Hello rekan milist,

Rumah adat di Kudus kalau diperhatikan secara saksama semakin lama semakin 
mengagumkan karena sangat unik dan indah pada eksterior maupun interiornya 
penuh dengan ornamen yang dikerjakan oleh para seniman dengan keterampilan 
tinggi. Dasar kelahirannya penuh dengan rasa dan cipta yang terwujud dalam 
bentuk-bentuk yang sangat indah dan tidak melanggar kaidah-kaidah keagamaan. 
Lewat kegiatan seni memungkinkan penambahan atmosfer terhadap kebenaran 
metafisik paling dalam yang dapat dilakukan. 

Rumah adat di Kudus jika ditinjau dari teori Bernard Rudofsky termasuk karya 
arsitektur komunal yang lebih mengutamakan pada unsur seni yang dilakukan 
secara terus-menerus dan berkeseimbangan secara spontan oleh seluruh masyarakat 
dengan tradisi yang sama dari masa ke masa dan mengikuti kebiasaan ritual yang 
berlaku pada masyarakat itu sendiri. Seni bukan sekadar peniruan dan pencerapan 
lahiriah terhadap bentuk eksternal semata, melainkan sebagai unsur spiritual 
yang dicapai lewat estetika. Karya seperti yang dimaksud termasuk apa yang 
disebut arsitektur tanpa arsitek. 

Konstruksi rumah dibuat completely knock down sehingga mudah dibongkar pasang 
dan memungkinkan ornamen dari tiap bagian bisa dikerjakan secara rinci dan 
penuh kerumitan. Ragam hiasnya diilhami oleh keberhasilan relief candi dan 
pengerjaannya dibimbing oleh pengrajin Cina dari daerah Sun Ging. Adapun 
pemiliknya adalah para pengusaha dan pedagang yang kaya. Ragam hias bangunan 
dibuat pada seluruh komponen dengan sangat berlebihan dan tidak membiarkan 
sedikit pun bidang yang kosong dan hasilnya sangat optimum, penuh makna, simbol 
dan gaya yang saling kait-mengait antara gaya Jawa-Gujarat-Persia-Cina dan 
kolonial dalam bentuk sulur-suluran, mahkota, bejana, dan binatang. 

Pengaruh Wali Songo dalam pembentukan ragam hias sangat dominan meskipun dalam 
agama terdapat larangan perwujudan makhluk hidup, tetapi mereka memberi 
kesempatan toleransi yang besar berupa akulturasi dan asimilasi secara evolutif 
sehingga terciptalah bentuk-bentuk figuratif yang indah hasil imajinasi dari 
bentuk-bentuk organisme hidup. Apresiasi seni dari para Wali Songo yang penuh 
toleransi juga banyak dilakukan oleh khalifah di Arab sejak zaman Abbassiyah. 
Istana Harun Al-Rasyid di Bagdad, Istana Al-Mutasin di Samara, Masjid Cordoba 
di Spanyol juga dihias dengan fresco berbentuk singa, burung rajawali, orang 
berkuda, dan makhluk hidup lainnya. Seni lukis terwujud di permadani, keramik, 
dinding, dan pintu-pintu mencapai taraf yang tinggi sehingga menjadi kekaguman 
dunia. 

Seni ornamentasi tampak menyatu dengan bangunan induk, karena penciptaannya 
sangat memperhatikan segi-segi, fungsi, struktur, ritualisasi, simbolisasi, dan 
estetik yang secara dekoratif ikut meningkatkan daya tarik bagi mereka yang 
memandangnya. Kekhasan adat lokal dalam tata cara hidup melalui perilaku 
arsitektur merupakan gambaran jati diri dari rumah Kudus yang berbeda bentuk 
dan gaya dari bangunan joglo yang ada di Jawa pada umumnya, kecuali pada bentuk 
atap dan soko guru sebagai penyangga tumpang sari yang penuh makna dan terukir 
begitu indah. 

Salam,
Spelias Pembuat Rumah Adat Kudus Sejak 1972
www.gebyokcenter.com
Phone: +62 813 2561 3850





















-------------------------------------------------------------
Claim your FREE follow-up email service (without adverts)
Click here http://www.freeautobot.com

75,000 Free Banners for your Business
http://freeautobot.com/bansales.html
-------------------------------------------------------------
To stop receiving any further emails, just click on:

http://freeautobot.com/cgi-bin/autores/autores.cgi?do=unsubscribe&[EMAIL 
PROTECTED]&UserID=269097

To report spam by a FreeeAutobot User.
Please forward this email to [EMAIL PROTECTED] or click on the above link for 
immediate removal (ensure the link is not broken).

Kirim email ke