Irene Handono masuk Islam ternyata cuma dijadikan bahan dakwah promosi iklan 
Islam untuk menipu masyarakat agar lebih banyak lagi yang terjebak masuk Islam. 
 Beliau menyesal masuk Islam karena tidak ada kepercayaan atau saling 
mempercayai sesama Islam.  Antar umat Islam saling mencurigai, bahkan puncaknya 
Irena Handono diawasi kemanapun dia pergi hingga ke Singapore mengunjungi 
Gereja Katolik disanapun disalahkan dianggap murtad.

Untuk menyelesaikan tuduhan murtad inilah Irene Handono meminta mediasi 
konsultasi MUI untuk menolongnya, dan MUI memberi solusi pemecahannya dengan 
"Mubahalah".  Dalam Muhabalah itu pihak saksi diwakili oleh Diky, sedangkan 
penulis laporan pemurtadan Irena Handono yaitu Imam Safari tidak dihadirkan.  
Diky menyuruh Irena Handono untuk mendatangkan saksi Imam Safari untuk ikut ber 
mubahalah, tapi oleh Irena Handono Imam Safari dilarang datang.

Begitulah masalah jadi selesai, Irena Handono bermubahalah melawan Diky, 
sedangkan MUI menjelaskan bahwa kemungkinan2nya adalah kedua belah pihak 
bersalah, atau hanya satu pihak yang benar dan yang lainnya bersalah, tetapi 
tidak mungkin ke-dua2nya benar.  Demikianlah penjelasan MUI waktu itu.  Setelah 
4 tahun berlalu ternyata tidak ada yang mati, maka artinya Allahnya itu yang 
tidak ada, karena harusnya salah satu ada yang mati, atau dua2nya mati, dan MUI 
sudah menegaskan enggak mungkin ke-dua2nya tetap hidup.

Irene Handono kecewa, tapi takut keluar dari Islam, karena ajaran Islam 
menyatakan bahwa mereka yang keluar dari Islam disebutnya "Murtad" dan wajib 
hukum pancung.

Tapi diam2 Irena Handono mengeluarkan uneg2 kekecewaannya keluar negeri, dan 
anda bisa menyaksikan dan mendengarkan sendiri isi hati Irena Handono yang 
diperalat untuk dakwah Islam:

http://www.youtube.com/watch?v=OSfNMTPYAwU

Pada hakekatnya, Irene Handono itu sendiri berbohong mengaku keturunan Cina 
yang bermarga Han, juga dia berbohong mengaku biarawati katolik, akhirnya 
terbukti, tidak ada ayahnya yang keturunan Cina, dan juga tidak bisa 
membuktikan nama Cina yang diakuinya, meskipun dia memiliki tiga ktp dan tiga 
pasport, satupun tidak ada yang bernama cina.

Majelis Gereja Katolik merilis pernyataan bahwa tidak ada biarawatinya yang 
tercatat dengan nama Irene Handono ataupun nama Cina-nya yang diakuinya selama 
dakwah2nya.

Bisa jadi, untuk menangkal rilis Majelis Gereja Katolik inilah, MUI merekayasa 
Irena Handono membuat kunjungan resmi ke Singapore dan mengunjungi Gereja 
Katolik disana untuk kemudian merekayasa sandiwara tuduhan Diky cs dari laporan 
Imam Safari tentang kesaksian mereka melihat Irene Handono memasuki gereja 
katolik disana dengan berpakaian biarawati Katolik.

Kemudian kejadian ini dijadikannya kontroversi dengan penyelesaian nya melalu 
Muhabalah bohong2an sehingga tidak ada yang mati baik Diky si pelapor, maupun 
Irene Handono si pelaku.

Jadi dengan rilis Majelsi Gereja Katolik Indonesia sebagai saksi bahwa Irene 
Handono bukan biarawati Katolik, tapi dengan kontroversi Irene Handono 
berpakaian biarawati di sebuah gereja di Singapore, maka kepada umat Islam 
ditanamkan paham bahwa Irena-Handono itu betul2 biarawati katolik tapi tidak 
terdaftar di Majelis Gereja Katolik di Indonesia disebabkan dia tercatat di 
Singapore.

Semua skenario ini jelas bohong tapi bukan dosa bahkan pahala karena semuanya 
untuk memuliakan Islam, untuk memperkuat keimanan umat, dan untuk menarik umat 
yang bukan Islam.

Ny. Muslim binti Muskitawati.






[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------------------

Post message: prole...@egroups.com
Subscribe   :  proletar-subscr...@egroups.com
Unsubscribe :  proletar-unsubscr...@egroups.com
List owner  :  proletar-ow...@egroups.com
Homepage    :  http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    proletar-dig...@yahoogroups.com 
    proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    proletar-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke