“Bagaimana Sistem Belajar & Komunikasi Anak Indigo ?”
Wawancara / Tanya Jawab mengenai tema tsb di atas
bersama Liong Vincent Christian (Vincent Liong) dan
Drs. Leonardo Rimba,MBA. .

Interview ini dibuat sebagai tugas matakuliah
Psikologi Komunikasi di Fakultas Ilmu Sosial Ilmu
Politik (FISIP), jurusan ilmu Komunikasi, semester
kedua di Universitas Pelita Harapan (UPH), Lippo
Karawaci, Tangerang.

Dikerjakan oleh: Saraswita (NIM: 04120050041 / Hp:
0818810925 / email: [EMAIL PROTECTED] ), dan
rekan-rekannya (yang ber-NIM: 04120050020,
04120050014, 04120050021 & 04120050036). Pada tanggal
25 Maret 2006 jam 13.00-15.00 WIB. Tempat wawancara di
Café Upstairs, Plaza Senayan.  

Download files, klik:
http://groups.yahoo.com/group/vincentliong/files/Bagaimana%20Sistem%20Belajar%20%26%20Komunikasi%20Anak%20Indigo.PDF
http://groups.yahoo.com/group/psikologi_transformatif/files/Bagaimana%20Sistem%20Belajar%20%26%20Komunikasi%20Anak%20Indigo.PDF


Disebarluaskan dan di-Diskusikan pertama kali melalui
maillist [EMAIL PROTECTED] &
[EMAIL PROTECTED] :
http://groups.yahoo.com/group/vincentliong/message/14825
http://groups.yahoo.com/group/psikologi_transformatif/message/5930

(NOTE: Silahkan klik link tsb di atas untuk mengikuti
diskusi.)




Interview Transcript

Kenapa anak indigo dikatakan membutuhkan bantuan pdhl
mereka sudah mempunyai gifted abilities itu?

Leo : Yang mengatakan anak indigo membutuhkan bantuan
kan para psikolog itu, sebab para psikolog itu
keliatannya punya asumsi untuk mengedepankan diri
sebagai mereka yang punya spesilaisasi untuk membantu
anak2 indigo itu. Tapi ttg apakah anak indigo itu
benar2 membutihkan bantuan atau tidak kan itu urusan
lain. Apa benar perlu bantuan? Kalo perlu, perlu
dibantu apanya? Wong normal2 aja kok.

Sebelumnya mungkin bisa dijelaskan apa itu indigo?

L : Indigo itu adalah, menurut pengertian umum ya, itu
kan asalnya dari penelitian psikolog di Amerika
katanya ada anak-anak yang lahir taun 80an, itu
ternyata kalo di potret (foto aura) memiliki aura
berwarna indigo. Indigo itu biru ungu. Warna indigo
ini adalah warna cakra mata ketiga. Letaknya diantara
mata. Nah, cakra mata ketiga itu adalah cakra yang
bisa melihat sesuatu yang tidak bisa terlihat dengan
mata fisik. Jadi pengertiannya anak indigo adalah
anak-anak yang mempunyai kemampuan sejak lahir untuk
melihat hal-hal yang tidak terlihat oleh manusia
biasa. 

Dimana bedanya dengan anak-anak / orang-orang yang
gifted, alias bisa melihat hal-hal seperti itu, tapi
auranya tidak indigo?

L : Well, saya tidak tau pasti karna saya ngga pernah
ngecek warna aura. Tetapi memang ada orang dari
generasi lain bisa melihat hal-hal lain tsb, tp 
mereka tidak dikategorikan anak indigo. Aku tidak
dikategorikan sebagai anak indigo karna aku lahir
bukan pada era 80an. Walaupun aku mungkin punya
kemampuan yang dikatakan sama. Tapi secara definisi
anak indigo adalah anak-anak yang lahir pada taun
80an. Jadi paling tua sekitar 20 tahun seperti
Vincent, dan yang paling muda umur 5 tahun. Nah
setelah itu kan era anak-anak kristal. Jadi itu
masalah definisi aja.

Ciri-ciri khusus anak indigo itu apa?

L : Oke, ini menurut pengertian umum juga. Ciri khusus
anak indigo adalah  anak yang mempunyai bakat atau
naluri untuk membantu org lain. Empatinya besar
sekali. Kalau ketemu orang, mereka akan bisa membaca
“orang ini apa yang membuat dirinya tertekan, kenapa
orang ini berperilaku seperti ini, dll” Anak indigo
bisa merasakan apa yang menyebabkan itu. Dan mereka
ini, anak-anak indigo ini, memiliki naluri untuk
membantu orang-orang yang tertekan ini untuk keluar
dari masalahnya. Motivasinya apa? Tidak ada. Karna
hanya ingin membantu saja.

Tapi saya pernah baca di internet, kalo anak indigo
ada 2. Yang satu introvert dan yang satu lagi yang
ekstrovert, yang empatinya besar. Apakah benar ada 2
jenis seperti itu?
L : Saya kurang tau, karna yang saya kenal dekat dan
yang bisa saya bicara dengan konfiden tentang anak
indigo, saya Cuma punya sample 2, Vincent, dan satu
lagi Annisa, anak umur 5 tahun yang ngomong bahasa
inggris terus. Dan dua-duanya tisak introvert.

Vincent (V) : Mungkin bisa saya nambahin, saya kira
ini kombinasi ya. Introvertnya ada, Cuma orang indigo
kan selalu temannya banyak, selalu rame orang di
seeliling dia. Tapi misalnya gw, gw kadang kalo rame,
banyak temen-temen gw ngumpul, malah gw sibuk sendiri.
Tapi tetep temen gw meratiin gw. Jadi temen gw merasa
empati gw kuat ke mereka, tapi di sisi lain gw sibuk
sendiri juga. Jadi introvert tapi juga empatinya gede.

L : Mungkin yang dimaksud introvert ini harus kita
jelaskan. Kalau aku liat dari Vincent itu adalah
kemampuan untuk memikirkan sesuatu sampai benar-benar
tuntas seorang diri. Jadi kalo baca tulisan-tulisannya
Vincent, itu filosofis sekali. Karna walaupun
istilah-istilahnya agak ‘ancur’ tapi penalarannya itu
logis. Dan bagaimana cara dia menemukannya? Apakah
dengan penelitian literatur? Sama sekali tidak. Dia
berkutat sendiri dengan jiwanya. Menggunakan
intuisinya, dan menuliskannya. Paling-paling dia
telepon saya nanya “ mas Leo, kalo gw dapet begini
begini bener ngga?”. Udah itu aja. Setelah itu, jadi,
dan diposting. Bomb mail malahan. Haha.

Terus apa benar kalo anak Indigo itu peka banget
terhadap segala sesuatu di sekelilingnya dan bisa baca
pikiran orang?

V : Kalo masalah peka, aku rasa semua orang sebenernya
terima input dari lingkungan itu ada (kepekannya).
Cuma di anak Indigo kemampuan dan interest untuk
menginterpretasikan apa yang didapat, membuat suatu
kesimpulan dari hal-hal yang abstrak itu lebih kuat.
Mungkin mas Leo bisa nambahin?
 
L : Kalo khusus Vincent, kemampuan berpikirnya dan
kemampuan komunikasinya itu super excellent. Otaknya
tu jalan terus, dan mulutnya tidak bisa tahan untuk
terus menerus mengkomunikasikan apa yang ada di
pikirannya. Aku ini di telponin 7 kali 24 jam
sepanjang tahun.

Kalo masalah dia baca pikiran orang, tahu orang
berbohong?

L : Tahu. Otomatis dia tahu. Vincent knows I never
lies to him, and I know he never lies to me.

Mulai kapan lo (Vincent) sadar kalo lo punya kemampuan
itu?

V : Sebenernya dari kecil ya, Cuma dulu kan belum
didefinisikan indigo. Dan sebenernya dulu saya
masuknya pertama di nulis. Kemampuan yang lebih itu
kan general, tinggal mo diarahin kemana, mo diarahin
ke nulis, ke indigo, tergantung dapet idenya mo
kemana.

Jadi yang sejak nulis trus di Kompas bilang kalo lo
indigo?

V : itu bukan saya yang nulis. Saya ditulis Indigo itu
sebenernya saya jadi penulis. Jadi saya sering nulis
dan Mbak Maria Hartiningsih itu sering ngamatin
tulisan saya dan pernah ngasih beasiswa penulisan ke
saya atas rekomendasi pribadi dia, lalu ya dia pikir
saya indigo. Jadi saya dijadikan indigo. Itu Juli
2004. 
 
L : Jadi Maria Hartiningsih, redaktur senior di harian
Kompas, adalah orang yang pertamakali menulis bahwa
Vincent Liong adalah seorang indigo. Karena Maria
Hartiningsih itu kenal pribadi dengan Vincent.

V : Pernah saya les-in Kundalini. Hehe..

L : Iya, itu betul seperti itu, kenal secara dekat.

V : Kayak ke Leo, telpon-telponan setiap hari

L : Iya, jadi benar-benar kenal secara dekat.
Benar-benar tahu Vincent, bukan Cuma sekedar
pengamatan atau denger-denger saja indigo, terus
diwawancara. Tidak seperti itu

Dan setelah di labeli seperti itu oleh Kompas, dicek
aura ternyata benar indigo?

V : Jadi sebenernya begini, gw dibilang sama mbak
Maria katanya gw indigo. Terus gw tanya, indigo itu
apa. Dia jelasin, indigo tuh gini, gini, gini. Terus
saya diajak foto aura, dan ternyata auranya indigo.
Dan setelah itu langsung jadi tulisannya, ga ada
ngomong ama dokter, ga pake wawancara. Ngapain
wawancara, orang temen, kenal deket.

Yang dimaksud dengan anak indigo bisa melihat ‘jiwa’
seseorang?

L : Aku rasa ini Cuma soal istilah aja. Bisa disebut
soul / jiwa, tapi aku sendiri lebih seneng pake
istilah personality / kepribadian. Jadi aku bisa liat
kepribadian Anda dan Anda pun bisa liat kepribadian
aku. 

V : Cuma ngga biasa menginterpretasikan aja.

L : Manusia itu sebenernya transparan. We cannot hide
anything from other people.

Tapi kan kalo liat kepribadian yang dilakukan orang
biasa seperti saya, bisa salah kan? Jadi beda dengan
apa yang dilakukan oleh orang indigo.

V : Sebenernya sama aja. Kaya misalnya baca buku.
Orang baca buku bisa salah ngga? Cuma mungkin
kemampuan membaca buku itu yang belum terlatih. Kalo
udah tau cara interpretasinya, analoginya, language
nya, ya bisa.
 
L : Yang diliat bisa hal yang sama, tapi
interpretasinya kan beda.

V : Language dasarnya, language semioticnya  sama.
Kalo misalnya makanan pahit, manis, asam, asin, pedes.
Kalo misalnya orang kita bilang unsur air, tanah,
udara, api.

L : Jadi sebenarnya kalo ditanya apakah orang indigo
bisa melihat soul, bukan personality loh ya, mungkin
bisa. Contohnya seperti ketika pertamakali aku ketemu
annisa, aku tahu aku udah pernah kenal ama dia. Dan di
Balipost, malah ditulis artikel judulnya “ Leonardo
Rimba bertemu teman dari masa lalu” . maksudnya
reinkarnasi. Ya aku sih, terserah aja. Merekan kan
suka kalo dibikin seru kaya gitu. Hehe.. nah berarti
itu melihat soul juga kan? Tapi aku di Jakarta ini aku
ngga suka pake istilah soul. Karena itu sepertinya
agak terlalu klenik. Kita pake istilah yang acceptable
buat orang-orang yang educated. so, yes, we can read
personalities.

Kesulitan apa yang Vincent hadapin ketika lo sadar
kalo lo beda dari anak-anak lain?

V : Oke, aku selama SD-SMP terus terang kehidupan aku
agak kepisah ama kehidupan aku pas SMA dan sampai
sekarang universitas. SD-SMP aku belom tau caranya
gimana, dan aku banyak tertekan ya karna beda sendiri,
nyentrik sendiri.

Beda sendiri maksudnya? Apa pada masa itu lo udah
punya kemampuan-kemampuan itu?

V : Gw blom latih. Tadi kan saya katakan kemampuan itu
adalah kita mampu sesuatu Cuma metodenya udah ketemu
blom. Waktu itu gw blom ketemu metodenya, gw baru
bawanya ke nulis. Pas SD-SMP gw blom tau harus
ngapain, dan ketika gw SMA, gw dikirim ke Sydney
sendiri. Gw dikirim Cuma gara-gara waktu itu nilai gw
jelek, terus orangtua gw ngirim gw ke Sydney selama 2
minggu. Pada saat disana itu, dengan kesendirian gw,
dsb, gw mulai mikir, membangun komunitas yang
mendukung gw, terus gw pulang ke Jakarta gw udah mulai
ketemu metodenya kan di sana (Sydney), dimana gw ga
ada siapa2, baru gw bisa agak survive karna gw bisa
ketemu orang2 yang approve gw apa adanya malah
mendukung gw seperti gw yang sekarang.

L : Community Vincent yang konkrit itu contohnya
mailing list [EMAIL PROTECTED] yang
anggotanya sekarang sudah lebih dari seribu, itu
menurut Vincent adalah ‘pendukung’ dia.

V : Jadi kalo gw ada apa, misalnya nilai gw jelek,
nanti gw umumin disitu, ntar member gw yang ‘seru’ lah
istilahnya.

Nah, kalo dalam kehidupan sosial sendiri ada
kesulitan? Sulit berkomunikasi mungkin karna beda
sendiri?

L : oh ngga. Justru dia sangat komunikatif. Mungkin
memang ada anak indigo yang introvert, tapi kebetulan
aku kenalnya dengan Vincent yang bener2 komunikatif.
Walaupun kalau diliat secara fisik, Vincent ini
termasuk tipe introvert sebenarnya, tapi dalam
kenyataannya dia berperilaku introvert.

V : Mungkin campuran. Kalo di sekolah, gw introvert.
Tapi di luar, di community gw, yang dukung gw, bener2
extremely kebalik komunikasinya. Jadi penyesuaian
terhadap berbagai model lawan bicara itu cukup tinggi
di anak indigo. Mungkin poin introvertnya lebih ke
arah bahwa anak2 indigo itu banyak berubah stylenya
dalam komunikasi. MIsalnya gw ngadepin orang tipe
begini, gw jadi introvert. ngadepin yang lain, berubah
lagi. Jaid banyak main di behavior modification.
Supaya orang ini jadi gimana ke gw, gw harus rubah
sifat gw jd gimana.

L : Dan itu adalah teknik2 yang Vincent kembangkan
sendiri.

V : Annisa juga begitu. Dia mengubah caranya,
sifatnya. Seolah-olah dia meubah dirinya sendiri.

Menyinggung soal Annisa, katanya walaupun dia anak
kecil, tp dia itu old soul? Bisa dijelasin?

L : Iya benar. Annisa ini kalo kita anggap dia not
somebody special, dia akan keluar yang natural. Jadi
orang dewasa. Dengan wisdom.

Di salah satu interview di majalah, dia bilang kalo
dia dari Amerika. Apa ada hubungannya?

L : Kalo soal itu, saya sendiri belum pernah dengar
dari mulut Annisanya sendiri. Cuma Annisa memang
pernah bilang ama aku, “Leo, you know, you are my
friend. You are my real friend”. Seperti orang tua
gaya bicaranya. Tapi setelah itu, dia balik lagi jadi
anak kecil. Nah, kalo kita curious, bertanya “Annisa
what do you think of this?” dan mengharapkan jawaban
yang special, justru dia akan bertingkah seperti anak
kecil. Tapi kalo kita anggap dia biasa aja, justru
akan muncul sendiri secara spontan.

Dan dia ga pernah manggil orang dengan sebutan kaya,
“Pak”, atau “Ma”?

L : Ngga. Dia manggil mamanya dengan nama. manggil
aku, Vincent, juga gitu.

V : Karena kalo di konsep ini ga ada tua muda. Dan
sebenernya personality juga lebih bebas. Switching
personalitynya jago.

Menurut mas Leo Vincent paling senang berinteraksi
dengan orang2 yang seperti apa?

L : Vincent paling senang berinteraksi dengan orang2
yang very honest. Orang2 yang jujur apa adanya.Tidak
menutup2i.

V : Ngga jaim.

L : Tidak berpura2 jadi orang yang berbeda dari
dirinya yang sebenarnya. Kenapa? Karena dia bisa
melihat, ini orang kan sebenarnya begini, kenapa mau
tampil seperti itu, why don’t u become yourself. Dan
dia akan berusaha dengan satu dan lain cara untuk
seolah-olah memberikan teguran sehingga orang tersebut
menjadi dirinya sendiri. Contoh : dosen2nya banyak
yang mengalami tekanan batin. Vincent merasa dia harus
membantu. Dan dia membantu dengan menggunakan berbagai
macam teknik yang mungkin dianggap aneh, agar
dosen2nya yang merasa tertekan ini bisa menjadi
dirinya sendiri. Jadi spontan. Itu behavior
modification. Dan anak indigo mempunyai that innate
ability to help other people using behavior
modification method.

V : Kalo secara teoretis, behavior modification itu
kan ngga selalu dipake. Tapi kalo di anak indigo, most
of the time itu dipake.

Terus kalo masalah bakat khusus? Kemampuan ngeramal,
dll?

V : ya aku kembangin aja. Misalnya gini ya, aku ada
suatu pemikiran, aku cari metodenya gimana,
sistematikanya gimana. Kalo udah jadi aku pindah ke
tema baru untuk aku bikin percobaan sendiri, udah
ketemu, ya aku ganti lagi. Jadi aku ngga stay di satu
tempat. Dan semua metode yang udah gw dapet ga ilang,
jadi gw memperbanyak metode aja.
L : Kalo boleh aku jelaskan, Vincent ini bergerak
mentalnya cepat sekali. Misalnya dia mengadakan suatu
penelitian tentang topik tertentu, setelah dia
mengerti, dia langsung pindah lagi. Dan pergerakan
temanya itu cepat sekali. Kalo dia udah ketemu the
core of that issue, dan dia udah bisa menguraikan dan
mengajarkan juga kepada murid2nya, dia akan pindah ke
tema lain. Dan itu cepat sekali. Cuma dalam hitungan
bulan,bahkan minggu. Bisa sebulan satu metode.

Bener ngga anak indigo itu punya ingatan yang kuat?
Ingatan fotografis gitu, kalo lo baca buku, lo bisa
apal di halaman segini, isinya ini. Jadi lo kaya lagi
buka buku itu di kepala lo.

L : Oh nggak. Itu beda. Aku rasa anak itu autis ya.

V : Kalo aku rasa bukan memori persis kaya foto ya.
Tapi secara general dia bisa recall lagi.

Jadi cara pemikiran Vincent ini sebenarnya seperti apa
sih?

L : Banyak melalui intuisi. Dan Vincent banyak
menyerap ilmu secara osmosis. Jadi misalnya aku duduk
di sebelah Vincent, aku punya background akademik S2,
Vincent dengan ngomong2 sama aku dia bisa nyerap ilmu
aku.

V : Makanya aku bisa ngajarin orang gimana caranya
belajar/ tahu isi buku dengan cara bukunya dipegang,
trus udah. Dia tau isi buku itu. Jadi ga usah baca
lagi.

L : Contohnya lagi, aku ini peramal tarot. Aku ngga
pernah ngajarin Vincent tarot, Vincent ngeliat aku
ngeramal tarot, dan dia pikir kok kayanya asik.
Akhirnya dia beli, dia bisa sendiri ngeramal tarot.

V : Trus misalnya aku ketemu paranormal, dia ngeramal
pake buah. Pas aku pulang , aku langsung bisa bikin
persis sama.
 
L : kalo aku menamakan itu sebagai osmosis. Ga tau sih
di psikologi sebenarnya disebut apa. Hehe.

V : Jadi kalo guru ngajar bawa buku apa, aku bisa
langsung tau gurunya pernah punya pikiran versi apa
tentang buku itu, aku bisa langsung copy-paste, dan
aku bisa langsung pake, persis.

Berarti anak indigo bisa mengembangkan teori2? Atau
bahkan menentang teori tersebut?

V : ya. Atau bisa dicampur dari background yang
berbeda. Karena gw bisa serap dari orang yang temanya
berlawanan. Makanya yang jadi dosen gw puyeng. Teori
gw banyak. Karena gw bisa ‘cabut’ sana sini. Misalnya
hari ini gw ketemu lo berlima. Gw bisa tau versi lo
masing2. 

Dengan Cuma ngobrol aja?

V : Kadang2 ngga. Kadang2 diem aja. Setelah itu, gw
bisa pake. Ini gw campur2 ini, gw rubah2, trus gw
pake.

Nah kalo masalah mistik2nya?

V : Ya bisa aja kalo mau dibikin kaya gitu. Mo jadi
mistik atau mau jadi logis kan tergantung
kebutuhannya. Kenapa sekarang banyak dokter ke mistis
atau banyak dukun kedokter2an gayanya? Ya karena dia
merasa pasar mau dia begitu.

L : Dikotomi antara mistis dan logis itu kan masalah
terminologi aja. Hal yang sama bisa dibicarakan dengan
terminology rasional logis, bisa dengan terminology
mistis. Dukun bilang ada roh2 gentayangan, sementara
yang rasional logis bilang ini gara2 stres, padahal
yang diamati adalah fenomena yang sama. Kita disini
lebih suka mencoba berbicara memakai penalaran logis.
Cuma kalo terpaksa, harus membantu klien yang
backgroundnya mistik, ya harus mistik.

Kalo di wawancara di majalah bakal lebih seru yang
mistik dong?

V : Iya. Dua2nya sih. Mistiknya sebagai bumbu2nya aja.

L : Jadi kita menyesuaikan diri dengan klien.

V : Majalahnya juga majalah yang kaya gimana.

Kalo diliat dari taun kelahiran nih, menurut sumber
yang say abaca, Vincent ini termasuk tipe gamma, yaitu
kelahiran 1978-1988. Jadi maksudnya gimana? Apa bener
ditipe2in kaya gitu?

V : Wah ngga ngerti deh gw.

L : I’m not really sure about that type ya.

V : Terus terang kalo gw bilang, kalo di Indonesia
penelitian ttg indigo hamper ga ada penelitiannya.
Kaya misalnya waktu itu Annisa dibawa ke dr. Erwin,
dr. Erwin ga ngapa2in Annisa, Annisa jadi indigo, dr.
Erwin jadi ahli indigo. Trus bikin teori padahal
wawancara Annisa aja ngga.

L : sebenernya indigo itu istilah psikologi kan? Jaid
kita mengharapkan ada psikolog atau psikiater anak
yang kompeten untuk membuat pernyataan kepada yang
berkepentingan bahwa setelah melakukan penelitian yang
mendalam terhadap anak yang bernama, misalnya, Vincent
Liong, dengan segala kredibilitas saya, saya
menyatakan bahwa anak tersebut indigo, menurut ciri2
yang ditentukan oleh... . Yang terjadi di indonesia
adalah tidak ada satu psikiater pun yang berani
menyatakan bahwa seorang anak adalah indigo.

V : tapi Dia hanya bilang ini ada kemungkinan indigo.

L : saya pernah berbicara langsung dengan dr. Erwin
tentang anak indigo. Dr. Erwin sendiri tidak berani
menyatakan bahwa Vincent itu indigo. Padahal dia tau
Vincent itu itu indigo. Dan dia sendiri tidak bisa
menjawab kenapa. Dia Cuma bilang ‘saya punya daftar
anak indigo, silakan baca. Kalo anda merasa cocok
berarti anda indigo’.

V : Tapi dia jejerin gw dengan teori indigonya dia,
trus dibilang sifatnya begini2. itu yang gw ga suka.

Family matters?

L : Kalo saya liat, anak indigo memang punya masalah
growing up. Seperti Vincent ini, kalo ditanya apa suka
bertengkar dengan orangtua? Ya suka juga. Namanya
orangtua ya suka mengatur, dan namanya anak2 ya suka
membantah. Jadi sama aja. Cuma bedanya, kalo anak2
lain, apalagi anak2 indonesia, kalo di tekan, apalagi
kalo tekanannya kuat, bisa menurun. Kalo anak2 indigo
tidak. Kalo dia merasa yang dipaksakan itu adalah
sesuatu yang tidak benar, dia tidak akan menurut
sampai kapanpun.

Jadi pendekatannya harus beda?

 L : Pendekatannya harus beda dalam arti pendekatannya
harus fair. Jujur. Apa adanya. Kalo dibuat2, ada
perbedaan derajat ‘saya orangtua, kamu anak. Kamu
harus nurut’ anak indigo tidak akan menerima itu.

V : Ya cari orangtua lagi. Makanya gw banyak orangtua
angkat. Haha.. 

L : Ini pengamatanaku dari luar loh, yang menjalani
kan Vincent. Vincent kalo berantem dengan orangtuanya,
saya yang ditelponin orangtuanya.

Tapi sama aja kan hubungannya dengan anak-orangtua
pada umumnya?

V : Cuma bedanya, gw kalo ditekan orangtua, gw punya
banyak cara untuk punya bargaining yang cukup kuat.

L : Jadi argumentasi secara rasional. Alasan2 yang
masuk akal. Jadi orangtua diharapkan punya alasan yang
kuat juga. Dan kalo adu argument ini ternyata pihak
orangtua tidak mampu menjawab dan berusaha untuk
menekan, ya namanya anak, apalagi seperti Vincent ini,
dia tidak akan mau terima.

Apa semua anak indigo seperti itu?

L : Aku Cuma mengamati Vincent dan Annisa. Annisa juga
seperti itu. Tidak bisa dipaksa.

V : Harus ada negosiasi yang cukup logis.

Berarti bener anak indigo itu selalu menentang hal2
yang sudah terstruktur/ tersistem? Tidak suka sekolah
misalnya?

L : You know about that of course. Vincent has always
strived to make his own theories.

V : Gw ga mau terima mentah2. gw ga mau terima teori
kalo gw rasa ada yang kurang. gw mau perfect. Gw mau
terima teori yang bener2 bisa logisnya gw ngerti,
orang ngerti. KAlo ngga gw akan bikin masalah lagi.

Temen2nya Vincent tau ga kalo Vincent ini punya
keistimewaan / berbeda?

L : Tentu saja mereka tau. Pertamakali ketemu juga
langsung tau. Vincent otomatis akan berempati kepada
siapa saja yang ditemuinya. Bahkan yang baru
pertamakali ditemuinya. Aku sering naik taksi sama
Vincent. Setiap kali naik taksi, semua tukang taksi di
interview, diajak bicara, ditanya2, dan tukang2 taksi
itu senang sekali. Dan setelah selesai, mau turun, dia
selalu berkata ‘makasih ya mas, semoga dapet banyak
rejeki’

V : Setelah itu, simbolis. Kasih Lebihan, kasih tips.
Haha.

L : ‘semoga dapet banyak ya hari ini’. I’ve never met
anybody saying things like that to a taxi driver,like
Vincent does.

Berarti bener kalo curiosity anak indigo itu tinggi
sekali?

L : Benar. Dan ga Cuma curiosity. Tapi curiosity dan
empathy.

Vincent pernah terganggu ga dengan keistimewaan2 yg lo
miliki sebagai anak indigo?

V : Ngga. Karna gw selalu mencari metode untuk
menyelesaikan masalahnya. Banyak orang yang punya
bakat gini dia diemin aja.  jadi kalo misalnya ada
masalah dia ga selesaikan masalah itu. Kalo gw, akan
gw cari sampe selesai. Jadi ngga ada masalah
berkepanjangan. Walopun begitu, masalah harus ada
terus kan supaya kita berkembang.

Trus pernah mengalami kejadian2 aneh ngga?

V : Wah sering. Sering ya Le ya? Saking seringnya udah
ngga aneh lagi. Hahaha. Misalnya mimpi aneh, trus gw
telpon mas Leo. Trus gw coba bikin penjabaran secara
semiotic, secara logisnya maksudnya apa. Kadang2
bagaimana mendramatisir hidup. Berbgai hal yang kita
alami coba kita nikmati sebagai story yang seru.

 L : We create our own life scenarios. We make our
lives more interesting. By making our lives full of
symbols which have meaning to us.

V : Jadi lebih seru hidupnya. Lebih bisa dinikmati.
Misalnya kaya gw nulis, padahal yang gw tulis itu hal
biasa, tapi gw bisa bikin lebih seru. Lebih hidup.

Kalo soal kejadian2 anehnya gimana nih?

V : Ya kejadian2 aneh gw bikin jadi enjoy.

Contohnya?

L : Well, aku sebenernya aku sendiri tidak suka
nyebutnya kejadian aneh. 
V : Karna lama2 ga ada yang aneh.

L : Vincent always tells me every strange thing that
happened to him. Tapi menurut aku itu biasa aja. Tidak
ada yang aneh.

V : Karena udah semua dijadikan aneh. Semua dijadikan
scenario.

L : Dan juga kalo kita berbicara yang aneh2 kepada
orang, orang2 bisa2 mikir ‘wah mas Leo ama Vincent
udah mulai... nih.

V : mulai edan. Heheheh

L : Tapi sebenernya itu semua pengertian dari sudut
tertentu, yang sebetulnya itu pengertian
pribadi,mungkin bisa di share untuk umum. Tapia ngga
ada gunanya juga.

V : Oke mungkin kalo aku bisa nambahin ya. Kalo buat
orang kaya saya, kaya mas Leo, seperti tadi saya
cerita saya punya murid seorang dokter hewan. Kita ga
ada rahasia lagi. Jadi ga ada something yang ‘wah’
karena semua udah kebaca. Jd gw ga malu ngomong
kekurangan gw di depan orang dan gw juga ga malu
bilang lgsg ‘lo begini begini’.  Apalagi orang yg udah
pernah belajar sama gw. Karna udah aga ada batesan
antara tau dan ga tau. Semua ketauan. Jadi pas ketemu
udah ketauan semuanya, apa yang mau ditutupin?

L : When we meet a person for the first time, we know
instantly whether the person is a gay, or a lesbian,
or have many girlfriends..

V : atau pengen main2 ama kita, hehe..

L : and for us, it’s quite normal. Kita terima orang
apa adanya aja. Kita ga judgemental. Karna kita ga
judgemental, jadi menerima kejadian2 aneh itu kita
biasa2 aja.

V : Dan yang udah masuk ke konsep yang udah pernha gw
ajarin, otomatis dia juga akan seperti itu. Dia gw
kata2in apa juga ga masalah. Karna ketika omongan
tersebut keluar, secara feeling kita udah empatik.
Mempersamakan persepsi, mempersamakan posisi. Walopun
yang diomongkan kasar tapi kan yang dipake feeling to
feeling.

Gimana omongan bahwa anak indigo ada untuk mengubah
dunia?

L : Itu kan istilah yang digunakan oleh psikolog2 yang
menulis buku2 mengenai pencerahan, new age..

V: Promosi, promosi.. haha

L : Katanya ada generasi baru yang katanya sejak lahir
memiliki kemampuan spiritual sehingga bisa membuka
mata orang2, dan jadi tercerahkan. Aku bilang itu
terlalu bombastis.

V : bahasa iklan.

L : Memang anak indigo bisa membantu orang di
sekelilingnya. Itu otomatis..

V : Bukan supaya tercerahkan

L : mereka punya naluri untuk membantu, tetapi kalo
untuk menyelamatkan dunia, peningkatan spiritual di
dunia secara keseluruhan? Itu terlalu bombastis.

V : Ngapain? Orang juga butuh hal2 duniawi.

Jadi menurut pak Leo itu harus diperlakukan seperti
apa sih?

L : Biasa2 aja.

V : Bukan seperti orang sakit.

L : misalnya Annisa, dia senang diperlakukan biasa2
saja. Kalo dia diperlakukan sebagai anak kecil yang
aneh, punya keajaiban, justru tingkah lakunya jadi
aneh.

V : Kenapa kasus Annisa jadi seru? Karna pada umur 4-5
taunan itu anak2 kan masih diantara dunia nyata dan
dunia imajiner yang di dalam diri dia. Dan Annisa,
karna di ekspos, dipancing2, ditepukin, dan segala
macem, dia lebih terbiasa menjadi imajiner dia. Dia
bikin cerita sendiri. Anak seumur itu kan biasa
seperti itu. Sehingga imajiner menjadi sesuatu yang
lebih wah, lebih hebat daripada kenyataan. Hingga
akhirnya dia mengalami kesulitan bergaul dengan anak
sebayanya dan Sebagainya itu.
Tapi itu bukan karna indigo itu begitu, tapi karna
dipancing untuk begitu, dank arena umur dia sesuai
untuk ‘ngedongeng’ begitu ..

L : dan sebenernya aku kasian ama Annisa ...

V : iya, Kasian jadi ga bisa gaul . .

L : dia dijadiin tontonan, Jadi seperti barang aneh,
dibawa kesana kemari, ditanya2 . . 

V : padahal ga aneh tapi dibikin aneh. . .

L : seperti entertainment, padahal bukan. Anak indigo
bukan untuk entertainment. Memang lucu sih anaknya. .
.

V : Lucu, pinter sebenernya, tapi kan jadi kasian, ga
bisa ngapa2in

L : Dia tetap harus sekolah, tetap harus bergaul.
Kenapa? Karna kecenderungan anak indigo adalah bergaul
dengan yang usianya jauh diatasnya.

Dan anak indigo ga ada masalah bergaul dengan orang2
yang lebih tua?

L : ga ada masalah. Justru kalo bergaul dengan yang
seumuran susah. Karna tidak dilatih.

Denger2 katanya ada sekolah khusus indigo?

V : Hahaha

L : Oh ya? Dimana?

V : tapi apa anak indigonya mau masuk? Gw rasa ngga.

L : begini, jadi sebenernya yang sering ditonjolkan di
media, kira2 ada 10 anak yang sering ditulis sebagai
anak indigo, menurut aku adalah bukan anak indigo. Ada
satu klinik, yang punya indigo club. Aku Tanya
langsung pengasuhnya, 99% isinya bukan anak indigo,
bener ngga? Dia bilang bener . . .

V : ya tujuannya duit

L : . . isinya adalah anak2 biasa yang mungkin punya
kesulitan komunikasi dengan orang tuanya. Dan karena
indigo sedang populer, orangtuanya pengen dong anaknya
dibilang indigo.

V : pengen dong masuk Koran.. padahal anak indigo
justru komunikasinya kuat.

L : tapi apa kita harus ngomong di media massa ‘itu
indigo club isinya bukan anak2 indigo’? ngga usahlah.
Kita ngga mau jatuhin rezeki orang.

Jadi ngebedainnya gimana? Antara yang benar2 indigo
dengan yang bukan?

L : well, aku gak tau orang bedainnya gimana, tapi aku
sendiri bisa langsung tau.

Harapan bagi anak indigo untuk ke depannya?

L : Anak2 indigo supaya  berusaha untuk berkompromi
juga. Anak2 indigo itu ekstrim loh. Sebab mereka ngga
takut untukberbenturan kesana kemari selama mereka
merasa pandangannya benar.

V : Siap rusuh.. siap konflik. Seperti gw dulu ribut
sama metro tv. Haha

L : mereka tidak mau dianggap seperti orang sakit.

V : Karna waktu itu pola wawancaranya sepErti orang
sakit, ditanya sejak kapan, apa yang harus dihindari.
Dan waktu itu kebetulan mereka wawancaranya orangtua
gw.

Jadi definisi anak indigo?

L : Indigo yang sebenarnya adalah mereka yang lahir
pada periode itu,dan mempunyai kemampuan emapti dan
naluri untuk membantu orang lain tanpa pamrih.

V : dan ga Cuma empati aja. Tapi empati dan mental

L : Tapi indigo menurut pengertian populer dalah anak2
yang mempunyai kemampuan untuk melihat hal2 gaib. We
don’t get all about that. Mostly non sense.

V : Cuma supaya laku di jual aja. Supaya seru.
L : Dan buntut2nya,kalo kita ikutin yang kayak gitu,
mereka akan membawa anak2 indigo2 menjadi
entertainment.

Kesimpulannya jadi Keistimewaan anak indigo dibanding
anak2 biasa terletak dimana?

L : Kemampuannya untuk merasakan apa yang dirasakan
orang lain . .

V : bukan hanya merasakan, tapi juga mengerti.. Yah
seperti nyontek lah.

L : . . mengerti pengertian orang lain. Kemudian dalam
poin empati, karena dia merasakan apa yang orang lain
rasakan,dan dia memilki naluri untuk memberikan
bantuan terhadap orang yang memiliki suatu kekurangan,
otomatis mereka tanpa diminta akan membantu.
Dan dalam poin menyerap ilmu dari orang lain, osmosis
tadi, itu juga ga bisa ditahan2. mereka ambil sendiri
kemudian develop sendiri.

V : Jadi semuanya dicontek

L : well, they are special. But actually not that
really special. They’re quite normal.



Note dari Pewawancara:

Date:  Tue, 28 Mar 2006 16:34:30 -0800 (PST)
From:  "saraswita w" <[EMAIL PROTECTED]>  
Subject:  menurut gw
To:  <[EMAIL PROTECTED]>

komentar gw ttg wawancara dengan vincent liong dan pak
Leo :

Ga tau gw yang terlalu dangkal sampe2 ga ngerti, atau
pertanyaannya kurang jelas, atau emang bener ga
nyambung, tapi ada beberapa jawaban yang ngga nyambung
ama pertanyaan. trus jawaban2 lo dan pak leo ga ada
unsur mistik, klenik, dan teman2nya. padahal udah kita
giring2 untuk menjawab "oh iya, saya waktu itu pernah
liat setan, gini gini gini., " atau  ngeramal " besok
lo bakal blablabla" yah yang kaya gitu2 deh.
trus di hampir semua artikel yang saya baca, hampir
semua menyebutkan anak indigo itu suka ngomong sendiri
(pdhl dia ngomong dgn makhluk halus), nah itu
salahsatu kemampuannya kan? tapi lo dan Pak Leo ngga
ngomong itu sama sekali. kalo ditanya kemampuan
khususnya, ya jawabannya metode berpikirnya vincent
itu.
yah pokonya kalo ngarepin yang mistik2 dari wawancara
kemaren, anda salah besaarr.. heheheh 



Tentang Subject Wawancara:

Liong Vincent Christian yang lebih dikenal dengan nama
Vincent Liong adalah seorang mahasiswa nyeleneh dari
fakultas Psikologi Unika Atma Jaya, Jakarta, saat ini
semester dua. Sejak tahun 2001 menjadi penulis. Sejak
Juli 2004 mulai merambah ke bidang metafisika dan
tampil sebagai bintang iklan gratis Anak indigo di
beberapa koran, majalah dan stasiun televisi. Vincent
Liong adalah owner & mascot maillist
[EMAIL PROTECTED] dan moderator
[EMAIL PROTECTED] 
Hp: 081316795160 , CDMA: 021-7000-6775 , Telepon:
021-5482193, 5348567. 

Leonardo Rimba yang biasa dipanggil Leo adalah lulusan
Universitas Indonesia dan The Pennsylvania State
University. Leo adalah seorang pembaca tarot dan
penyembuh spiritual. Media massa yang pernah
meliputnya antara lain: RCTI, TransTV, LKBN Antara,
Tokoh (Bali Post), dan Koran Tempo. Leo sering muncul
di acara bakti sosial, baik bagi kalangan lokal maupun
expatriates di Jakarta, dan bisa dihubungi di HP:
0818-183-615.

Send instant messages to your online friends
http://au.messenger.yahoo.com 

Send instant messages to your online friends http://au.messenger.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]



posting : psikologi_net@yahoogroups.com
berhenti menerima email : [EMAIL PROTECTED]
ingin menerima email kembali : [EMAIL PROTECTED]
keluar dari milis : [EMAIL PROTECTED]
----------------------------------------
sharing artikel - kamus - web links-downloads, silakan bergabung di 
http://psikologi.net
---------------------------------------- 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/psikologi_net/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke