Sekilas Tentang Pengembangan Pineal Re-Programming oleh: Vincent Liong / Liong Vincent Christian
@ Vincent Liong 16 Oktober 2005 Tulisan ini dibuat sebagai jawaban kepada Sdr.Ridwan Handoyo dan juga sebagai pengenalan secara sekilas kepada para pembaca tentang penelitian pengembangan Pineal Re-Programming yang saya kembangkan akhir-akhir ini yang ditujukan sebagai usaha seorang pemula Vincent Lionguntuk membuat konsep & praktek sistem pendidikan/ pengembangan diri yang sifatnya privat & costumade. Telah di posting & dibahas sebelumnya di: http://groups.yahoo.com/group/vincentliong/message/11880 http://groups.yahoo.com/group/psikologi_transformatif/message/2141 T U J U A N P E N E L I T I A N Proyek ini ditujukan untuk membuat suatu metodologi dan sistematika yang pada masa mendatang ketika penelitian ini semakin dalam dan semakin berkembang diharapkan mampu menciptakan suatu Program Pengembangan diri yang sifatnya Costumade / Unique / Tailormade dimana di masa saat ini Program Pengembangan diri yang ada sifatnya adalah Massal. Pendidikan yang pada awal sejarahnya sifatnya privat, costumade yang pada masa kini berubah bentuk menjadi Mass Schooling. Privat & Costumade menjadi Masal. Manusia sebagai makhluk yang individual (kata kualitatif) dan makhluk yang rata-rata (kwantitatif) memliki perbedaan antara satu dengan yang lain. Dalam perkembangan proses pendidikan maka kita tentunya harus membahas minat, bakat, tujuan/cita-cita. Minat mempengaruhi keinginan dan keseriusan seseorang untuk belajar dari berbagai jenis pengalaman yang ia terima. Bakat mempengaruhi percepatan proses penyerapan pembelajaran pengalaman tersebut. Cita-cita mempengaruhi arah persepsi dan langkah seseorang dalm melalui pengalaman-pengalaman yang membentuk dirinya. Saya meyakini bahwa tidak ada orang yang berbakat, sebaliknya tidak ada orang yang tidak berbakat. Yang berbeda adalah arah dominant dari tiga aspek ini. Filsuf pada awalnya selalu memberikan pendidikan (transfer pengalaman) yang sifatnya private schooling. Merupakan tanggungjawab si anak didik untuk mendeskripsikan ketiga aspek tersebut (minat, bakat, tujuan/cita-cita) kepada di pendidik (dalam hal ini guru yang sifatnya privat). Begitu juga sebaliknya bahwa guru mempunyai tugas utama untuk mengetahui secara benar dan detail apa dan ke arah mana; minat, bakat, tujuan/cita-cita si murid. Satu individu guru untuk satu individu murid untuk satu waktu yang sama di tempat yang sama. Karena proses pendidikan akan terjadi dengan sangat cepat dan padat di event yang sederhana, ketika orang yang berbeda bertemu dan bertukar pengalaman, persepsi, informasi, segala kepandaian mereka berdua. Sayangnya di masa moderen ini hal ini diserahkan kepada Praktisi Psikologi melalui berbagai test yang sifatnya satu arah, dan peran pendidik dipisah (tidak dilakukan oleh individu yang sama). Pendidkan dilakukan secara masal dalam jenjang umur dan jurusan yang ditentukan oleh si anak sendiri, dan/atau lingkungan di luar si anak, bukan interaksi antara pendidik dan terdidik yang sifatnya empat mata. Ini masalah utama. Bilamana transfer informasi dari Psikolog ke Guru ini tidak perlu dilakukan sehingga tidak terjadi kesalahpahaman, saya kira akan sedikit lebih baik dibanding informasi dipindah-pindah sehingga ketika sampai sudah berubah atau seditadnya terseduksi isi-nya. Tentunya dalam hal ini kita tidak bisa menuntut agar pendidikan berjalan seperti masa filsuf yang pertama karena tidak ada hubungan intim (dekat seperti orang yang berpacaran) antara pendidik dan terdidik. Karena hal intens tersebut, pendidikan bagi sebagian kecil orang yang benar-benar concern atas pendidikan bukan lagi dilakukan di sekolah, universitas, lembaga pendidikan. Pendidikan bagi yang benar-benar concern dilakukan sama seperti anda memilih calon presiden. Pilih satu orang saja. Didik orang itu secara privat dari Nol sampai jadi dengan segala pengorbanan dan kerjakeras kita. Keberhasilan dan kegagalan adalah sebuah perjudian. Bila berhasil, anda akan sangat bangga, bila gagal atau dikecewakan, kecewa seumur hidup hingga mati. Hal yang sama juga terjadi dalam proses pendidikan mantan presiden kita Soeharto. Kebetulan saya kenal dengan seorang bapak yang almarhum bapaknya dulu adalah pembimbing spiritual (pendidik) mantan presiden Soeharto hingga konon mendapat wangsit jadi Presiden. Ketika Soeharto sudah menjadi Presiden, (maaf saya lupa tahunnya) si almarhum bapaknya teman saya ini sempat menasehati Soeharto agar turun tahta, ketika Soeharto mulai melenceng dari pengabdiannya kepada negara. Soeharto ngeyel, malah pindah aliran dari orang spiritual kejawen menjadi berkedok agama Islam, lalu naik haji pertama kali di tahun yang sama dengan kejadian tersebut. Si almarhum bapak teman saya menyimpan kekecewaan mendalam hingga akhir hayatnya. Sejak awal pengembangan penelitian hingga sekarang, saya melakukan hal tsb di atas kepada beberapa orang yang saya pilih sendiri dalam waktu pembelajaran dan tempat yang berbeda secara intends dan continue setiap hari. Bilamana sesekali ada hal yang saya tidak mampu mendidik/mengajarkan, maka saya titipkan ke rekan/kenalan saya yang ahli di bidang tsb sambil tetap saya kontrol terus. Doakan saja agar orang pilihan saya tersebut bisa jadi presiden kelak, atau setidaknya bisa jadi pejabat tinggi. Dan saat ini saya mengembangkan satu metode pendidikan diri yang diharapkan mampu memberikan pengalaman terdidik yang sifatnya costumade sesuai minat, bakat, dan cita-cita manusia yang sifatnya individual, yang dalm tulisan ini akan dibahas secara singkat dan padat. @ Vincent Liong 16 Oktober 2005 S I S T E M A T I K A P E N U L I S A N Sebelumnya Sdr.Ridwan Handoyo telah membantu saya untuk memberikan sistematika pertanyaan yang cukup enak digunakan untuk membahas tulisan ini secara keseluruhan. Sistematika penulisan Sekilas Tentang Pengembangan Pineal Re-Programming yang saya gunakan dalam tulisan ini berdasarkan pada paragraf-paragraf pertanyaan bung Ridwan yang dikirim ke maillist Psikologi Transformatif. Terimakasih Sdr. Ridwan. L A T A R B E L A K A N G Awal pengembangan saya hingga akhirnya sampai pada pengembangan pineal re-programming (saya kira lebih cocok bicara pineal re-programiong karena yang saya reprogram adala pinealnya bukan brain) adalah sebelum saya masuk ke dunia metafisika. Awalnya, saya hanya seorang penulis dan peneliti sosial partisipasi yang secara continue dalam jangka waktu antara satu hingga dua tahun makan pagi bersama anak anak aparat kedutaan besar beberapa kedutaan, salah satunya: Korea Utara (Democratic People Republic of Korea). Berbicara tentang anak kedutaan Korea Utara; berbeda dengan orang kebanyakan yang biasanya akan menyambungkan pemicaraan dengan politik perang dingin Kapitalisme VS Komunisme, saya cenderung memilih untuk meneliti tentang kehidupan sehari-hari anak-anaknya karena saya sangat terinspirasi oleh film Joint Security Area (film buatan Korea selatan yang menceritakan tentang Panmunjom secara netral). Setiap pagi hari kerja (5 hari tiap minggu) selama satu hingga satu setengah tahun saya makan pagi bersama mereka di meja yang sama, dan jam yang sama di kantin The Gandhi Memorial International School, Ancol Jakarta (saat ini sudah pindah ke Kemayoran) sebuah sekolah dimana sebuah kondisi Joint Security Area terjadi dengan sangat sempurna. Ada sejumlah anak Korea Selatan baik anak-anak aparat kedutaan atau sipil, di sisi lain juga ada banyak anak aparat kedutaan Korea Utara, dan 60an warga negara-negara lain yang berbeda dan beberapa diantara mereka bermusuhan. Saya saat itu sudah terbiasa dengan makanan Korea dan pola makan mereka yang dimana makanan di piring yang sama dishare berramai-ramai, karena ketika saya sempat bersekolah di Sydney tahun 2002, saya pernah bekerja sebagai babysitter merawat seorang anak korea selatan yang berumur 5 tahun. Pola pengamatan lintas-budaya yang bagi peneliti komunikasi lintas budaya tentunya dianggap sangat dekat/ partisipasif. Meski saya merasa beruntung menikmati keadaan tersebut di atas, tetapi saya menemukan harat untuk meneliti yang lebih menarik lagi ketika saya masuk ke situasi penelitian yang anda-anda orang science menyebutnya sebagai hal metafisika atau parapsikologi. Adalah seperti sebuah lensa wideangel kamera yang diganti dengan lensa makro, bagi saya. Saya menikmati ke-ditail-an proses pengamatan/penelitian untuk pertamakalinya sekian dekat sangat ketika saya pertama kali membuat laporan tentang metafisika. Karena itu dengan berani saya melepas atribut saya yang di bulan Juni tahun 2004 telah dianggap sebagai penulis sosial yang dikagumi. Saya menyatakan diri sebagai seorang ahli metafisik dan spiritual. Juli 2004 saya menjadi seorang pembimbing kundalini dengan merekrut 200an murid didik yang dididik kundalini secara privat, sama seperti peneliti science yang melakukan proses repetisi dengan menambah jumlah object/subject penelitian dengan menambah jumlahnya hingga dirasa cukup memuaskan tingkat pembuktiannya. Dari awal saya masuk dunia yang disebut metafisika hingga saya sampai pada bimbingan kundalini, saya melihat ada kesamaan sistem yaitu dibutuhkan konsentrasi yang sifatnya tunggal, maka dari itu membutuhkan meditasi. Dalam NLP yang diperkenalkan pun saya melihat masih ada pola konsentrasi tunggal tsb, maka dari itu peran teraphist masih dibutuhkan dalam program NLP. Bila hal ini saya bandingkan dengan pengalaman saya di metafisika sebelum saya meneliti pineal re-programming dan sebagai peneliti sosial yang sifatnya partisipasif dengan makan pagi setiap hari kerja bersama anak kedutaan, saya menemukan perbedaan bahwa saya tidak akan mampu menghasilkan penelitian yang baik bilamana saya terlalu berkonsentrasi pada satu individual saja yang tidak mewakili sejumlah orang yang saya teliti, dengan resiko penelitian saya mungkin tidak sedalam bila dilakukan pada satu individu diantara mereka saja. Ide-ide, permasalahn-permasalahan dan pertanyaan-pertanyaan tentang pilihan kwalitatif-kwantitatif ini membawa saya untuk lebih jauh mengembangkannya hingga akhirnya sampai pada penelitian soal pineal re-programing. Saya masih belum menemukan pilihan kata yang lebih tepat daripada pineal re-programing. Saya tidak men-detele atau mengubah kerja program yang sudah ada secara alami karena saya takut merusak sistem naturalnya yang sudah pasti lebih baik dari sistem saya yang masih di taraf percobaan. Pineal bagi saya memiliki peran yang sama dengan memory pada sebuah PC(Personal Computer). Ia me-run program. Dimana semakin tinggi jumlah persentase yang digunakan dari kapasitas maximum sebuah memori, maka proses-run akan semakin lambat. Misalkan, pineal sebagai sebuah memori, lalu di sana telah ter-run sebuah program yang mengontrol metabolisme tubuh dan pikiran individual si individu manusia yang menggunakan 5% dari kapasitas maksimum memori tersebut. Maka yang saya lakukan adalah create new program yang di-run secara terpisah (tidak mempengaruhi program yang sudah berjalan) di organ memori (pineal) yang sama. Ini mempengaruhi speed/kecepatan dari memori bekerja karena jumlah persentase kemampuan memori yang terpakai bertambah. Saya membimbing object/subject penelitian agar mampu melakukan: create new program dan run the program. Juga delete program from the list of program being run(dari sejumlah program yang sedang bekerja/run). Tentunya sistem saya membatasi agar program natural yang seudah run sejak si manusia hidup 5% pertama tsb tidak bisa dipengaruhi, hanya bisa dipararel terpisah dengan konsekwensi memakai kapasitas memori yang tersedia. @ Vincent Liong 16 Oktober 2005 S I S T E M K E R J A Bagaimana Sistematika ala Computer Bekerja dalam Pineal Manusia? Hal asumsi disimbolkan dengan bahasa logika IF, AND, OR. NOT, FALSE, TRUE (saya kutip dari pengertian logika formula komputer dr MS Excel hehehe) bekerja sama persis pada konsep pineal re-programing seperti pada komputer. Contoh: IF Saya YES lapar dan saya YES makan = TRUE IF Saya YES lapar dan NOT makan = FALSE IF Saya NOT lapar dan saya NOT makan = TRUE IF Saya NOT lapar dan saya YES makan = FALSE IF Saya YES punya uang saya YES makan = TRUE IF Saya YES punya uang saya NOT makan = FALSE IF Saya NOT punya uang saya NOT makan = TRUE IF Saya NOT punya uang saya YES makan = FALSE IF saya YES lapar AND NOT punya uang, maka saya NOT makan = TRUE IF saya YES lapar OR YES punya uang, maka saya YES makan = TRUE IF saya NOT lapar OR NOT punya uang, maka saya NOT makan = TRUE IF saya NOT lapar AND YES punya uang, maka saya NOT makan = TRUE IF saya YES lapar AND NOT punya uang, maka saya YES makan = FALSE IF saya YES lapar OR YES punya uang, maka saya NOT makan = FALSE IF saya NOT lapar OR NOT punya uang, maka saya YES makan = FALSE IF saya NOT lapar AND YES punya uang, maka saya YES makan = FALSE Pilihan semacam ini dengan kasus yang berbeda bekerja sama persis di system pineal re-programming yang saya kerjakan. Bedanya dengan di komputer, saya sebagai trainner dan sama halnya terjadi pada penggunya, saya tidak perlu membuat systemnya. Saya hanya mengcopy&Paste system dari system yang sudah ada dan melakukan run di memori(pineal) subject/object penelitian. Karena saya tidak membuat system baru sebenarnya, kecuali hanya tindakan copy&paste saja, maka saya tidak perlu membuat RULE SYSTEM-nya. Saya meyakini bahwa setiap benda baik itu benda hidup maupun benda mati memiliki program/operation system-nya sendiri. Program ini ada dan berkembang secara individual karena interaksi antara benda dengan benda lain (benda hidup dan benda mati) yang dilaluinya melalui pengalaman-pengalaman dalam perjalanan waktu. Setiap benda baik hidup maupun mati menginfeksi benda lain dan bersamaan pula terinfeksi benda lain. Semua saling bergesekan dan saling mempengaruhi. Bilamana kita berbicara tentang program-program yang ter-run secara terpisah dalam satu memori yang sama. Ini sebenarnya sama dengan kerja ke-lima indera dalam tubuh kita dan berbagai input device pada computer. Pada computer mouse yang dapat digerak-gerakkan yang memasukkan data berupa pergerakan posisi mouse tidak dapat mengganggu kerja keyboard yang memasukkan huruf dan angka secara continue. Hal ini terjadi karena jenis informasi yang di-input berbeda. Input symbol (huruf, angka, dsb yang diketik) melalui keyboard. Informasi gerak dua dimensi (kanan kiri, atas & bawah) melalui mouse. Microsoft Word yang sedang bekerja tidak akan menggangu atau terganggu kerja Windows Media Player karena jenis input dan output yang diproses berbeda, tetapi kapasitas memori terpakai maka kecepatan/speed kerja akan lebih lambat. Pada ke-lima indra dalam tubuh manusia: Indra penciuman(hidung) menangkap input bau. Indra pengelihatan(mata) menangkap input visual. Indra perasa(lidah) menangkap input rasa misalnya manis atau pahit. Indra peraba(kulit) menangkap input tekanan fisik, sentuhan, dsb pada kulit. Indra pendengaran (telinga) menangkap input berupa getaran suara. Pada kondisi pineal normal, informasi diterima (input) dari kelima indra dan indra keenam (jiwa individu manusia) yang sifatnya terpisah/pararel yang diproses dan lalu direspon (output) secara terpisah/pararel juga. Keputusan dan pemikiran itu sendiri adalah hasil pemikiran yang menghasilkan kesimpulan secara terpisah/pararel yang memiliki mekanisme tesa + antitesa = sintesa nya sendiri. Informasi yang didapat, diproses dan disimpulkan(kesimpulan) yang dilakukan keenam indera secara terpisah/pararel secelum proses tesa + antitesa = sintesa membuat individu dapat memilih kesimpulan subjective secara spontan adalah bukti bahwa system pada pineal manusia sebenarnya memang bekerja secara pararel. Jadi ada banyak program yang bekerja secara terpisah dalam satu operation system yang besar. Yang saya lakukan adalah sebuah pengembangan dimana kita tidak hanya memiliki satu operation system saja melainkan banyak operation system yang bekerja dalam satu memori/pineal individu manusia, bekerja secara independent/terpisah/pararel satu dengan yang lain. Karena seperti saya sebutkan sebelumnya bahwa Saya meyakini bahwa setiap benda baik itu benda hidup maupun benda mati memiliki operating system-nya sendiri. Operating system ini ada dan berkembang secara individual karena interaksi antara benda dengan benda lain (benda hidup dan benda mati) yang dilaluinya melalui pengalaman-pengalaman dalam perjalanan waktu. Setiap benda baik hidup maupun mati menginfeksi benda lain dan bersamaan pula terinfeksi benda lain. Semua saling bergesekan dan saling mempengaruhi. Yang dilakukan dalam pineal re-programming saya adalah: 1. Mempartisi pineal seperti halnya kita melakukan partisi pada harddisk komputer kita dan memasukkan operation system natural kita pada satu diantara beberapa ruangan (drive) partisi agar aman. 2. Pada ruangan (drive) yang lain kita masukkan satu operation system berbeda untuk setiap ruangan (drive). Operation system baru tersebut tidak kita buat/rancang sendiri, tetapi kita ambil (copy&paste/download) secara utuh (100%) dari individu lain (baik itu benda hidup maupun benda mati) dengan memanfaatkan hukum alam dimana dalam paragraf di atas sudah saya sebutkan bahwa Setiap benda baik hidup maupun mati menginfeksi benda lain dan bersamaan pula terinfeksi benda lain. Semua saling bergesekan dan saling mempengaruhi. Operating system ini dapat di-install dan dapat di-uninstall kapan saja dimana saja tanpa mengganggu operation system yang natural dari individu tersebut. Dapat pula di-repleace dengan operating system yang lain. Silklus Tesa + Antitesa = Sintesa yang bekerja pada program yang merupakan bagian dari operating system. Tiap operating system yang individual/terpisah/pararel memiliki Sintesa sendiri-sendiri. Yang pada tingkat kesimpulan akhir adalah Tesa dan Antitesa yang membentuk keputusan pada si individu manusia. Pemanfaatan dari penilaian seorang individu manusia yang telah mengalami pineal re-programing bisa sama hasilnya dengan proses kerja pikiran pineal Tesa + Antitesa = Sintesa dari dua, tiga, empat bahkan sepuluh manusia yang berbeda yang lalu mengalami proses Tesa + Antitesa = Sintesa tingkat selanjutnya. Maka manusia yang telah mengalami pineal re-programing adalah: Manusia yang tidak dapat diprediksi secara valid oleh Penjabaran teori-teori Psikologi yang sudah ada di jaman ini. Tidak bisa valid di test jenis apapun karena tingkat manipulasi dirinya tidak terbatas. Manusia yang tidak dapat didevinisikan secara kepribadian dan pola pikirnya secara jelas karena tindakan dan pola pikir yang digunakan selalu disesuaikan berdasarkan tujuan yang ingin dicapai dengan segala cara. Ini tidak mengurangi atau menambah nilai moral dari orang tsb. Manusia yang tidak memilih jalan yang lurus menuju tujuan tetapi bisa dengan cara yng tidak lazim atau berubah-ubah untuk mencapai satu tujuan yang telah direncanakan. Saat ini Vincent Liong belum mampu mendesign suatu workshop/trainning secara masal tetapi installation secara individual dapat dilakukan dalam waktu yang cukup singkat untuk tiap individu perorangan sesuai dengan jenis kemampuan yang dibutuhkan. -<<Research still in progress>>- @ Vincent Liong 16 Oktober 2005 P E R T A N Y A A N Lampiran beberapa diantara pertanyaan-pertanyaan yang diajukan Sdr. Ridwan Handoyo kepada saya yang membantu penulisan tulisan ini. at: http://groups.yahoo.com/group/psikologi_transformatif/message/1997 Ridwan Handoyo wrote: [Paragraph 6] Saat kita membeli suatu komputer, biasanya kita sudah diinformasikan banyak asumsinya....dalam bahasa mereka = product's specification. Misalnya speed-nya, memorynya dsb. Pertanyaannya: apakah kita bisa menyusun suatu "brain's specification" yang akan cocok untuk suatu "software" tertentu? Karena tanpa pemahaman yg lengkap mengenai spesifikasi tsb. jangan2 saat kita download/install suatu software, bukannya komputer itu jadi makin berguna bagi kita, tapi malah jadi hanged!! Lebih parah lagi....."jebol" hehehe. Disinilah asumsi2 harus dikembangkan.....dan bila ada debat, mari kita debatkan asumsinya dulu. Vincent Liong answer: Maaf bapak, saya tidak jual hardware, saya hanya tukang install software untuk memanage operation system ganda yang bekerja secara individual/terpisah/pararel tersebut. Saya tidak mampu mengubah product's specification: speed, memori, dsb. Mungkin bapak perlu tanya pada neorolog di sini, siapa tahu ada yang bisa supply buat ditransplantasi dengan "brain's specification" yang bapak mau, hahaha!!! Saya sampai hari ini tidak pernah mengalami dimana ada orang yang saya trainning sampai out of order otaknya gara-gara installation saya. Setiap manusia memiliki system pengamanannya sendiri; bilamana pineal sebagai memori tidak mampu lagi ditambah operation system baru karena sudah terlalu banyak, maka orang tersebut akan mengalami pusing-pusing selama paling lama satu sampai dua jam. Karena punishment alami yang sifatnya otomatis itu, maka individu tersebut akan tahu dimana limit kemampuannya dan tidak mencoba untuk lebih dari limit kedua kalinya. @ Vincent Liong 16 Oktober 2005 R E S I S T E N S I Resistensi Pineal dalam Program Pineal Re-Programming Resistensi sebagai sebuah kata dapat berdefinisi dua hal sekaligus. Di satu sisi resistensi berarti kekebalan tubuh terhadap masuknya pengaruh dari luar tubuh, dalam hal yang sama ini berarti pula perjuangan tubuh untuk menolak hal yang baru yang masuk ke tubuh individu. Dalam hal Pineal sebagai benda organik yng menjalankan kerja non organik, kita membahas dua jenis resistensi. Resistensi fisik dan resistensi non-fisik pineal si individu object/subject. Bilamana yang program pineal re-programing membutuhkan operasi bedah yang mempengaruhi secara fisik atau obat tertentu, maka ini sifatnya fisikal; dalam hal pineal re-programming yang saya perkenalkan di sini saya 100% tidak menggunakan obat atau operasi bedah yang mempengaruhi fisik terhadap pineal sebagai organ; karena secara pribadi saya cenderung pro Anti Psikiatri. Karena yang dipengaruhi; pineal re-programming adalah non fisik/ operation system maka resistensi yang kita bahas di sini adalah resistensi non fisik. Proses terjadinya usaha resistensi (baik fisik maupun non fisik) hanya terjadi apabila suatu individu object dikenai input(rangsang) mengalami proses dan terjadi output(respon &/ antibodi). Usaha resistensi tidak akan terjadi bilamana individu object tidak terpengaruh karena proses transfer informasi dari input device ke prosessing divice terputus oleh input dan atau input yang diberikan tidak kena sasaran. Contoh: * Bilamana anda dibius sebelum operasi, maka anda tidak merasakan apa yang dilakukan dokter terhadap bagian tubuh fisik anda yang dibedah karena input dari indra (input device) bagian tubuh tersebut tidak berhasil sampai ke otak (prosessing device). * Bilamana seseorang berusaha memukul anda tetapi tidak kena sasaran(tidak sampai menyentuh tubuh anda), maka anda tidak merasa sakit. * Bilamana komputer anda kena virus tetapi anda telah berhasil meng-Quarantine (mengkarantina) program yang terinfeksi, maka komputer anda kembali normal. * Bilamana seorang individu kena Kangker pada bagian tubuh tertentu, lalu bagian tsb diangkat secara menyeluruh dengan sempurna agar tidak menjalar, maka sel Kangker tsb tidak menyebar ke organ lain. Sdr. Nugroho_dp pernah mengatakan dalam balasan emailnya: http://groups.yahoo.com/group/vincentliong/message/11772 Adoeh, koh ini pigimana, kalau ngomongin penyakit kagak perlu sakit dulu, ngomongin pencuri tidak harus jadi pencuri, ngomongin kriminalitas tdk perlu jadi maling dulu, ngomongin anjir tidak harus jadi anjir, ngomongin sesuatu tdk harus menjadi sesuatu. Secara dalam pemahaman di hal tsb di atas saya cenderung pribadi yang berpendapat bahwa: Ngomongin atau bahkan sampai ngobatin penyakit, maka harus sakit dulu. Pemahaman ini bisa aman digunakan pada penelitian soal pineal re-programming saya karena penyakit di sini bukan dalam hal fisik tetapi memori yang sifatnya non fisik. Saya dapat memasukkan memori sakit jenis tertentu yang saya ambil dengan copy&paste dari individu dengan kasus sakit fisik sebenarnya yang saya simpan di memori saya, untuk kemudian saya install satu copy-nya pada object/subject penelitian saya yang saya bimbing untuk mengalami proses dan output yang dialami penderita penyakit tertentu; tanpa adanya input penyakit secara fisik yang sebenarnya pada object/subject penelitian. Saya juga melatih individu object/subject penelitian saya agar mampu melakukan proses copy&paste memori dari penderita suatu penyakit dan meng-installnya pada operating system pada dirinya sendiri dalam satu partisi (bagian memori) terpisah dari yang lain. Logikanya penyakit yang sifatnya memori non fisik tidak merusak organ fisik. Memang operation system yang mendapat memproses memori sakit non fisik (buatan / tidak sebenarnya) bisa menghasilkan output yang ditampilkan melalui indra yang sifatnya fisik, tetapi hal ini tidak merusak fisik asalkan tidak ada input fisik yang benar-benar terjadi yang masuk sebagai input dan diproses menjadi output tsb, sehingga sifat output adalah tidak bertahan lama. Dari pengembangan ide dasar ini, saya mengembangkan beberapa jenis latihan khusus dalam program pineal re-programming saya agar individu object/subject yang saya bimbing dapat mengatasi masalah resistensi tsb di atas. Latihan tsb diantaranya: * meng-Quarantine perasaan/memori sakit. Seperti sudah saya sebutkan di paragraf sebelumnya: Saya dapat memasukkan memori sakit jenis tertentu yang saya ambil dengan copy&paste dari individu dengan kasus sakit fisik sebenarnya yang saya simpan di memori saya, untuk kemudian saya install satu copy-nya pada object/subject penelitian saya yang saya bimbing untuk mengalami proses dan output yang dialami penderita penyakit tertentu; tanpa adanya input penyakit secara fisik yang sebenarnya pada object/subject penelitian. Saya juga melatih individu object/subject penelitian saya agar mampu melakukan proses copy&paste memori dari penderita suatu penyakit dan meng-installnya pada operating system pada dirinya sendiri dalam satu partisi (bagian memori) terpisah dari yang lain. Ketika memori sakit sudah bekerja/berproses hingga keluar output rasa sakit tertentu sesuai spesifikasi memori sakit yang digunakan sebagai bahan latihan, pembimbing akan mendampingi individu object/subject penelitian untuk menjaga aar jangan sampai output sakit tersebut membahayakan kehidupan sehari-hari object/subject. Jangan sampai karena pusing misalnya subject tertabrak mobil saat menyeberang jalan, atau jatuh yang bisa berakibat fatal dan berbagai jenis output lain yang memungkinkan resiko terjadinya kecelakaan. Bersamaan dengan itu pembimbing mengajak individu subject/object berdiskusi soal input melalui indra jenis apa yang cukup kuat/dominant sehingga dapat mengalihkan dari memori sakit ke memori input dominant tsb. Misal: Pada individu subject/object penelitian jenis ini biasanya berbicara secara intends privat to privat (indra pendengaran), makan makanan pedas atau yang panas seperti daging kambing misalnya(indra perasa), mandi air dingin (indra peraba), dan contoh-contoh lain. Untuk selanjutnya kesimpulan soal macam-macam input dominant yang ingin dipercobakan sebagai subsitusi memori sakit. Biasanya setelah input dominant yang berfungsi sebagai subsitusi tsb melemah, maka memori sakit kembali agak menguat. Tetapi kepercayaan diri berdasarkan pengalaman akan kemampuan men-subsitusi memori sakit akan sangat membantu untuk keyakinan diri individu subject/object penelitian dalam menghindar dari pengaruh memori sakit fisik yang untuk selanjutnya juga membantu pengontrolan memori sakit non fisik (psikologis, dsb). * Dog Fight transfer Memori antar object/subject penelitian. Istilah Dog Fight biasa dikenal dalam proses pendidikan pilot jet tempur. Cara kerja latihan yang sifatnya Dog Fight adalah: Ada dua pilot dengan dua pesawat berbeda yang secara bergantian: Berusaha mengunci sasaran melalui mekanisme pemidik/penguncian untuk meluncurkan peluru kendali menuju sasaran (yaitu: pesawat lawan di dog fight). Di saat yang sama pilot pesawat yang berperan sebagai sasaran/terbidik berusaha mengindar dengan berbagai manufer agar tidak terkunci mekanisme pembidik/pengunci sasaran lawan. Bilamana terbidik berhasil terkunci, maka usaha penguncian sasaran dihentikan dan pembidik dan terbidik bertukar posisi. Bilamana pola meng-Quarantine perasaan/memori sakit saya gunakan untuk melatih resistensi terhadap memori yang mempengaruhi tubuh fisik, maka pola Dof Fight ini cenderung saya gunakan untuk melatih resistensi terhadap memori yang mempengaruhi non fisik (Psikologis, mental, dsb). Cara kerjanya adalah: Pembimbing mempersiapkan dua individu subject/object penelitian untuk berperan sebagai pembidik sasaran dan sasaran. Pembidik sasaran berusaha mentransfer memori yang sifatnya destruktif teradap non fisik (Psikologis, mental, dsb) dari lawan latihan (sasaran). Terbidik/ individu sasaran berusaha menguindar dengan pengalihan-pengalihan, proses meng-Quarantine dan subsitusi memori hingga pada titik waktu tertentu sarsaran tidak dapat mengelak lagi /kena (terkunci) dan usaha destruktif terhadap memori non fisik lawan dihentikan. Setelah keduabelah pihak tenang kembali, maka posisi pembidik sasaran dan terbidik/sasaran bertuikar posisi dan melakukan latihan dengan prosedur yang sama. Dengan latihan-latihan praktikal sejenis ini yang bentuknya semacam Psychic Warfare, maka resistensi pineal dalam pineal re-programming sebagai prosessing hardware yang mampu mempengaruhi output fisik dan output non fisik (Psikologi, mental, dsb) akan berada pada tingkat yang aman. @ Vincent Liong 16 Oktober 2005 Pineal Re- Programming Y O U R P R I V A T E S C I E N C E F I C T I O N I N Y O U R R E A L L I F E Saat ini, saya Vincent Liong memberikan service menerima murid bimbingan secara continue untuk program pineal Re-Programming ini dalam jumlah terbatas. Saya sampai saat ini tidak memberikan program bimbingan secara massal karena program ini ditujukan untuk mengembangkan manusia secara individual dengan materi-materi yang dibuat secara costumize yang disesuaikan untuk satu individu murid saja. Saya tidak memberikan nama spesifik tertentu untuk tiap materi karena hal trainning ini sifatnya costumize; Program lanjutan dibuat dan diperuntukan hanya untuk satu orang saja yaitu: Anda. Dalam penelitian ini Vincent Liong sampai hari ini terbuka untuk kerjasama dengan fakultas/universitas/lembaga penelitian manapun karena penelitian ini dilakukan dengan cara patungan modal antara Vincent Liong dan object/subject penelitian yang sifatnya mutualistis. @ Vincent Liong 16 Oktober 2005 T E N T A N G V I N C E N T L I O N G Vincent Liong adalah mahasiswa fakultas Psikologi Atma Jaya angkatan 2005 (NIM: 2005-70-108). Kepala & Mascot Paguyuban Vincent Liong & APMI(Asosiasi Praktisi Metafisika di Internet). Penelitian tema ini tidak ada hubungan dengan fakultas Psikologi manapun dan sudah berjalan beberapa tahun sebelum Vincent Liong lulus SMU. Pembahasan lebih lanjut dilakukan di maillist: * Klik LINK: http://groups.yahoo.com/group/vincentliong/message/11880 JOIN Paguyuban Vincent Liong : http://groups.yahoo.com/group/vincentliong/join sent email: [EMAIL PROTECTED] * Klik LINK: http://groups.yahoo.com/group/psikologi_transformatif/message/2141 JOIN Psikologi Transformatif : http://groups.yahoo.com/group/psikologi_transformatif/join sent email: [EMAIL PROTECTED] Vincent Liong juga menjadi moderator di maillist lain: JOIN Radioliner : http://groups.yahoo.com/group/radioliner/join Radioliner membahas musik, film, drama, puisi, psikologi, lifestyle dsb dengan bahasa santai tetapi tetap mendalam. ::7x24 Hours Costumer Service Representative Vincent Liong:: Hp: (62)813-1679-5160 Tidak melayani SMS & Miss Call (Hp Vincent Liong rusak loudspeakernya, bila tidak diangkat harap tlp ke rumah) House Phone&Fax: (62)21-5482193,5348567,5348546 Address: Jl. Ametis IV blok:G no:22 Permata Hijau, Jakarta Selatan 12210 Indonesia :::::Sumbangan Dana Penelitian Private Vincent Liong::::: Bank Central Asia (BCA) KCP-Permata Hijau A/C: 1781179600 A/N: Liong Vincent Christian L A M P I R A N Daftar Pertanyaan Sdr.Ridwan Handoyo kepada Vincent Liong Human Brain as a Computerize System Diskusi Vincent Liong V.S. Ridwan Handoyo at: http://groups.yahoo.com/group/psikologi_transformatif/message/1997 Ridwan Handoyo wrote: [Paragraph 1] Hi semua, Saya baru 3 hari joined milist ini. Saya lulusan Psi tapi saya samasekali tidak berani bilang bahwa saya seorang psikolog. Saya lebih baik menempatkan diri saya sebagai praktisi. Saat ini saya bekerja sebagai HRD disuatu perusahaan periklanan. [Paragraph 2] Beberapa tulisan di milist ini menarik perhatian saya.....walaupun sudah rada susah ngikutinnya karena cukup banyak istilah2 ilmiah yg sudah tidak saya pahami lagi artinya. Bila dalam sharing saya di bawah ini saya menggunakan bahasa non Indonesia, mohon dimaafkan karena itu salah satu kebiasaan buruk saya...mungkin suatu "kegenitan" juga :-) Mohon maaf juga bila sharing saya dianggap "tidak nyambung" atau "sudah pernah dibahas"....maklum...anak baru! [Paragraph 3] Waktu saya kuliah dulu, saya bangga sebagai mahasiswa psikologi krn kita dapat mengetahui perbedaan-perbedaan antar individu. Tiap individu adalah unik, katanya (apakah hal ini masih benar s/d sekarang?) Beda dgn. sociology yg lebih melihat "individu" sebagai bagian dari suatu konteks sosial.....dimana dalam banyak hal bisa digeneralisir. "Lucunya" psikologi "terpaksa" juga melakukanp penelitian-penelitian massal yang menumbuhkan teori-teori psikologi. Teori, apapun juga itu dan dari disiplin ilmu manapun juga, menurut pendapat saya adalah suatu langkah "generalisasi" dari suatu situasi. Hal ini akan lebih terasa pada teori-teori ilmu sosial. [Paragraph 4] Saya pernah mendapatkan presentasi mengenai NLP, Kundalini dan Reiki. Dalam beberapa hal memang menarik sekali. Saya juga tertarik dgn tulisan2 Vincent Liong di milist ini, khususnya berhubungan dengan "brain re-programming". Lebih khusus lagi dgn analogi yg digunakannya yaitu mensetarakan otak manusia dengan komputer. [Paragraph 5] Saya mencoba menkritisi kesetaraan tersebut. Bila asumsinya demikian (otak setara dgn komputer), maka pendekatan itu pasti bagus sekali bila seluruh asumsi yang digunakan dalam kesetaraan tsb sudah diketahui. Dalam bahasa computer programming, asumsi disimbolkan dengan bahasa logika IF, AND, OR. NOT, FALSE, TRUE (saya kutip dari pengertian logika formula komputer dr MS Excel hehehe). Dan kalau kita masuk ke area ini, sebenarnya ini adalah area filosofis dari suatu teori. [Paragraph 6] Saat kita membeli suatu komputer, biasanya kita sudah diinformasikan banyak asumsinya....dalam bahasa mereka = product's specification. Misalnya speed-nya, memorynya dsb. Pertanyaannya: apakah kita bisa menyusun suatu "brain's specification" yang akan cocok untuk suatu "software" tertentu? Karena tanpa pemahaman yg lengkap mengenai spesifikasi tsb. jangan2 saat kita download/install suatu software, bukannya komputer itu jadi makin berguna bagi kita, tapi malah jadi hanged!! Lebih parah lagi....."jebol" hehehe. Disinilah asumsi2 harus dikembangkan.....dan bila ada debat, mari kita debatkan asumsinya dulu. [Paragraph 7] Berikutnya: otak adalah benda non-organik. sedangkan otak kita adalah benda organik. Bila benda non-organik saja mempunyai sifat resitensi, terlebih lagi benda organik. Bagaimana download "software" dapat dilakukan kepada otak manusia dengan "mengabaikan" resistensi yg pasti muncul? Bila benda non-organik resistensinya relatif bersifat jangka pendek (pada awal perubahan saja), maka pada benda non-organik, sifat resistensinya bisa terus terjadi selama benda itu masih "hidup". Apakah bisa diasumsikan bahwa proses "download/installation" itu sekaligus me "re-format" otak manusia (istilah psikologinya barangkali "brain-wash") sehingga seluruh resistensinya bisa hilang? Bila ya, apakah lalu "mahluk" ini masih dapat disebut sebagai "manusia" pada kondisi ekstrimnya :-) [Paragraph 8] Pertanyaan lainnya: software di komputer saat ini menghadapi banyak serangan virus komputer.....perkembangan virus komputer bahkan dlm bbrp kasus jauh lebih cepat daripada pengembangan anti-virus-nya. Mungkin rekan2 juga ada yg punya komputer yg "terpaksa" menginstall lebih dari satu anti-virus agar lebih aman...tetap hal itu tidak bisa memberikan 100% garansi. Nah...bagaimana dgn "otak" kita? Saya yakin banyak "virus" (artinya "gangguan dr pihak eksternal) yang dapat "merusak" otak manusia (baik dalam pengertian fisik maupun psikis). "Anti-virus" apa yg paling cocok untuk "virus2" itu? Siapa yang harus meng-updatenya agar tetap up-to-date terhadap virus2 baru? [Paragraph 9] Itu dulu sharing dari saya....maaf sekali lagi bila "tidak nyambung". Anyway...tiap teori pasti punya kelemahan....belum pernah dengar ada teori yg sempurna. Tantangan bagi para ilmuwan semua unt. terus meng-up-date teori-teori yang ada. Sukses selalu buat semua! Ridwan @ Vincent Liong 16 Oktober 2005 Send instant messages to your online friends http://au.messenger.yahoo.com ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/uTGrlB/TM --------------------------------------------------------------------~-> Post message: [EMAIL PROTECTED] Subscribe : [EMAIL PROTECTED] Unsubscribe : [EMAIL PROTECTED] List owner : [EMAIL PROTECTED] Homepage : http://proletar.8m.com/ Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/proletar/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/