Posisi Kompatiologi dalam ranah Sumberdaya Manusia Ditulis oleh: Vincent Liong Tempat, Hari & Tanggal: Jakarta, Selasa 29 Januari 2008
Berbicara tentang ilmu-ilmu yang berkaitan dengan sumberdaya manusia ada dua sudutpandang yang bertolakbelakang tentang cara belajar seorang manusia; * Kelompok pertama (sudutpandang pengukuran objective) beranggapan bahwa manusia harus meningkatkan kwalitas dirinya dengan belajar hal-hal dari luar dirinya termasuk dari manusia lain. Untuk menjadi manusia yang sempurna seorang manusia harus meningkatkan kwalitas dirinya. Sudutpandang ini banyak dianut oleh ilmu-ilmu sumberdaya manusia di pendidikan berbudaya barat (moderen). * Kelompok kedua (sudutpandang pengukuran subjective) beranggapan bahwa manusia harus belajar ke dalam dirinya sendiri (bukan orang lain) karena setiap manusia sudah memiliki segala kemampuan dalam dirinya sendiri, pendalaman terhadap diri sendiri bisa membantu manusia itu untuk mempelajari dirinya sendiri dan lingkungan di luar dirinya. Sudutpandang ini misalnya seperti ilmu kompatiologi yang menggunakan mekanisme tekhnis; bukan ceramah, seminar & pembelajaran di ruang kelas. Dalam praktiknya dua sudutpandang ini mengambil titik start dan finish yang berbeda meskipun pada akhirnya keseluruhan pengalaman yang diperoleh bisa saja sama. Menjadi baik atau buruk hasilnya kembali lagi pada pilihan bebas manusianya masing-masing; * Manusia kelompok pertama (sudutpandang pengukuran objective) akan mulai dengan mempelajari sebanyak mungkin ilmu dan kemampuan agar pada tiap ilmu dan kemampuan yang dipelajari bisa dicapai kwalitas titik maksimum. Misalnya dengan sekolah, mengikuti trainning dan seminar untuk meningkatkan Motivasi, Emotional Intelligence, Spiritual Intelligence, Positive Thingking, ilmu intuisi, spiritual, dlsb. Pada akhirnya meskipun begitu banyak ilmu bisa diikuti pelajarannya (kelas, ceramah, seminar, training, workshop, dlsb) tantangannya adalah apakah si manusia tsb setelah mengikuti kelas pada berbagai ilmu tsb benar-benar berusaha menerapkan konsep yang dipelajari setelah keluar dari ruang kelas di dunia nyata, atau sekedar semangat dan komitment omong-kosong selama di ruang kelas saja. 1 + ? = 2 [keadaan awal + tindakan yang bisa dilakukan atau tidak = hasil yang diharapkan] * Manusia kelompok kedua (sudutpandang pengukuran subjective) akan memulai dengan mempelajari penggunaan praktis dari mekanisme otomatis pengukuran subjective itu sendiri. Setelah digunakan maka dalam kehidupan sehari-hari si individu akan sadar bahwa tiap pilihan yang dipilih adalah paket untung-rugi (membeli&membayar) dengan konsekwensinya masing-masing. Tidak ada pilihan yang baik atau buruk. Pelajaran moralnya adalah; kita berusaha baik karena mengetahui konsekwensi tidak baik dari memilih bertindak tidak baik. 1 + 1 = ? [keadaan awal + pilihan tindakan yang sudah diperkirakan untung-ruginya = hasil sesuai untung-rugi yang dipilih.] Manusia kelompok kedua (sudutpandang pengukuran subjective) yang menerapkan pengukuran dengan data mentah (data yang belum diberi judgement/dogma), setelah membuat sudutpandangnya sendiri bisa saja menceritakan judgementnya ke orang lain sama seperti yang dilakukan manusia kelompok pertama (sudutpandang pengukuran objective); sharing pengalaman atau bersifat mengajar dogma kepada yang dianggap kurang menguasai suatu hal. Manusia kelompok kedua bisa juga memilih untuk tidak menceritakan judgementnya kepada orang lain, hanya penggunaan praktis dari mekanisme otomatis pengukuran subjective itu saja yang diajarkan ;misalnya melalui dekon-kompatiologi kepada orang lain yang bersifat tekhnis bukan menggunakan ceramah, seminar, dlsb. Manusia kelompok pertama (sudutpandang pengukuran objective) yang berpikir dengan data matang (judgement/dogma) tidak bisa memproses data matang tsb kembali menjadi data mentah; yang bisa dilakukan adalah meyakini sesuatu dan tidak meyakini yang lain. Bila mau dicari benar salahnya dengan diskusi antar dua sudutpandang ini seperti membicarakan lebih dulu ada telur atau ayam tentunya kedua pihak yang berdiskusi akan bertengkar tanpa ada habisnya. * Manusia kelompok pertama (pengukuran objective) akan mengatakan bahwa pilihan yang diambil manusia kelompok kedua salah, karena manusia itu tidak mampu untuk memilih pilihan yang benar (cenderung liar seperti binatang/ instingtif& naluriah) bilamana dibiarkan bebas dari dogma, ajaran Tuhan, ajaran norma, etika, dlsb. * Manusia kelompok kedua (pengukuran subjective) akan mengatakan bahwa pilihan yang diambil manusia kelompok pertama untuk mengikat diri pada dogma salah karena; membuat manusia itu tidak mampu kontrol diri misalnya dalam hal bermoral bilamana suatu saat di kondisi tidak terikat pada dogma. Manusia jenis ini dianggap bisa bicara yang baik-baik tetapi belum tentu mampu melakukan di kehidupan sehari-hari di luar dogma karena tidak mengerti benar dogma warisan pihak lain yang bukan hasil pertimbangan pengukurannya sendiri. Bilamana mendapat pengajar dogma yang tidak berniat baik, maka manusia kelompok pertama akan mudah dibelokkan ke hal-hal yang tidak baik. Manusia kelompok pertama juga akan tidak bebas bergaul karena berusaha membenarkan dogmanya sendiri dan menyalahkan dogma orang lain. Vincent Liong (founder of Kompatiologi) Jakarta, Selasa 29 Januari 2008 Untuk diskusi silahkan bergabung dengan maillist: http://groups.yahoo.com/group/komunikasi_empati/join http://groups.google.com/group/komunikasi_empati/about http://groups.yahoo.com/group/vincentliong/join Ingin mendapat update berita dan info kegiatan seputar Kompatiologi dari Vincent Liong dan praktisi kompatiologi lainnya, klik e-link: http://groups.yahoo.com/group/kompatiologi/join Buka juga: http://kompatiologi-vincentliong.blogspot.com Untuk informasi hubungi kami: * Vincent Liong 021-5482193,5348567/46(Home) 021-70006775(CDMA Flexi) 021-98806892(CDMA Esia) 08881333410(CDMA Fren) * Drs.Juswan Setyawan (S.Pd(Ek)) 08159162193(Hp) * Cornelia Istiani,M.Psi.T. 021-92589842(CDMA) 081585228174(Hp) * Ondo Untung 021-92217939(CDMA) * Arioputro Nugroho 021-68775787 Send instant messages to your online friends http://au.messenger.yahoo.com