Saya komentari kalimat ini saja, karena ini tipikal omongan orang
    Islam yang tidak logis.. 

    " Membuktikan bahwa Al Qur'an itu wahyu Illahi sama musykilnya
    dengan membuktikan bahwa Al Qur'an itu bukan wahyu Illahi" 

    Saya jelaskan: 

    Dalam logika itu ada yang namanya the burden of proof. 

    Maksudnya, terpulang kepada yang membikin claim untuk memberikan
    bukti. 

    Dan yang bikin claim itu adalah orang Arab (yang diikuti oleh
    orang Islam tipikal) yang bilang  bahwa al-Mushaf itu berisi
    wahyu Allah. 

    Dan - saya ulang -  terpulang kepada orang Arab untuk membawa
    bukti bahwa al-Mushaf itu memang berisi wahyu Allah. 

    Dan bukti itu tidak ada.

    (Cf. tulisan pendek saya yang sudah beberapa kali saya reposted
    dan berjudul ALIF BA TA...). 

    Dan bukan sekedar musykil mencari buktinya. 

    Bukti itu tidak ada. 

    Titik. 

    Menuntut orang untuk membuktikan bahwa TIDAK ada bukti al-Mushaf
    itu berisi wahyu Allah namanya fallacy of shifting of the burden
    of proof. 

    Orang Islam tipikal seperti Darwin Bahar ini memang tidak tahu
    apa yang namanya logika. 

    Dan dia tidak punya kejujuran intelektuil untuk berkata bahwa
    TIDAK ada bukti al-Mushaf itu berisi wahyu Allah. 


On 22 Aug 2005, at 21:03, Darwin Bahar wrote:

> Anda ini mau berdiskusi, atau mau ngasi kuliah?
> 
> Tulisan saya itu hendak menjawab pertanyaan apakah benar “mereka 
> kebakaran jenggot” dan apakah benar Luxenberg “menemukan bukti bahwa 
> Quran bukan ditulis dalam bahasa Arab melainkan Aramaik”? Yang Anda 
> tanggapi kok cuma “so what gitu lho” nya. Padahal ungkapan anak-anak ABG 
> itu saya pinjam hanya untuk menjaga agar tulisan saya tidak terlalu kering.
> 
> Mestinya kalau ada argumentasi saya yang lemah tunjukkan lemahnya di 
> mana. Kalau ada data saya yang salah tunjukkan salahnya di mana, supaya 
> saya memperoleh pencerahan. Bukankah itu tujuan diskusi?
> 
> Lalu Anda kok seenak udel Anda saja ngomong, “ulasan darwin bahar ini 
> bisa dipandang sebagai bukti bahwa pada umumnya umat beragama itu tidak 
> perduli dengan textual criticism”.
> 
> Bukti palelu gundul? :-(
> 
> Hidup ini adalah pilihan bebas. Mau menjadi ahli agama, silahkan, mau 
> jadi pengamal agama saja boleh-boleh saja. Mau tidak beragama hak asasi 
> masing-masing. Saya lebih memilih menjadi pengamal agama saja, dan tahu 
> mengenai ilmu agama sebatas yang saya perlukan, boleh-boleh saja khan?
> 
> Apakah Al Qur'an benar-benar wahyu Illahi?: “Apakah Yesus benar-benar 
> itu putra Allah dan juru selamat?
> 
> Jawaban yang pasti: terserah kepada keyakinan masing-masing. Boleh 
> setuju, boleh tidak dan boleh pula abstain.
> 
> Bukti?
> 
> Membuktikan bahwa Al Qur'an itu wahyu Illahi sama musykilnya dengan 
> membuktikan bahwa Al Qur'an itu bukan wahyu Illahi.
> 
> Membuktikan bahwa Yesus itu benar-benar putra Allah dan juru selamat 
> sama musykilnya dengan membuktikan bahwa Yesus itu bukan putra Allah dan 
> juru selamat.
> 
> Keyakinan pada dasarnya bertolak dari pengalaman emosional dan spritual, 
> dan bukan karena hasil penalaran semata, walaupun penalaran tidak boleh 
> sama sekali ditinggalkan. Karena itu dua orang yang sama-sama 
> berpendidikan dan ber-IQ tinggi, sama-sama berkelakuan baik sering 
> mempunyai keyakinan berbeda mengenai Al Quran, Yesus. Karena itu 
> keyakinan tidak bisa diperdebatkan apalagi dihakimi.
> 
> Perdebatan atau penghakiman hanya dapat dilakukan terhadap para 
> penganutnya, apabila mereka melakukan tindakan-tindakan destruktif, baik 
> karena akibat penafsirannya terhadap keyakinannya tersebut atau 
> sebab-sebab lain.
> 
> Bagi saya keyakinan itu sangat penting. Keyakinan itulah yang 
> menyebabkan saya hampir setiap malam bangun untuk bertahajud, bersedia 
> menyisihkan sebagian penghasilan saya untuk membantu orang lain yang 
> memerlukan karena merasa pada rezeki yang Allah berikan kepada saya 
> tertumpang rezeki orang lain yang kurang beruntung.
> 
> Dan keyakinan itu pulalah yang menyebabkan kehidupan saya ringan dan 
> lapang, dan tidak mudah gamang dan hehilangan harapan dalam berbagai 
> kesukaran yang menghadang dalam kehidupan.
> 
> Karena menganggap keyakinan itu penting saya berusaha untuk tidak 
> melecehkan keyakinan orang lain, malah kalau perlu saya bela seperti 
> yang saya lakukan terhadap saudara-saudara saya dari kalangan Jemaat 
> Ahmadiyah.
> 
> Dalam sebuah wawancara dengan Ulil Absar Abdalla tanggal 18/04/2005 yang 
> lalu, Santoso, Direktur Radio68H, seorang penganut Kristiani, yang 
> menyaksikan situasi di Aceh langsung di seputar terjadinya bencana 
> Tsunami menceritakan apa yang dilihatnya di sana : “Saya melihat 
> kekuatan agama ada pada mereka. Mereka cukup tabah dalam melalui 
> guncangan dan tragedi seperti itu. Ini tak lain karena mereka punya 
> agama, dan itulah sebetulnya poin penting saya. Artinya di kehidupan 
> nyata, orang-orang justru menemukan kekuatan agama. Kalau tidak ada 
> agama, kita juga tidak tahu bagaimana orang-orang Aceh yang tertimpa 
> musibah mengisi hari-hari mereka.”
> 
> Pernyataan anda agama sebagai ajaran tidak relevan dengan kehidupan 
> nyata, hanya menujukkan pemahaman Anda terhadap agama hanya baru sebatas 
> kulit luarnya saja.
> 
> Karena itu seperti saya tulis sebelum ini, dalam menilai tulisan saya 
> yang inipun Anda terlalu asyik beronani dengan pikiran-pikiran Anda 
> sendiri dan sikap Anda yang sok menggurui orang lain.
> 
> Nanti saya dikira marah lagi.
> 
> Terus terang, tadinya posting Anda ini, sebagaimana juga satu posting 
> Anda terdahulu mengenai Islam hanif akan saya lewati saja. Kenapa?
> 
> Kalau Anda baca 17 Peraturan milis ini, maka pada butir 1 akan Anda 
> menemui kalimat “......Hentikan diskusi - kalau pembicaraan sudah 
> bergeser ke kritik pada pribadi lawan. Biasakanlah menghargai orang 
> lain, sebagaimana anda ingin dihargai orang lain”.
> 
> Ya, karena di kedua posting tersebut Anda sudah keluar dari subyek dan 
> sudah terlalu jauh memberikan penilaian terhadap pribadi saya.
> 
> Tepatnya, saya hanya akan berdiskusi dengan subyek yang saya setujui. 
> Saya hanya menanggapi balik tanggapan yang ingin saya tanggapi.
> 
> Tidak saya sekali-kali sudi menari dengan gendang orang lain.
> 
> Perahatikan itu, kalau Anda hendak menanggapi posting saya di waktu yang 
> akan datang, dan tanggapan Anda ingin ditanggapi kembali dengan 
> sepantasnya.
> 
> Wassalam, Darwin
> 
> 
> >   Date: Sun, 21 Aug 2005 15:15:34 -0000
> >   From: "akhmad_santoso" <[EMAIL PROTECTED]>
> >Subject: Irrelevansi Antara Ajaran Agama Dengan Praktek Agama
> >
> >Nah bayangkan kalau pendapat yang punya bobot "ilmiah" (biarpun palsu) tidak 
> >bisa menggoyahkan k


eyakinan umat beragama, maka ini menunjukkan bahwa agama memang tidak perlu 
dinalar sama sekali. ka


lau ada orang bilang bahwa kitab-kitab suci tidak memiliki karakteristik yang 
sepadan dengan klaim-



(....)


Jusfiq Hadjar gelar Sutan Maradjo Lelo
======================================

Orang Islam tipikal kudu sadar bahwa al-Mushaf itu TIDAK berbukti berisi wahyu 
Allah
dan hadits itu mustahil ada yang sahih, artinya nabi Muhammad itu hanyalah 
tokoh fiktif



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page
http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/uTGrlB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Post message: [EMAIL PROTECTED]
Subscribe   :  [EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe :  [EMAIL PROTECTED]
List owner  :  [EMAIL PROTECTED]
Homepage    :  http://proletar.8m.com/ 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke