengar dan mendengarkan.

vakKarena filter visual, maka kita juga tidak melihat apa yang tidak kita
ingin lihat, inilah perbedaan antara melihat dan memperhatikan. Dalam
kehidupan, dari kelima rep system itu hanya tiga yang menonjol, yaitu V, A
dan K, karena O dan G sangat jarang digunakan. Sehingga kita memasukkan O
dan G kedalam kategori K. Inilah yang disebut sebagai konsep VAK dalam NLP,
konsep ini sangat terkenal, bahkan banyak orang mengira NLP hanyalah VAK
ini.

Preferred System Menariknya, dalam berkomunikasi seseorang akan menggunakan
sejenis kode-kode rep system pilihan mereka. Ada orang tertentu yang lebih
suka menggunakan indera mata dalam memahami sekitar, mengingat informasi dan
mengambil keputusan. Dengan demikian rep-system-nya akan lebih cenderung
didominasi oleh hal-hal yang sifatnya Visual.

Dalam bahasa NLP, orang ini akan disebut sebagai orang dengan preferensi
visual (Visually Preferred System) Jadi jika dicermati, dalam berkomunikasi
kita akan temui beberapa preferensi, orang dengan preferensi V (Visual),
orang dengan preferensi A (Auditorial), dan orang dengan preferensi K
(Kinestetik). Beberapa pemula yang belajar NLP akan suka menyebut ada orang
type V, type A dan type K. Istilah "type" cenderung menimbulkan salah kaprah
dan miskonsepsi, karena kesannya jika orang tipe V maka ia bukanlah A atau
K.

Padahal kenyataannya tidaklah demikian, orang berpreferensi V tetaplah
memiliki rep system A ataupun K dalam cara ia memahami dunia, mengingat
memori dan mengambil keputusan. Hanya saja ia lebih suka (prefer) untuk
menggunakan rep-system V dibandingkan dengan yang lainnya. Tanda-tanda rep
system Dalam upaya mengenali apakah pref-system sesorang, kita dapat melihat
dari pilihan kata yang dipergunakan, dan bahasa tubuh khususnya gerakan
mata.

Sebagai contoh, orang-orang yang pref-system-nya V, akan cenderung
menggunakan kata-kata dengan predikat V seperti (kelihatannya, nampaknya,
pengamatanku, dll). Demikian pula ia juga akan suka mengunakan berbagai kata
yang mencerminkan penggunaan mata, seperti : indah, terang, cerah dan
sebagainya.

Untuk orang berpreferensi A, akan banyak menggunakan kata-kata berpredikat A
(kedengarannya, perkataanmu, dll) dan kata-kata yang mencerminkan penggunaan
telinga. Sedangkan untuk orang berpreferensi K akan banyak menggunakan
predikat K (perasaanku, rasanya, dll) dan kata-kata yang mencerminkan
penggunaan rasa. Rapport / Kearaban Jika Anda dapat mengenali kode preferred
system lawan bicara Anda, maka Anda dapat berkomunikasi dengan sangat lancar
dengannya.

Caranya adalah dengan melakukan penyelarasan (pacing) dari kata-kata dan
bahasa tubuh Anda sesuai dengan cara lawan bicara Anda. Saat Anda
menyelaraskan kode verbal seseorang dengan menggunakan kata-kata dari rep
system yang mereka pilih, maka mereka tidak usah meng-uncode untuk
membuatnya bisa dimengerti. Inilah dasar dari rapport, yakni menggunakan rep
system yang sama yang dipakai orang lain yang berkomunikasi dengan mereka.

 

Life For Success

Salam Trainer,

HENDRY RISJAWAN

Master Practitioner of Neuro-Linguistic Programming (NLP)

www.hendryrisjawan.com

 



[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke