Adinda Rahima,


Assalamu'alaikum wr.wb.



Ambo tambah saketek...

Unta adalah kendaraan Rasulullah SAW bersama pamannya dan rombongan
berdagang dari Makkah ke Syam (Suriah) tepatnya ke Bushra Syam (Suriah
Selatan) dan disana terdapat jejak Unta Nabi Muhammad yang disebut
"Mabrukannaqoh" artinya bekas jejak Unta. Masih ada sampai sekarang dan
masih dapat dilihat dengan jelas.

Berkenaan dengan sejarah itu dibangunlah sebuah Mesjid di atas tanah yang
diyakini bahwa Rasullah SAW pernah melaksanakan shalat disitu sewaktu beliau
berdagang ke Bushra bersama pamannya dan disebelah kanan terdapat onggokan
batu persegi empat bekas bersandarya (tambatan) unta Rasulullah SAW yang
sekarang masih nampak bekas telapak kaki dan pergeseran dada unta, oleh
masyarakat Bushra masjid kecil ini dikenal dengan sebutan Jami'
Mabrukunnaqoh (tempat menderunya unta).

Dekat lokasi itu terdapat Dar/Sinagog/Kuil Yahudi peninggalan pendeta
Buhaira yang pernah bertemu dengan Rasulallah ketika beliau berdagang dengan
pamannya yang mengetahui tanda-tanda kenabian Muhammad SAW.

Tidak jauh dari sana terdapat pula Mesjid Ibnu Katsir ketika ia mengajarkan
Tafsir dengan system halaqah kepada murid-muridnya. Ibnu Katsir adalah
pengarang tafsir Al-Qur'an yang terkenal, mendirikan madrasah di samping
Mesjid Mabrukonnaqoh.

Ibnu Katsir mengajar sendiri murid-muridnya dengan duduk bersila
(sarasehan), mesjid dan madrasah Ibnu Katsir dapat dilihat sampai sekarang.

Masih di wilayah Bushro terdapat maqam Nabi Ayyub AS.

Nabi Ayyub adalah seorang nabi yang banyak mendapat cobaan dari Allah SWT
tetapi beliau tetap sabar menghadapi cobaan tersebut, sehingga dikenal
sebagai nabi yang sangat penyabar.

Sekitar 65 km dari Bushro terdapat maqom Imam Nawawi yang nama lengkapnya
Muhyiddin Yahya bin Syaraf An-Nawawi (Ahli Hadist) adalah ulama' besar Islam
yang hidup pada abad ke 7 Hijriyah. Beliau lahir di desa Nawa dan sanggat
dikenal di Indonesia karena banyak karya/ kitab-kitab beliau yang digunakan
di Indonesia diantaranya Riyadlusholihin, Arbain Nawawi, Al-Majmu' Sarah
Muhadzab dll.

Hampir semua perjalanan kesana dahulu kala dengan kendaraan yang termasyhur
dengan nama "Jamal" atau "Onta".



Wassalam

ZS Mangkuto



PS. Info buat Rahima, tgl. 30 Desember 2003 Ulyadi berangkat ke Cairo, hari
ini kami bersilaturrahmi di Thawalib Parabek.





From: "Rahima" <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: [EMAIL PROTECTED] Mengapa mereka tidak Memperhatikan Unta..?



> Assalamualaikum.Wr.Wb.
>
> artikel di kutip dari karangan Harun yahya.
>
> Mengapa mereka tidak Memperhatikan Unta..?
>
> Lima puluh lima derajat celcius adalah suhu yang
> membakar. Itulah cuaca panas di gurun pasir, daerah
> yang tampak tak bertepi dan terhampar luas hingga di
> kejauhan. Di sini terdapat badai pasir yang menelan
> apa saja yang dilaluinya, dan yang sangat mengganggu
> pernafasan.
>
> Padang pasir berarti kematian yang tak terelakkan bagi
> seseorang tanpa pelindung yang terperangkap di
> dalamnya. Hanya kendaraan yang secara khusus dibuat
> untuk tujuan ini saja yang dapat bertahan dalam
> kondisi gurun ini.
>
> Kendaraan apapun yang berjalan di kondisi yang panas
> menyengat di gurun pasir, harus didesain untuk mampu
> menahan panas dan terpaan badai pasir. Selain itu, ia
> harus mampu berjalan jauh, dengan sedikit bahan bakar
> dan sedikit air. Mesin yang paling mampu menahan
> kondisi sulit ini bukanlah kendaraan bermesin,
> melainkan seekor binatang, yakni unta.
>
> Unta telah membantu manusia yang hidup di gurun pasir
> sepanjang sejarah, dan telah menjadi simbol bagi
> kehidupan di gurun pasir. Panas gurun pasir sungguh
> mematikan bagi makhluk lain. Selain sejumlah kecil
> serangga, reptil dan beberapa binatang kecil lainnya,
> tak ada binatang yang mampu hidup di sana. Unta adalah
> satu-satunya binatang besar yang dapat hidup di sana.
> Allah telah menciptakannya secara khusus untuk hidup
> di padang pasir, dan untuk melayani kehidupan manusia.
> Allah mengarahkan perhatian kita pada penciptaan unta
> dalam ayat berikut: Maka apakah mereka tidak
> memperhatikan unta bagaimana ia diciptakan. (QS.
> Al-Ghaasyiyah, 88:17)
>
> Jika kita amati bagaimana unta diciptakan, kita akan
> menyaksikan bahwa setiap bagian terkecil darinya
> adalah keajaiban penciptaan. Yang sangat dibutuhkan
> pada kondisi panas membakar di gurun adalah minum,
> tapi sulit untuk menemukan air di sini. Menemukan
> sesuatu yang dapat dimakan di hamparan pasir tak
> bertepi juga tampak mustahil. Jadi, binatang yang
> hidup di sini harus mampu menahan lapar dan haus, dan
> unta telah diciptakan dengan kemampuan ini.
>
> Unta dapat bertahan hidup hingga delapan hari pada
> suhu lima puluh derajat tanpa makan atau minum. Ketika
> unta yang mampu berjalan tanpa minum dalam waktu lama
> ini menemukan sumber air, ia akan menyimpannya. Unta
> mampu meminum air sebanyak sepertiga berat badannya
> dalam waktu sepuluh menit. Ini berarti seratus tiga
> puluh liter dalam sekali minum; dan tempat
> penyimpanannya adalah punuk. Sekitar empat puluh
> kilogram lemak tersimpan di sini. Hal ini menjadikan
> unta mampu berjalan berhari-hari di gurun pasir tanpa
> makan apapun.
>
> Kebanyakan makanan di gurun pasir adalah kering dan
> berduri. Namun sistem pencernaan pada unta telah
> diciptakan sesuai dengan kondisi yang sulit. Gigi dan
> mulut binatang ini telah dirancang untuk
> memungkinkannya memakan duri tajam dengan mudah.
> Perutnya memiliki desain khusus sehingga cukup kuat
> mencerna hampir semua tumbuhan di gurun pasir.
>
> Angin gurun yang muncul tiba-tiba biasanya menjadi
> pertanda kedatangan badai pasir. Butiran pasir
> menyesakkan napas dan membutakan mata. Tapi Allah
> telah menciptakan sistem perlindungan khusus pada unta
> sehingga ia mampu bertahan terhadap kondisi sulit ini.
> Kelopak mata unta melindungi matanya dari dari debu
> dan butiran pasir. Namun, kelopak mata ini juga
> transparan atau tembus cahaya, sehingga unta tetap
> dapat melihat meskipun dengan mata tertutup. Bulu
> matanya yang panjang dan tebal khusus diciptakan untuk
> mencegah masuknya debu ke dalam mata. Terdapat pula
> desain khusus pada hidung unta. Ketika badai pasir
> menerpa, ia menutup hidungnya dengan penutup khusus.
>
> Salah satu bahaya terbesar bagi kendaraan yang
> berjalan di gurun pasir adalah terperosok ke dalam
> pasir. Tapi ini tidak terjadi pada unta, sekalipun ia
> membawa muatan seberat ratusan kilogram, karena
> kakinya diciptakan khusus untuk berjalan di atas
> pasir. Telapak kaki yang lebar menahannya dari
> tenggelam ke dalam pasir, dan berfungsi seperti pada
> sepatu salju. Kaki yang panjang menjauhkan tubuhnya
> dari permukaan pasir yang panas membakar di bawahnya.
> Tubuh unta tertutupi rambut lebat dan tebal. Ini
> melindunginya dari sengatan sinar matahari dan suhu
> padang pasir yang dingin membeku setelah matahari
> terbenam.
>
> Beberapa bagian tubuhnya tertutupi sejumlah lapisan
> kulit pelindung yang tebal. Lapisan-lapisan tebal ini
> ditempatkan di bagian-bagian tertentu yang bersentuhan
> dengan permukaan tanah saat ia duduk di pasir yang
> amat panas. Ini mencegah kulit unta agar tidak
> terbakar. Lapisan tebal kulit ini tidaklah tumbuh dan
> terbentuk perlahan-lahan; tapi unta memang terlahir
> demikian. Desain khusus ini memperlihatkan
> kesempurnaan penciptaan unta.
>
> Marilah kita renungkan semua ciri unta yang telah kita
> saksikan. Sistem khusus yang memungkinkannya menahan
> haus, punuk yang memungkinkannya bepergian tanpa
> makan, struktur kaki yang menahannya dari tenggelam ke
> dalam pasir, kelopak mata yang tembus cahaya, bulu
> mata yang melindungi matanya dari pasir, hidung yang
> dilengkapi desain khusus antibadai pasir, struktur
> mulut, bibir dan gigi yang memungkinkannya memakan
> duri dan tumbuhan gurun pasir, sistem pencernaan yang
> dapat mencerna hampir semua benda apapun, lapisan
> tebal khusus yang melindungi kulitnya dari pasir panas
> membakar, serta rambut permukaan kulit yang khusus
> dirancang untuk melindunginya dari panas dan dingin.
>
> Tak satupun dari ini semua dapat dijelaskan oleh
> logika teori evolusi, dan kesemuanya ini menyatakan
> satu kebenaran yang nyata: Unta telah diciptakan
> secara khusus oleh Allah untuk hidup di padang pasir,
> dan untuk membantu kehidupan manusia di tempat ini.
>
> Begitulah, kebesaran Allah dan keagungan ciptaan-Nya
> tampak nyata di segenap penjuru alam ini, dan
> Pengetahuan Allah meliputi segala sesuatu. Allah
> menyatakan hal ini dalam ayat Alquran: Sesungguhnya,
> Tuhanmu hanyalah Allah, yang tidak ada Tuhan selain
> Dia. PengetahuanNya meliputi segala sesuatu. (QS.
> Thaahaa, 20:98)


____________________________________________________
Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
____________________________________________________

Kirim email ke