Gini pluk, jangan gampang-gampang buka mulut untuk ternganga mendengar wejangan orang bule (sekalipun kulitnya kuning, soklat, maupun hitam). Yang dibilang si bule itu bukanlah sesuatu yang mencengangkan. Biasa itu di dunia bunyi-bunyian. Kimpluk harus tau bahwa semua orang tau itu.
Dan, untuk urusan olah suara, bangsa yang jago bahasa Inggris itu tidak ada bedanya dengan bangsa yang gape jowo-timuran. Kalo lagi ngobrol mereka sama bletak-bletuknya, baik dalam logat britton maupun suroboyoan, tetapi toh sama merdunya waktu mereka nembang. Coba jajal, hari-hari ini kalo kimpluk punya waktu coba pura-pura jenguk bocah yang tempohari nabrakin mobilnya di Jagorawi. Kalo beruntung, di rumahsakit itu kimpluk bisa menikmati sexynya suroboyoan tiga ibu: maia (emak si bocah), krisda, dan yuni mbaknya krisda. Padahal kita semua tau itu logat samasekali lenyap ketika 3 ibu itu sing sing so. Begitu juga halnya dengan robert plant, ucok harahap, joss stone, titik puspa, sting, sampai murry. Ini. Inilah yang boleh disebut bakat dalam olah suara. Adapun wejangan si bule tentang "bakat", sebenarnya cuma sesuatu yang bisa dilatih. Sama seperti orang kidal yang bisa dilatih memakai anggota kanannya - maupun sebaliknya, orang kanan dilatih mengaktifkan anggota kirinya. Keluarin suara dari pedaleman terdalam, ya memang begitulah nyanyi itu. Sama juga dengan mainkan alat musik yang kata santana: "bunyikan dengan hati," titik Sekedar contoh, okelah kimpluk kesengsem merdunya dapit rosenberg yang terkapar menggeleparkan "let her go".. Maka hati kimpluk yang kesengsem si dapit itu bolehlah keluarin bunyi begini: http://www.youtube.com/watch_popup?v=tCcwp5DuM6s&vq=large asoy, rek! --- kim <kimhook@...> wrote: > Passenger: > http://www.youtube.com/watch?v=RBumgq5yVrA > > Michael Rosenberg, seperti kebanyakan penyanyi kelahiran > Inggris, punya bakat dalam bidang pesindenan sudah sohor. > Karena gimana ya...pada umumnya orang yang berbahasa Ing- > gris sebagai bahasa ibu, ada perasaan waktu ngomongpun ada > getaran yang, sebut saja, getaran suara yang merdu. > > Pernah majalah Rolling Stones kasih wejangan bagi anak- > anak muda yang tergika-gila ingin jadi pesinden rock: > "Sekiranya tak punya bakat untuk menyanyi, jangan buang- > buang waktu utk jadi pesinden. Ambil jalur laen..." > > Wejangan yang tidak keliru dan berguna. > > Dan juga jika kita tanya sama Michael pgimana dia bisa > nembang sebagus itu; dia akan "duh gimana ya jelasinnya... > karna nyanyi itu suara dari perasaan; keluar dari dalam " > > Dan memang, bakat itu, bukan rahasia lagi, tak bisa dibeli > juga tak bisa dipelajari. Seperti orang kidal, dia dilahir- > kan seperti itu. >