Fw logika
matematis sederhana tatntang bahayonyo urang nan mamiliah
"golput"
Salam,
Dessy
----- Original Message -----
From: Akhmad Bukhari Saleh <mailto:[EMAIL PROTECTED]>
To: "Undisclosed-Recipient:;"@cbn.net.id Sent:
Friday, March 26, 2004 2:09 PM Subject: Memilih partai busuk tanpa
memilihnya
Sebel sama semua partai yang ada? Memang betul, tidak
ada partai yang betul-betul okay punya.
Lantas apa? Daripada memilih partai yang salah, lebih
baik golput saja dalam pemilu minggu depan ini? Salah
besar!
Lihat hitung-hitungan di
bawah ini.
Wasalam.
==========================
Misalkan jumlah pemilih baik yang golput maupun yang tidak adalah 100
orang. Dan ada tiga partai peserta pemilu, partai A, B dan
C.
Katakanlah dari jumlah 100 orang itu perolehan suara (votes)
masing-masing partai adalah: Partai A sebanyak 40 suara, yang berarti
40% Partai B sebanyak 15 suara, yang berarti 15% Partai C sebanyak 15
suara, yang berarti 15% Yang tidak memilih (golput) sebanyak 30 orang, yang
berarti 30%
Hasil di atas seharusnya menunjukkan tidak ada partai dengan
suara mayoritas (lebih besar dari 50%)
Tapi karena ada 30 orang yang
golput maka yang terhitung hanya 70 pemilih, sehingga persentase perolehan
masing-masing partai berubah menjadi: Partai A memperoleh suara 40 dari 70 =
57,14% (mayoritas) Partai B memperoleh suara 15 dari 70 = 21,43% Partai C
memperoleh suara 15 dari 70 = 21,43%
Ini menyebabkan partai A memperoleh
suara "semu" sebanyak 57,14% dari 30 orang golput yaitu 57,14% x 30 = 17,14%.
Coba bayangkan, berarti partai A memperoleh suara sebesar ini dari orang-orang
yang sama sekali tidak memilih partai A.
Selain itu akibatnya partai yang
mestinya tidak mayoritas akan menjadi mayoritas (57,14%), padahal dalam
kenyataannya partai tersebut tidak memperoleh dukungan mayoritas pemilih
(40%).
Jadi suara golput bukannya tidak ada, namun terpecah berdasarkan
komposisi yang terjadi.
Dalam kasus ini, satu suara non golput 100% akan
menjadi milik partai yang dipilihnya... namun satu suara golput akan terpecah
57,14% untuk partai A dan masing-masing sebesar 21,43% untuk partai B dan
C.
Semakin besar jumlah Golput maka komposisi suara yang terjadi akan
semakin jauh dari kenyataan.
Suara golput tidak akan berpengaruh hanya
disebabkan satu hal, yaitu jika seorang yang golput tersebut memang tidak
mempunyai hak memilih.
Jika partai yang leading adalah partai busuk, maka
mereka yang golput itu, dengan tanpa memilih sebetulnya telah ikut memilih
partai busuk itu...
|