---------- Forwarded message ----------
From: Andry B <karisma.rid...@gmail.com>
Date: 2008/12/16
Subject: -RSA- (SR) Mengapa Orang Indonesia Malas Mengerem?
To: KHCC <karisma_ho...@yahoogroups.com>, fsrj <f...@googlegroups.com>,
rsa-indone...@googlegroups.com, honda-beat-cyber-commun...@yahoogroups.com,
honda-va...@yahoogroups.com, honda_citysp...@yahoogroups.com,
tokoh...@yahoogroups.com, mototrax...@yahoogroups.com, inbike <
inb...@googlegroups.com>, crashf...@yahoogroups.com,
ilisten...@yahoogroups.com


Diambil dari : http://jamesluhulima.kompasiana.com/

=======================
Mengapa Orang Indonesia Malas Mengerem? Oleh James Luhulima - 2 November
2008 - Dibaca 1990 Kali -

<http://jamesluhulima.kompasiana.com/files/2008/11/20081102jl11.jpg>Pekan
lalu, saya melintas di Jalan Raya Pondok Cabe dalam perjalanan menuju ke
kantor di Palmerah. Siang itu, jalan agak padat, meskipun lalu lintas tetap
mengalir. Jarak mobil dengan mobil yang berada di depan sangat dekat, *bumper
to bumper*, dan sepeda motor yang jumlahnya sangat banyak melintas cepat di
kiri dan kanan mobil-mobil itu. Di tepi kiri jalan, seorang tunanetra
bermaksud menyeberang, ia berulang kali mengangkat tinggi tongkatnya yang
berwarna merah putih itu, untuk menunjukkan kepada pengendara mobil dan
motor yang melintas di Jalan Raya Pondok Cabe itu bahwa ia berniat
menyeberang. Tapi siapa yang peduli.

 Foto: Pendidikan agar orang berlalu lintas dengan santun
           harus dimulai sejak dini, sejak anak-anak

Kebetulannya di dekat tunanetra itu tidak ada orang lain sehingga tidak ada
yang membantunya menyeberang. Akhirnya, saya menepikan mobil saya, dan
membantunya menyeberang. Akan tetapi, sungguh, sangat sulit bagi saya
membantu tunanetra itu menyeberang, mengingat tidak ada pengendara mobil,
apalagi sepeda motor, yang mau mengerem, mengurangi kecepatan, dan bahkan
berhenti, untuk memberi kami kesempatan untuk menyeberang. Apalagi di Jalan
Raya Pondok Cabe lalu lintas bergerak dua arah.

Dengan susah payah, akhirnya saya dapat membantu tunanetra itu menyeberang
jalan dengan selamat. Setelah mengucapkan terima kasih, tunanetra itu
melanjutkan perjalanannya. Dan, bagi saya persoalannya belum selesai, karena
saya harus menyeberang lagi untuk menuju ke mobil. Kali ini, keadaannya
lebih parah, karena tidak ada tunanetra di sebelah saya. Setelah susah payah
dan sedikit berkeringat akhirnya saya berhasil kembali ke mobil, dan
melanjutkan perjalanan menuju kantor.

<http://jamesluhulima.kompasiana.com/files/2008/11/20081102jl21.jpg>
Foto: Seorang anak di Perancis menggambarkan tentang
          betapa berbahayanya bila orang tidak menyeberang
          di tempat yang disediakan

Pertanyaan yang terus menggantung di benak saya, adalah, mengapa orang
Indonesia malas mengerem? Padahal teknologi rem sudah semakin maju. Pada
mobil, banyak yang sudah menggunakan *antilock brake system *(ABS), di mana
mobil tetap bisa dikemudikan walaupun pedal gas diinjak penuh. Atau *electronic
brake force distribution *(EBD), yang dapat memperpendek jarak pengereman,
dan *brake assist *(BA), yang membantu menambahkan injakan pada rem, jika
pengendara kurang dalam menginjak pedal rem dalam keadaan darurat. Begitu
juga, pada sepeda motor, sebagian besar sudah menggunakan rem cakram (*disc
brake*) yang sangat pakem. Pendeknya, begitu direm sepeda motor langsung
berhenti. Namun, ya begitu itu, sepertinya mengerem adalah pekerjaan
terakhir yang ingin dilakukan pengendara, terutama pengendara sepeda motor.

Bahkan, pengendara mobil pun mengalami kesulitan apabila hendak membelok ke
kiri atau ke kanan, karena sepeda motor yang berada di belakangnya tidak
menunjukkan tanda-tanda akan mengurangi kecepatan. Lampu sein yang sudah
dinyalakan sekitar 10-15 meter sebelum membelok tidak diacuhkan.

Bagaimana di luar negeri? Pejalan kaki adalah raja. Begitu seorang pejalan
kaki menginjakkan kaki di *zebra cross*, maka mobil dan sepeda motor yang
melintas di jalan tersebut akan berhenti guna memberikan kesempatan kepada
pejalan kaki untuk menyeberang. Sebaliknya, pejalan kaki pun tertib. Jika
diharuskan untuk menggunakan jembatan penyeberangan maka mereka akan
melakukannya dengan senang hati.

Berbeda dengan di negara ini. Seperti pengendara mobil dan motor yang malas
mengerem, di negara ini, pejalan kaki pun malas menggunakan *zebra
cross*atau jembatan penyeberangan yang telah disediakan.

<http://jamesluhulima.kompasiana.com/files/2008/11/menyeberang2.jpg><http://jamesluhulima.kompasiana.com/files/2008/11/20081102jl1.jpg>

*Ramah tamah*

Katanya, bangsa Indonesia adalah bangsa yang ramah tamah dan toleran. Benar!
Tidak ada yang salah dengan pernyataan itu. Asalkan mereka tidak sedang
mengendarai kendaraan bermotor, atau diberikan seragam (uniform). Jika
mereka mengendarai kendaraan bermotor atau diberikan seragam, maka mereka
akan berubah menjadi makhluk yang tidak toleran dan maunya menang sendiri.
Mengapa? Jawabannya bisa macam-macam tergantung dari siapa yang memberikan
pendapat. Mengenai benar atau tidaknya, siapa yang tahu. Saya tidak mau
berpanjang-panjang dengan itu.

Saya hanya tahun bahwa jika kita ingin mengubah perilaku seperti itu, maka
sejak usia dini anak-anak perlu diajarkan etika berlalu lintas yang baik.
Dengan demikian, jika mereka sudah besar mereka dapat mengingatkan keluarga
dan orang-orang di sekitarnya mengenai etika berlalu lintas, serta
menerapkannya pada saat mereka sudah cukup umur untuk mengemudikan mobil
atau sepeda motor.

Selain itu, aparat yang bertanggung jawab, dalam hal ini polisi lalu lintas,
dengan konsisten menindak pelanggar rambu dan tanda lalu lintas, dan menutup
terjadinya jual beli SIM (Surat Izin Mengemudi) sehingga yang memiliki SIM
adalah orang-orang yang benar-benar memenuhi persyaratan untuk itu.(JL)
=======================

-- 
- B 6193 KPL - KHCC 011 - HCST 015 -
Wear a helmet! Even if you don't care about yourself, I'll bet someone does
!
http://www.jalanraya.net/
http://www.tokohelm.com/
http://adventuride-indonesia.com/
http://www.andryberlianto.co.cc/
----------------------------------------------
----------------------------------------------

--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
-------------------------------------------------
Milisnya Pro28 - Milisnya Wong Edannn .... tapi Profesional .... Betull ???
Mo posting, send email to Pro28@googlegroups.com
Mo keluar, send email to pro28-unsubscr...@googlegroups.com
--------------------------------------------------
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke