Antahlah.... :-)
Ambo lai nak baranti, tapi alun ado niek lai, bagi ambo marokok kini untuak
pergaulan.
Dan lagi, ambo alun masuak nan parokok lai, Bukankah nan parokok tu 2 jo 3
bungkui sahari??
Ambo lai batang sabatang se dulu, sehabis makan maksuiknyo.

=========

Selasa, 01 Juni 2004

Merokoklah, Jika tak Punya Tenggang Rasa
Laporan : c08/c03/ant

Tetap saja banyak orang merokok di hari Senin (31/5) kemarin. Neni, penjual
berbagai barang keperluan sehari-hari di kawasan Padang Harapan, Bengkulu,
menyatakan sudah menjual sembilan bungkus rokok berbagai merek sejak pagi
hingga siang kemarin. Dibanding hari sebelumnya, penjualan rokok pada Senin
relatif sama.

Neni mengaku tidak tahu kemarin adalah Hari Tanpa Tembakau se-Dunia. Menurut
Wakil Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu, dr Syarifuddin, memang tak
ada kampanye peringatan Hari Tanpa Tembakau ini, seperti halnya peringatan
Hari Kesehatan. Meski tak mengeluarkan surat edaran agar tak merokok di Hari
Tanpa Tembakau, Sekretaris Provinsi Bengkulu, Salman Rupni, mengaku telah
mengeluarkan imbauan kepada pegawai di lingkungan pemerintah daerah agar tak
merokok di tempat kerja. ''Sebagian sudah menaati,'' kata Salman. Lingkungan
kerja di instansi pemerintah, memang telah menjadi salah satu area bebas
rokok.

Gubernur DKI Sutiyoso bahkan harus mengeluarkan surat instruksi sebanyak dua
kali untuk melarang para pegawainya merokok di ruang kerja. Pelanggar akan
didenda Rp 1 juta. Tapi, sampai hari ini, baru tercatat tiga pegawai yang
didenda, dan dendanya hanya Rp 100 ribu. Padahal, menurut pantauan
Republika, masih banyak pegawai yang merokok di ruang kerja. Melarang
merokok di ruang kerja, diakui Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, dr
Triwandha Elan, lebih sulit dibandingkan melarang merokok di lingkungan
sekolah. ''Kalau di sekolah ada guru yang mengawasi,'' ujar Elan. Kota Bogor
telah ditunjuk WHO sebagai kota percontohan bebas rokok. Elan menyatakan
sasaran dari program ini adalah instansi pemerintah, instansi kesehatan, dan
sekolah-sekolah.

Meski begitu, toh sudah ada kalangan swasta yang ikut memulai program bebas
rokok. Plaza Ekalokasari adalah salah satunya. Bila ada pengunjung yang
merokok, petugas keamanan akan segera memintanya untuk keluar. Karena
sebagai satu-satunya plaza yang melarang pengunjungnya merokok di dalam
plaza, maka Senin kemarin plaza di Kelurahan Sukasari, Kecamatan Bogor
Timur, itu dipakai sebagai tempat deklarasi antirokok oleh para pelajar
Bogor. Ada sekitar 100 siswa SMA yang membacakan pernyataan itu, mewakili 36
ribu siswa SMP-SMA. ''Kami berharap agar murid sekolah tidak mulai
merokok,'' kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor, Drs Jani Permadhy.
Menurut Jani, sangat penting untuk melibatkan siswa dalam program antirokok,
karena remaja adalah para perokok pemula.

Karena itu, Jani juga mengharapkan seluruh sekolah yang ada di Kota Bogor
dapat bebas dari asap rokok. ''Ini juga diberlakukan pada para guru,''
ujarnya. Menurutnya, tidak hanya murid, guru juga akan diberi peringatan
bila kedapatan merokok di lingkungan sekolah. Tapi, pemerintah masih dinilai
mendua dalam menyikapi masalah rokok. Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI),
Farid Anfansa Moeloek, menyesalkan sikap yang mendua itu. Di satu sisi,
pemerintah menyerukan agar masyarakat menjalani hidup sehat, di antaranya
dengan berhenti merokok, namun, di sisi lain, pemerintah tak serius dalam
menegakkan hukumnya. Farid menyebut adanya pengiklanan rokok yang tidak
selayaknya, sebagai contoh sikap mendua itu.

Pada peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) beberapa hari lalu,
para siswa SD mengenakan kaus yang disponsori produsen rokok. "Padahal, itu
tidak boleh," ujarnya. Ia juga menyesalkan sikap pemerintah yang tak turut
serta menandatangani Framework on Convension of Tobbacco Control (FCTC).
Padahal, kata Farid, FCTC merupakan win-win solution yang bisa diambil
pemerintah. FCTC tidak serta-merta memberangus industri rokok sebagaimana
yang dikhawatirkan beberapa pihak. "Melainkan, bagaimana setiap negara bisa
menangani masalah rokok dengan baik," tandasnya. Saat ini, kata Farid,
sekitar 30 persen penduduk Indonesia menjadi perokok aktif. Karenanya,
Indonesia kehilangan dana Rp 30 triliun per tahun untuk mengobati penyakit
yang diakibatkan rokok.

Jumlah itu jauh lebih besar dibandingkan dari dana yang peroleh pemerintah
dari cukai rokok, sebesar Rp 10 triliun - Rp 15 triliun per tahun. Untuk
mengurangi praktik merokok, kata Farid, pemerintah perlu menaikkan cukai
rokok dan menegakkan hukum tentang rokok secara konsisten. Menurut Elan,
banyaknya orang yang merokok di sembarang tempat bisa membahayakan
orang-orang di sekitarnya. Perokok menghembuskan kembali separuh dari asap
utama melalui hidung atau mulut. Dengan demikian, perokok pasif mendapat
jatah asap rokok total 85-90 persen. Perokok pasif akan menerima dampak
langsung berupa iritasi pada tenggorokan dan mata. Menurut Elan, iritasi
tersebut dapat berupa batuk, sesak napas, dan mata perih. Seorang istri yang
suaminya merokok akan memiliki risiko terkena penyakit kanker paru-paru
20-30 persen lebih tinggi daripada istri yang suaminya tidak merokok.

Selain itu, perokok pasif juga rawan terkena serangan jantung dan berbagai
kanker seperti halnya perokok aktif. Kendati membahayakan orang yang tak
merokok, toh para perokok masih bisa seenaknya merokok di sembarang tempat
dan di saat kapan pun. Meski banyak perokok mempunyai banyak kesempatan
merokok jauh dari orang lain, toh ketika naik angkutan umum --meski hanya 15
menit-- ia rela merokok di dalam angkatan umum itu. Maka, wajar jika
kemudian, tak banyak perokok yang tahu adanya Hari Tanpa Tembakau. "Apa iya
sekarang hari antirokok se-dunia. Kok saya baru mendengar. Lagian, selama
ini jarang dikampanyekan," ujar Yudhi, mahasiswa Universitas Bengkulu yang
kedapatan sekarang merokok Senin kemarin.

----- Original Message -----
From: Syamsir Alam
To: Komunitas MINANGKABAU (Urang Awak) Pertama di Internet (sejak 1993)
Cc: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Friday, June 04, 2004 11:05 AM
Subject: Re: [EMAIL PROTECTED] Mamak kami urang Minang di Sumsel masuak
RSSingapurdek ulah rokok



____________________________________________________
Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
____________________________________________________

Kirim email ke