http://www.balipost.co.id/balipostcetak/2005/9/23/b1.htm
Dari Warung Global Interaktif Bali Post Naikkan BBM Apakah Bisa Naikkan Kesejahteraan Masyarakat? PEMERINTAH rupanya menyadari kebijakan menaikan harga BBM akan berdampak pada banyaknya aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh banyak unsur-unsur masyarakat. Terhadap situasi ini pemerintah sudah siap menghadapi para pendemo asalkan tidak brutal. Jika itu terjadi pemerintah siap menghadapi. Ungkapan ini disampaikan Menko Polhukam Widodo AS. Kalau pemerintah siap menghadapi demo apakah pemerintah juga siap membuka lapangan kerja untuk rakyat? Apakah pemerintah berani bersuara seperti itu? Kenapa DPR diam saja terhadap masalah ini? Bila masyarakat sudah sangat terpaksa mereka akan berbuat apa saja dan kemungkinan lain masyarakat akan meng-impeachment Presiden. Kenaikan BBM ini sangat pasti akan menaikkan harga barang lain. Silakan naikkan BBM tapi apakah bisa menaikkan kesejahteraan masyarakat? Demikian yang terungkap dalam acara Warung Global di Radio Global FM 96,5 yang direlay Radio Singaraja FM dan Radio Genta Bali. Berikut rangkuman selengkapnya. ----------------------------------------------- Pande di Pandak Gede mengatakan pemerintah siap tidak siap harus siap dan itu sebagai cermin tanggung jawab menghadapi segala risiko yang ditimbulkan atas policy. Ini artinya ekonomi rakyat sudah dipertaruhkan. Dengan besaran kenaikan itu harga-harga pasti melambung dan menjadikan daya beli masyarakat melemah. Bila masyarakat sudah sangat terpaksa mereka akan berbuat apa saja dan kemungkinan lain masyarakat akan meng-impeachment Presiden. Ini memang dilematis, mau mengamankan ekonomi rakyat atau keuangan negara. Sementara itu Vijay di Pecatu mengatakan meng-impeachment pemerintah adalah membuang-buang waktu. Ketakutan atas kondisi lingkungan bila ada demo dan akan menggoyang pemerintahan SBY itu tidak mungkin karena sekarang ini kondisinya beda dengan yang dulu. Untuk menaikkan harga BBM seminggu atau sebulan lagi tidak masalah karena masalahnya bukan pada waktu yang tepat atau tidak, tapi ini juga ada kepentingan internasional. Masyarakat memang ujung-ujungnya harus menerima. Binawan di Tabanan mengatakan dampak demo pada lingkungan itu pasti ada. Tapi sejak dulu negeri ini sudah banyak sekali jenis demo sejak zaman pemerintahan Bung Karno sampai sekarang sudah biasa. Tapi masalahnya kalau anarkis akan ada mekanisme peraturan atau undang-undang. Bila demo itu mengancam orang lain atau kepentingan umum maka "aturan yang bergerak". Pengertian siap menghadapi demo harus diartikan bahwa pemerintah siap menjawab segala pertanyaan yang dilontarkan pendemo. Sejak zaman Soeharto, Mega, Gus Dur semua pernah menaikkan BBM, maka jangan sampai kenaikan ini berdampak pada kekacauan negara dan dirinya berharap jangan sampai negeri ini bangkrut. Mangku di Malet Bangli menambahkan, kalau negara ini tidak menaikkan BBM pasti negara ini akan bangkrut. Masyarakat tidak usah saja membeli bensin. Menurut Wayan Giri di Renon sumber pendapatan pemerintah itu hanya pada pajak dan BBM. Kalau melihat dari pengalaman setiap ada kenaikan BBM pasti ribut walaupun kenaikannya cuma 100 rupiah pun. Biasanya di awal saja ribut setelah itu sepi lagi. Itu adalah sebuah pengalaman dari zaman Soeharto, sampai sekarang seperti itu. Rupanya pemerintah sudah tahu watak masyarakat. Dewa Winaya Tabanan menilai secara fakta nantinya banyak harga-harga yang akan tidak terjangkau karena ekonomi lemah. Karena yang terjadi bukan hanya BBM saja yang naik tapi efeknya pada yang lain juga ikut naik. Kalau tidak anarkis pemerintah siap menghadapi demo dan lihat saja nanti ini akan berdampak luas. Kompensasi BBM yang dibagikan 100 ribu rupiah pada orang miskin, pasti sulit menuju ke sasaran sehingga sebagian besar masyarakat tetap saja panik. Sudira di Batuan mengungkapkan, setelah ia keliling dari daerah ke daerah mencari informasi tampaknya masyarakat tidak keberatan atas kenaikan BBM berapa pun, buktinya mereka diam saja diajak demo tidak mau. Berarti masyarakat sekarang ini banyak duitnya. Sudira mengajak, mari kita sama-sama ke gedung DPRD karena pada pemilu lalu kita sudah memilih wakil kita di DPR. Jadi sekarang ini anggota DPRD itu apa saja kerjanya, kenapa diam saja terhadap masalah ini? Perjuangkan dong keinginan masyarakat. Bagi Awe di Legian menaikkan harga BBM itu adalah kewenangan pemerintah. Selaku masyarakat kecil kita tidak bisa bicara apa. Kenaikan BBM ini sangat pasti akan menaikkan barang lain. Silakan naikkan BBM tapi apakah bisa menaikkan kesejahteraan masyarakat? Silahkan 100 kali dinaikkan bisakah pemerintah memberikan jaminan menyejahterakan rakyatnya? Kalaupun ada subsidi dengan memberi uang cash apakah masyarakat itu benar-benar bisa menerimanya? Jangan sampai kenyataan di lapangan sing ada apa de. Sementara Suarjana di Singaraja mengatakan ketika pemerintah mau menaikkan harga BBM yang katanya untuk membentengi cadangan devisa nasional agar tidak tergerus oleh subsidi yang besar tetapi ada dilema kenapa pemerintah memberikan subsidi secara langsung pada masyarakat yang nota bene pengeluarannya hampir sama besar dengan subsidi yang dikeluarkan lewat BBM? Lebih baik tunda dulu kenaikan harga BBM, carikan sumber dana yang lain seperti kurangi pos-pos pengeluaran rutin di tingkat departemen departemen dan kementerian kementerian dan sebagainya. Sehingga terjadi penghematan secara nasional. Kadek Mako di Kedewatan mengatakan kalau pemerintah siap menghadapi demo apakah pemerintah juga siap membuka lapangan kerja untuk rakyat. Apakah berani pemerintah bersuara seperti itu? Dengan alasan apa pun dirinya tidak setuju adanya kenaian BBM itu karena kebijakan kenaikan BBM selama ini itu adalah kebijakan yang sangat gampang bagi siapa pun yang jadi presiden. Kenaikan BBM selalu dikatakan karena keuangan negara bisa menipis. Tetapi kenapa pada saat keuangan negara menipis banyak sekali kenaikan gaji yang mereka lakukan, ini sangat aneh. Dewa Pacung Gianyar bertanya, kalau BBM naik apakah ongkos buruh juga pendapatannya akan dinaikkan? Dirinya menjamin pendapatan buruh tetap saja tidak ada kenaikan. Tatik di Kuta yang pengusaha garmen mengungkapkan kenaikan BBM ini dengan terpaksa akan mengubah status karyawannya dari karyawan tetap menjadi tenaga borongan saja. Dirinya sangat kasihan pada keryawan yang sudah berkeluarga dan punya anak dua. Sementara itu Widhar di Renon pengusaha restoran mengatakan jelas saja bahwa kalau BBM naik tidak ada yang setuju. Tetapi persoalan tidak sebatas itu. Ia mengajak kepada semua pihak agar mencerdaskan diri melalui informasi di tayangan TV di mana sisi baik bila BBM tidak dinaikkan. Dirinya jelas tidak setuju BBM naik tapi akan lebih berat bila BBM tidak naik. Semua lini usaha akan kena efek dan yang penting dunia tidak runtuh. Widar percaya suatu saat pasti akan terjadi suatu keseimbangan baru. Yodi di Negara mengatakan sidang kabinet dengan tele conference saja menghabiskan dana ratusan juta dan mobilnya kelas Eropa yang mereka pegang, gaji anggota dewan puluhan juta, pantaskah mengatakan Indonesia dalam keadaan krisis? Teliti dulu di atas baru meminta masyarakat untuk efisien. Dana kompensasi yang diberikan kepada masyarakat miskin diyakininya hanya bersifat sementara saja agar masyarakat tidak bergejolak. * bram [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/uTGrlB/TM --------------------------------------------------------------------~-> Post message: [EMAIL PROTECTED] Subscribe : [EMAIL PROTECTED] Unsubscribe : [EMAIL PROTECTED] List owner : [EMAIL PROTECTED] Homepage : http://proletar.8m.com/ Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/proletar/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/