--- On Fri, 1/8/08, Cornelia Istiani <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
From: Cornelia Istiani <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: Re: [vincentliong] Re: [proletar] Otak dan Perkembangan Kecerdasan
To: [EMAIL PROTECTED], "kompati" <[EMAIL PROTECTED]>
Received: Friday, 1 August, 2008, 8:01 AM










    
            wow..belum selesai rupanya diskusi fingerprint test.
bicara mengenai manfaat...silakan bertanya pada orang yang sudah pernah 
menggunakannya.
bicara mengenai keinginan ikutan tes ini karena iklan yang menarik silakan 
mencari informasi yang relevan sehingga tidak "kejebak" pada iklan 
kosong..misalnya bertanya seperti kang Sur ini...mahal bo! 1.5 juta. ndak ada 
salahnya tho mencari informasi..terutama mengenai validity evidence..yang 
external juga bisa digunakan.
bicara pengukuran.. .nah ini saya hanya ingin sumbang pikiran mengenai 
pengukuran terutama dalam psychological testing...lebih khusus lagi dalam 
scaling...dan silakan membuat kesimpulan sendiri.
------------ --------- --------- ---------
"Dalam sejarah scaling atau prosedur penempatan atribut pada suatu titik-ttitik 
pada sepanjang continuum terdapat dua metode, yaitu psychophysical methods dan 
psychometric methods. Continuum merupakan suatu deretan angka sepanjang garis 
lurus. Jika angka diperoleh dari pengukuran yang bersifat fisik maka 
continuumnya disebut sebagai continuum fisik, misalnya berat badan yang diukur 
dengan timbangan, kecepatan lari yang diukur dengan stopwatch, panjang kain 
yang diukur dengan meteran, dsb. Jika angka tersebut diperoleh dari pengukuran 
yang bersifat psikologis atau perkiraan subjektif maka continuumnya disebut 
continuum psikologis. Misalnya sikap seseorang terhadap kenaikan harga BBM, 
minat
 seseorang terhadap pekerjaan, dsb… 
  
Psychophysical methods awalnya berkembang untuk mempelajari hubungan antara 
sifat fisik suatu objek (stimuli) dengan sensasi yang ditumbulkannya. Fokus 
metode ini adalah penerjemahan karakteristik fisik yang di miliki stimuli 
menjadi karakteristik psikologis yang relevan. Metode ini mencoba mencari 
jawaban terhadap pertanyaan mengenai hubungan antara sifat fisik suatu stimulus 
dan dampak psikologisnya akibat perilaku subjek dan mengenai cara mengaitkannya 
dengan skala psikologis. Psychometric  methods mempuyai fokus pada permasalahan 
individual diferrences pada karakteristik yang murni
 psikologis seperti intelegensi, minat, sikap, motivasi, dsb.  
  
Pada jaman teknologi canggih sekarang ini, bukan tidak mungkin bahwa perbedaan 
keduanya sangat tipis. Karakteristik psikologis seseorang dapat dipelajari 
dengan metode psychophysical, meski tetap ada keterbatasan tertentu yang tidak 
terjangkau oleh metode fisik tersebut, karena skala dalam metode ini adalah 
berada pada level rasio, sehingga sangat objektif. Objektifitas yang tidak 
dimiliki oleh pengukuran psikologis. 
  
Misalnya ketika seseorang diminta membandingkan berat dua bola, yang A 
mempunyai berat 10 kg dan B mempunyai berat 5 kg, maka akan dengan mudah 
dikatakan bahwa bola A lebih berat dibanding berat bola B. Dengan timbangan 
fisik juga akan diperoleh kesimpulan ayng sama.  Kemudian jika berat B diganti 
dengan bola dengan berat 8 kg, maka kesimpulan dari kedua metode tersebut masih 
sama bahwa bola A lebih berat. Ketika bola B menjadi bola dengan berat 9¾ kg, 
maka dalam pengukuran fisik tidak akan ditemui kesulitan membuat kesimpulan 
bahwa bola A masih tetap lebih berat dari bola B, tapi dalam pengukuran 
non-fisik akan muncul kesulitan menentukan bola mana yang lebih berat. Inilah 
kelebihan pengukuran fisik yang menggunakan timbangan
 fisik perbadaan sekecil apapun  masih bisa di deteksi, sehingga memiliki 
akurasi tinggi. 
  
Bagaimana menentukan berat bola dengan pengukuran non-fisik (psikologis) ? Ada 
beberapa cara untuk mengetahui berat bola tersebut, diantaranya adalah dengan 
estimasi/perkiraan atau judgement dari beberapa orang untuk melakukan estimasi 
terahdap berat bola tersebut. Dari hasil estimasi beberapa orang tersebut akan 
diperoleh angka rata-rata dan rata-rata inilah merupakan estimasi terbaik bagi 
berat bola yang bersangkutan. Sehingga berat bola tersebut dapat diketahui bola 
yang lebih berat berdasarkan garis continuum yang disebut sebagai garis 
continuum psikologis. 
  
Dari kedua metode pengukuran tersebut sangat mungkin hasilnya tidak sama karena 
proses pengukurannya yang berbeda, yang satu berada pada level rasio, yang 
satunya berada pada estimasi (yang tidak mungkin menghasilkan level rasio). 
  
Prosedur scaling dalam pengukuran psikologis menjadi sangat penting peranannya 
karena atribut yang diukur bukan fisik melainkan atribut psikologis yang memang 
tidak mungkin diukur dengan menggunakan skala fisik. Atribut psikologis juga 
bersifat hipotetis sehingga untuk membuatnya menjadi operasional saja tidak 
mudah dan hal ini membuat pengembang pengukuran psikologis tidak mempunyai 
banyak pilihan selain dengan psychometrics methods, dan memunculkan banyak cara 
scaling dalam pengukuran psikologis".
 
disarikan dari Psychometrics- nya Eyang Guilford.
 
sekian dulu....
 
salam,
Istiani

--- On Thu, 7/31/08, gsuryana <[EMAIL PROTECTED] net.id> wrote:

From: gsuryana <[EMAIL PROTECTED] net.id>
Subject: [vincentliong] Re: [proletar] Otak dan Perkembangan Kecerdasan
To: [EMAIL PROTECTED] s.com
Cc: jacky_sembung@ yahoo.co. id
Date: Thursday, July 31, 2008, 11:28 PM




Sebelum promosi mengenai alat fingerprint yang dibilang bisa mendeteksi 
kemampuan seseorang, boleh di tulis di sini mengenai

- Nama dan asal penemu alat tersebut.
- Berapa varian kecerdasan manusia berdasarkan alat tersebut
- Apa yang bisa dilakukan oleh manusia setelah mengetahui kemampuannya 
berdasarkan perhitungan alat tersebut.
- Berapa biaya untuk sekali test, dan apakah harus diulang ulang.
- Seberapa besar persentasi kebenaran alat tersebut dalam menganalisa finger 
print
- Apakah alat tersebut bisa dipakai secara bebas sehingga tidak perlu lagi 
memakai perantara ahli dalam melakukan analisa akhir ( cukup dengan membaca 
buku panduan dari alat tersebut. )

sur.
----- Original Message ----- 
From: "Jacky Sembung" <jacky_sembung@ yahoo.co. id>

Bagian Otak dan Fungsinya

Kita tahu bahwa otak adalah
 bagian penting dalam kehidupan setiap individu. 
Manusia mengolah realita di hadapannya melalui proses yang terjadi di 
otaknya.

Saraf-saraf dalam otak sebenarnya telah terbentuk sejak individu berusia 23 
minggu dalam kandungan. Pembentukan saraf dalam otak ini dapat 
diidentifikasi melalui sidik jari atau fingerprint.

Penelitian-peneliti an yang menunjukkan bahwa fingerprint dapat digunakan 
mengidentifikasi perkembangan otak, sebenarnya telah berlangsung sejak jaman 
Plato.

Dengan demikian, pengidentifikasian kecerdasan melalui fingerprint adalah 
sebuah teknik analisis yang berbasis penelitian selama ribuan tahun. Teknik 
ini sama sekali bukan spekulasi. Juga berbeda dengan ramalan garis tangan 
(palmistry).

Fingerprint Test adalah teknik analisis dengan berdasarkan identifikasi pada 
pola-pola garis dalam sidik jari seseorang. Setiap pola merupakan penanda 
akan adanya potensi kecerdasan
 tertentu yang bersifat bawaan.

Kita tahu bahwa fingerprint seseorang tidak berubah sejak kecil hingga tua. 
Itu menunjukkan bahwa potensi kecerdasan ini juga tidak berubah.

Namun dalam perjalanan hidupnya, faktor budaya turut berperan dalam 
pengembangan potensi kecerdasan individu. Potensi tertentu bisa jadi tidak 
berkembang karena faktor lingkungan yang membentuk diri individu.

Di sinilah pentingnya mengidentifikasi potensi kecerdasan sejak dini. Dengan 
memahami potensi kecerdasan sejak anak berusia muda, maka kita bisa 
mempersiapkan lingkungan yang menunjang perkembangan potensi yang dimiliki 
anak.

Kecerdasan juga bukan masalah cerdas atau tidak cerdas, melainkan pola dari 
ragam kecerdasan yang dimiliki seseorang. Setiap orang unik dan memiliki 
pola sendiri.

SMART Human Re-Search & Psychological Development adalah biro psikologi yang 
memberi perhatian besar pada studi-studi
 mengenai kecerdasan. Berdasarkan 
pengamatan kami pada sejumlah kasus, kecerdasan manusia terutama terkait 
dengan bagaimana seseorang bisa survive di lingkungannya.

Pada tanggal 3 Agustus 2008, pukul 10.00-selesai, SMART bersama Personal 
Growth Jakarta mengadakan fingerprint test.

Pada tanggal 4 Agustus 2008, pukul 09.00-selesai, SMART mengadakan 
Fingerprint Test dan penjelasan mengenai Multiple Intelligence bersama 
psikolog Dra. Ratih Andjayani Ibrahim, MM.

Acara tangal 3 dan 4 Agustus bertempat di: SMART Human Re-search & 
Psychological Development, Jl. Taman Gapura G-20 Citraland-Surabaya.
Informasi dan Pendaftaran, hubungi: Sdri. Staney 031-70976123 atau Audifax 
031-70209354 




      
      

    
    
        
         
        
        








        


        
        

Send instant messages to your online friends http://au.messenger.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]


------------------------------------

Post message: [EMAIL PROTECTED]
Subscribe   :  [EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe :  [EMAIL PROTECTED]
List owner  :  [EMAIL PROTECTED]
Homepage    :  http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:[EMAIL PROTECTED] 
    mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke