UNDANGAN DISKUSI Pencerahan Matematika dan Pencerahan Kompatiologi. Mungkin Peradaban binatang menjadi manusia dimulai dengan suatu pencerahan yang bernama matematika. Matematika sebagai sebuah pencerahan tidaklah begitu rumit seperti matematika yang membuat saya tidak naik kelas ketika kelas 4 SD. Matematika awal hanya terdiri dari penambahan dan pengurangan yang kemudian berlanjut ke perkalian dan pembagian (penambahan atau pengurangan dalam jumlah yang sama), dan seterusnya, dan seterusnya.
Sama halnya dengan pencerahan bernama matematika, kompatiologi bukanlah pencerahan dengan bahasa yang rumit seperti berbagai berbagai produk dan komoditas keilmuan yang dijual di pasaran. Kompatiologi hanyalah sebuah pencerahan yang berisi penguasaan tentang: * Kegiatan random sampling pada setiap alat pengindraan (alat pengukuran) yang menerima data satu dimensi (naik atau turun) dalam pararel sebanyak kompleksitas proses pengambilan keputusan si manusia, makin moderen si manusia maka makin kompels proses berpikirnya. * Bahasa Kontekstual / translater yang memberi makna pada setiap alat pengindraan (alat pengukuran) dengan temanya, bidangnya, namanya masing-masing seperti: alat penindraan kecepatan mengukur grafik kecepatan, alat pengindraan putaran mesin mengukur kecepatan putaran mesin, dlsb meski semuanya sama-sama hanya sebuah grafik naik atau turun dengan skala-skala sebagai alat pembanding yang menetukan nilai keadaan (pembanding untuk mementukan nilai tiap sample). Pencerahan matematika membuat manusia semakin canggih, rumit, kompleks, dlsb jauh meninggalkan binatang karena sepasang rumus dasar yaitu penambahan dan pengurangan telah berefolusi dalam pikiran manusia yang terus bergerak dan berkembang untuk mencari bentuk-bentuk baru, penerapan-penerapan baru, produk dan komoditas konsep birokrasi baru ;untuk membantu memudahkan si manusia dalam pemenuhan kebutuhan-kebutuhan dalam kehidupan sehari-hari. Sama halnya dengan pencerahan kompatiologi yang bermula dari sepasang kegiatan: sampler (random sampling) dan translater yang ketika sudah terinstalasi pada manusia, rumusnya terus berefolusi menjadi semakin canggih dan kompleks berdasarkan kreatifitas si manusia itu sendiri. Seperti petualangan yang ditempuh manusia setelah mendapat pencerahan matematika, maka bagaimana cerita pasca pencerahan kompatiologi? Bagi yang mantan terdekon-kompatiologi diharapkan turut bergabung dalam diskusi ini. Mari bergabung dalam diskusi di [EMAIL PROTECTED] , klik e-link: http://groups.yahoo.com/group/komunikasi_empati/join . Ttd, Vincent Liong (CDMA Fren: 08881333410, Flexi: 021-70006775, Esia: 021-98806892, Telp: 021-5482193, 5348567, Fax: 021-5348546. Yahoo ID: vincentliong.) Jakarta, Minggu, 16 September 2007 Send instant messages to your online friends http://au.messenger.yahoo.com