Memang lu bukan ngedumel. Tapi e-dumel. 



--- In proletar@yahoogroups.com, <proletar@yahoogroups.com> wrote:

--- In proletar@yahoogroups.com, "ttbnice ." <rparapat@...> wrote:
>
> Ari maneh kunaon? Belon tau ya kalo suka ngedumel juga tanda2 orang tidak bahagia. Kalo lingkungan mesjid dan pemahamannya sudah gak level sama elu ya, cari mesjid lain yg selevel. Tah cobaan mesjidnya si ulil.
>

Bukan ngedumel atuh 'Lay , Tapi itu apanan respon alamiah pada saat kita berinteraksi dengan sesuatu ( Bahasa gue ketinggian nddak ya ? Ngarti interaksi pan ? Atawa elo cuman paham mesin truk doang neh ? )

Gue jelas termasuk orang yang berbahagia. Paling tidak apanan gue mah bersyukur dengan apa yang gue dapatin dalam hidup ini. Nddak ngeluh melulu seperti si Uplik yang kerjanya cuma ngeluh ini, ngeluh itu, mencaci ini mencaci itu, tapi apanan boro - boro ngasih solusi, lha .. si uplik sendiri adalah bagian dari masalah kok : Tua, tidak produktif, dan menggerogoti uang negara. Problem pan ?

Saya nddak mempermasalahkan "level", esensi Jumatan itu apanan ketemuan, ngumpul, dan dilihat dari jarak tempuh serta waktu tempuh, apanan kalau lagi ada di seputaran Jakarta, itu Masjit apanan jaraknya nddak lebih dari 100 langkah dari tempat tinggal. Lha masa iya saya harus jauh - jauh Jumatan ke Utan Kayu... yang bener aja atuh Lay ...

Degan umatan di masjit itu ( Kalau lagi di seputaran Jakarta ) apanan paling tidak saya bisa maklum dan lebih mengerti kenapa itu masjit kok "Agresif " banget gitu. Saya jadinya bisa paham kenapa itu pengeras suara di tancep terus dengan suara yang sangat keras dan memekakan telinga ( mungkin pengurus masjit berpikir makin keras itu speaker maka dakwah nya makin "mak Nyos ..."

Padahal ...

Saat satu manusia berbicara sangat keras dan berteriak dengan manusia lainnya , itu adalah tanda yang pasti bahwa hati mereka berjauhan -- meskipun -- secara fisik mereka berdekatan.

Saat cita kasih ada dalam jiwa kita, ita bahkan bisa saling mengerti meskipun tak berbicara dengan kata - kata, meskipun berkomunikasi tanpa suara.

Tuhan semestinya tidak tuli. Demikian juga dengan hati nurani.

Merdeka !


__._,_.___


Post message: prole...@egroups.com
Subscribe   :  proletar-subscr...@egroups.com
Unsubscribe :  proletar-unsubscr...@egroups.com
List owner  :  proletar-ow...@egroups.com
Homepage    :  http://proletar.8m.com/




Your email settings: Individual Email|Traditional
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch to Fully Featured
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe

__,_._,___

Kirim email ke