Assalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh,

Ambo Setuju Jo Uda Muhammad Arfian,Karano Masalah Jilbab ko Sabananyo Wajib
hukumnyo.
Hadist Nabi Mangatokan bahwa Aurat Wanita Itu Semuanya yang ado di badanyo
kecuali Muko Jo talapak tangan.
Silahkan Baco Artikel Dibawah ko, Kalau dapek di agiahkan ka Istri-Istri
kito atau anak-anak kito, dun sanak kito
kawan-kawan kito.bahwasanyo memakai Jilbab Wajib Hukumnyo untuk Wanita
Muslimah..
Mengingat Artikel yang mengenai Jilbab ko Sangek Panjang bia ambo kirimkan 2
atau 3 kali kali milis iko

Wassalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh

Salmi Sarkis (30)

PERINTAH ALLAH SWT UNTUK MEMAKAI KERUDUNG / JILBAB
Keharusan kaum wanita memakai kerudung kepala tertera dalam surat An Nur
ayat 31 yang cukup panjang, yang penulis kutip satu baris saja, yang
berbunyi sbb.:
        “ Katakanlah kepada wanita yang beriman,……. Dan hendaklah mereka
menutupkan kerudung kepalanya sampai kedadanya”…..

Dan seperti yang tercantum dalam surat Al Ahzab ayat 59 yang artinya sbb.:
        “ Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isteri engkau, anak-anak
perempuan engkau dan isteri-isteri orang-orang mu’min, supaya mereka
menutup kepala dan badan mereka dengan jilbabnya supaya mereka dapat dikenal
orang, maka tentulah mereka tidak diganggu (disakiti) oleh laki-laki yang
jahat.  Allah pengampun lagi pengasih”.
Perintah Allah diatas adalah jelas dan tegas yang wajib hukumnya bagi kaum
wanita sebagaimana dinyatakan Allah pada pembukaan surat An-Nur tersebut
yang berbunyi sbb.:
        “ Inilah satu surah yang Kami turunkan kepada Rasul dari Kami
wajibkan menjalankan hukum-hukum syariat yang tersebut didalamnya. Dan Kami
turunkan pula didalamnya keterangan-keterangan yang jelas, semoga kamu dapat
mengingatnya”.

Dari bunyi ayat diatas, jelaslah wanita yang tidak memakai kerudung telah
melakukan dosa yang besar karena ingkar kepada hukum syariat Islam yang
diwajibkan oleh Allah. Perintah Allah diatas ini ditegaskan lagi oleh Nabi
Muhammad SAW  dalam hadist beliau yang artinya sbb:

        “Wahai Asma! Sesungguhnya seorang perempuan apabila sudah cukup
umur, tidak boleh dilihat seluruh anggota tubuhnya, kecuali ini dan ini.
sambil Rasulullah menunjuk muka dan kedua tapak tangannya”. (Riwayat: Abu
Daud)
Sekarang kalau kita keliling diseluruh Indonesia, Malaysia, Singapore dan
Brunei, sedikit sekali kaum wanita Islam yang memakai kerudung kepala,
umumnya hanya anak-anak gadis sekolah pesantren.  Jumlah kaum wanita yang
memakai kerudung kepala bisa dihitung dengan jari, tidak ada artinya dari
jumlah penduduk Islam yang jumlah lebih jurang dari 180 juta.
Kalau begitu gambarannya, banyak sekali kaum wanita yang masuk neraka, cocok
sekali dengan bunyi hadits dibawah ini yang artinya sbb.:
        “ Saya berdiri dimuka pintu sorga, tiba-tiba umumnya yang masuk
kesorga orang-orang miskin, sedang orang yang kaya-kaya masih tertahan,
hanya saja bahagian mereka telah diperintah masuk neraka, dan aku berdiri di
muka pintu neraka maka kebanyakan yang masuk neraka wanita”.. (Riwayat:
Usamah bin Zaid ra.)
Banyak kaum wanita yang masuk neraka, semata-mata karena didalam hidupnya
tak mau memakai kerudung kepala atau jilbab, didalam neraka akan mendapat
siksaan yang berat sekali sebagaimana diceritakan Nabi Muhammad SAW  dalam
hadits beliau yang artinya sbb:
        “Wanita yang akan digantung dengan rambutnya, sampai mendidih otak
dikepalanya didalam neraka, ialah wanita yang memperlihatkan rambutnya
kepada laki-laki yang bukan muhrimnya”. 

Hadits diatas adalah bahagian akhir dari hadits Nabi Muhammad SAW  yang
cukup panjang, yang menceritakan berbagai macam siksa neraka yang
diperlihatkan Allah waktu beliau pergi mi’raj. Waktu beliau menceritakan
nasib kaum wanita yang berat siksanya didalam neraka karena tak mau memakai
kerudung kepala atau jilbab didalam hidup, beliau meneteskan air mata.

Begitulah Nabi Muhammad SAW  menangisi nasib kaum wanita dari ummatnya nanti
di akhirat, tetapi sekarang kalau kaum wanita Islam disuruh memakai kerudung
kepala, banyak alasannya, ada yang mengatakan fanatik agama, sudah kuno tak
cocok dengan zaman, panas, dan lain sebagainya.

Sikap kaum wanita di zaman sekarang sungguh bertolak belakang dengan sikap
kaum wanita di zaman dahulu waktu ayat kerudung kepala itu turun sebagaimana
diceritakan Aisyah, isteri Nabi Muhammad SAW berikut ini:

        “Telah berkata Aisyah: Mudah-mudahan Allah memberi rahmat atas
perempuan-perempuan Muhajirat yang dahulu, Diwaktu Allah menurunkan ayat
kerudung itu, mereka koyak kain-kain berlukis mereka yang belum dijihat,
lalu mereka jadikan kerudung”. (Riwayat: Abu Daud dan Bukhari)

Sikap wanita Islam di Medinah pada waktu turunnya ayat kerudung itu,
betul-betul cocok dengan pribadi seorang beriman, sebagai yang digambarkan
Allah didalam Al-Qur’an, yaitu jika mereka mendengar ayat-ayat Allah
dibacakan, mereka lalu berkata: “Kami  mendengar dan kami patuh”. )

Tetapi sekarang sikap kaum wanita Islam, jika dibacakan ayat mengenai
keharusan memakai jilbab, mereka berkata: “Kami mendengar, tetapi kami
ingkar” . Kalau begitu sikap kaum wanita Islam terhadap ayat jilbab ini,
betul tidak cocok dengan pengakuannya kepada Allah didalam shalat yang
berbunyi sbb.:

        “La syarikallahu wabiza lika ummirtu wa anna minal muslimin”
yang artinya:
        “Tiada syarikat bagi Engkau dan aku mengaku seorang muslimah”.

Seorang wanita yang mengaku dirinya seorang muslimah, yaitu tunduk patuh
kepada seluruh perintah Allah, harus berpakaian muslimah didalam hidupnya,
yaitu terdiri dari jilbab dan pakaian yang menutup seluruh anggota tubuhnya,
berlengan panjang sampai pergelangan tangannya dan memakai rok yang menutup
sampai mata kakinya.  Kalau mereka tidak berpakaian seperti diatas, mereka
bukan disebut wanita muslimah. Jadi pernyataannya didalam shalat yang
berbunyi: “Aku mengaku seorang muslimah” adalah dusta kepada Allah.


____________________________________________________
Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
____________________________________________________

Kirim email ke