Layak denger nih.. 
Awas!! Nagih..

--- On Tue, 7/22/08, Poetic Digital <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
From: Poetic Digital <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: [Pure_Saturday] The Morning After - Another Day Like Today
To: Pure_Saturday@yahoogroups.com
Date: Tuesday, July 22, 2008, 3:18 PM










    
            Sehebat apa sih band Malang yang akan merilis albumnya tgl 30 july 
08 ini?

Berikut ini ada beberapa pre review dari beberapa media dan teman2 kami.
Misalnya review dari David tarigan, Satria_nb, Acum Trax ataupun Adib hidayat 
dll...
Silahkan membaca.....



The
Morning After 

Another
Day Like Today 

   

   

   

   

David
Tarigan - A & R Aksara Records 

   

“The
Morning After membuktikan musik lokal yang berkualitas tidak selalu harus
dihadirkan lewat nada-nada eksperimental yang memusingkan dan sulit dimengerti
banyak orang.”

Kata-kata
yang dilontarkan oleh Prita Prawiroharjo (Music Director Hard Rock FM Jakarta)
tersebut secara kasar terasa cukup mewakili apa yang coba dibagi oleh band asal
 Malang ini. 

The
Morning After sama sekali bukan tipikal band asal Malang , atau Jawa Timur, 
dengan sayatan
virtuoso gitar metalik, lengkingan vokal vibrato dan rambut yang besar. Bukan 
pula tipikal band pop sinetron atau pop RBT yang siap ditelan zaman.
Tetapi mereka bukan pula sebuah band indie-rock yang penuh suara eksperimental
sejuta efek, vokal tenggelam dengan wajah yang selalu menatap sepatu. 

Kwartet pemuda yang berusia pertengahan 20-an ini
menawarkan sesuatu yang dapat menjadi jembatan bagi penikmat musik pop yang
kasual dengan yang kritis. 

Mereka menawarkan sound khas indie-rock dewasa – sesuatu
yang tetap membuat mereka menancapkan kuku di lapisan cutting edge – yang
ditimpali dengan vokal berlapis madu, juga atmosfer mimpi dan nostalgia yang
secara tradisional akan merebut hati penggemar musik pop.

Single pertama album, ”Dengar dan Diam” mewakili
segalanya tentang The Morning After. Kekuatan musik mereka yang mengisi relung
imajinasi anda, dan lirik yang menggambarkan romantisme kesendirian. Bayangkan
musik adult alternative rock ’90-an dari aksi seperti Goo Goo Dolls atau Duncan
Sheik, lalu yang lebih modern dan dalam seperti My Vitriol dan Mew, dengan 
pahlawan
lokal Pure Saturday sebagai perekatnya. 

Another
Day Like Today
menampilkan 4 lagu berlirik Indonesia 
dan 7 lagu berlirik Inggris. Album ini siap menuntaskan dahaga penikmat musik
nasional akan musik pop yang baik dan berkualitas di tengah keringnya padang 
industri musik Indonesia .

Another
Day juga
menjadi rilisan kedua dari Lil’Fish Records setelah beberapa waktu yang lalu
sempat merilis album rekaman dari Pure Saturday. Sama seperti rekaman-rekaman
yang dirilisnya, Lil’Fish hadir sebagai sebuah label yang berusaha memberikan
nafas baru bagi industri musik Indonesia 
yang stagnan.  

   

Adib Hidayat Deputy Editor Rolling Stone Indonesia 

Debut perdana TMA memberikan refleksi kesegaran dalam
performa Songwriting yang edgy dan ekletik.


Wahyu (ACum ) Trax Magazine

TMA memberikan arti sesungguhnya jika kita bicara
tentang rock yg modern terlepas kepada sidestream atau mainstream, saya melihat
music TMA amat mewakili era musical anak muda saat ini. Name it Modern
Rock,IndieRock, or any genre they fall in to. 

these guys know how to rock in a
very different & aesthetic way.

The modern answer to quality. Dengan keunikan &
kompleksitas sound mereka, album ini ibarat oase ditengah keringnya kualitas
music tanah air.


Sat_nb. RIPPLE Magazine

Berkat suatu ajang kompetisi,
melahirkan satu pengharapan lain dari musisi local, untuk mewarnai kebosanan
dunia music pop Indonesia .
TMA band yang sangat menjanjikan !!


Prita PrawiroHarjo MD Hard Rock FM Jakarta

The Morning After
mengingatkan gue pada masa-masa duduk di bangku kuliah saat band-band
alternative rock manca negara bermunculan dan berjaya. Meskipun terkesan tidak
latah mengikuti konsep musik band-band indie lokal yang kini tengah menjamur,
musiknya TMA tidak terdengar ketinggalan jaman (baca : mereka tidak memakai 
sound
yang sudah basi, seperti yang masih banyak dipakai band-band lokal pendatang
baru lainnya yang mencoba berakar pada distorsi ‘90an). Album ini ‘cowo
banget’, sama sekali nggak ada esensi cengeng di lagu-lagunya, bahkan di lagu
baladanya sekalipun, tapi gue yakin tetap bisa membuat para pendengar wanita
yang berselera musik bagus akan melirik. Gue suka banget album ini, dengan
semua lagu yang enak didengar, dan TMA membuktikan bahwa musik lokal yang
berkualitas tidak selalu harus dihadirkan lewat nada-nada ekperimental yang
memusingkan dan sulit dimengerti banyak orang.

   

Leila Assegaf
Managing Editor Shape Magz 

   

Siapa bilang musik Indonesia begitu2 aja? Sekarang
bahkan mood anda bisa diobati dengan alunan musik Indonesia yang pas.  



So If You're Feeling Too Wound Up : Lagu di Album The Morning After - Another
Day Like Today akan mengangkat emosi kemudian membuangnya Jauh jauh dengan lagu
lagunya yang cukup Gundah.



Tempo sedang dari band asal Malang 
ini juga turut dapat menstabilkan emosi.



Star Track : Dengar dan Diam - beat lagu yang berubah ubah membuat anda lebih
fokus ke lagu dan melupakan pekerjaan yang belum selesai.

   

Erick Wiryanata Death Rock Star

The Morning After

Sebagai finalis indiefest vol.02 Morning After menunjukkan sebuah
kualitas yang dapat dipertanggung jawabkan.
Dengan referensi kuat dari genre adult
alternatif seperti Goo Goo Dolls, Foo Fighter, Snow Patrol,Smashing Pumpkins,
Ride, Mew bahkan Pure Saturday mereka membentuk karaktersuara yang cukup untuk
membedakan Morning After dengan band lainnya.

 Produksi rekaman mereka sudah cukup bagus, walaupun kadang
terasa berada dalam sebuah template sound yang hampir seragam, yang mana
membuatkekuatan tiap lagu kurang muncul jika didengarkan sekilas saja.
Namunsaya rasa hal tersebut tidak akan menjadi masalah jika mereka dapatmembuat
para pembeli album mereka mau mendengarkan tiap lagu disini minimal 2kali. 

 PR mereka tinggal  memberikan penampilan yang konsisten karena genre yang 
mereka mainkan memiliki
pendengar yangcenderung lebih kritis dalam menentukan band-band yang mereka
sukai.
  

the morning after :

Bambang ( Vocals, Guitar, unpredictable operator )

Ananta ( Guitar,pillow and silence )

Onny ( Drums, coffee, 116 and some destructive behaviour )

Sya'Ban ( Bass )


Recorded at SoundMate Studio, jakarta

Engineered by : J. Vanco

Executive Producer : Lil'Fish Records

Album Producer : Agus Sasongko

Music Producer : the morning after, J. Vanco and Agus Sasongko

For More Info

Web :  www.lilfishrecs. com

           www.myspace. com/lilfishrecs

           www.lilfishrecs. multiply. com


So Buktikan Sendiri..... July 30th 08......


 
         
        
        


      
      

    
    
        
         
        
        








        


        
        


      

Kirim email ke