Angku Hendra dan sanak lainnya Yth.
 
Saya senyum-senyum saja dengan "statement anda" yang ditulis terakhir itu.
 
Tapi sebenarnya ini adalah industri yang relative baru. Kalau sebelumnya object industri adalah product, sekarang objectnya adalah knowledge. Jadi industri ini tidak hanya melihat object nya pada barang yang dijual, tapi jauh lebih dalam. Seperti misalnya mau menjual madu, kita buat tempat show room dimana disana di pamerkan semua product yang dapat dibuat dari madu dan diperoleh dari berbagai tempat diseluruh dunia. Mulai dari madu murni, madu dari Arab, selai dari madu, coklat dari madu, madu rasa melati, dan lain-lainnya. Sebut saja namanya madu center point (mcp)
 
Ada pula ditambahkan disana buku-buku yang menceritakan khasiat madu seperti yang diperoleh dari agama islam dan dari agama lainnya. Kemudian ada boneka dengan bentuk lebah yang dijual dan yang dipajang berbentuk micky yang sebesar orang. Kemudian untuk meramaikan ada pula dikaitkan dengan industri wisata berkunjung ke tempat peternakan dan perkebunan yang menghasilkan madu. Kemudian ada pula kerjasama dengan perkumpulan hotel dan perkumpulan tour operator sehingga dapat membantu memasarkan tempat mcp ini dengan lebih baik dan lebih luas.
 
Jadi kedepan yang menjadi potensi bisnis adalah kejelian membidik sebuah object usaha kemudian mengangkat nya dengan diolah sehingga menarik dan bisa menghasilkan duit. Negara maju menyebutnya ini adalah knowledge industry, karena yang kita jual adalah knowledge bukan barang atau product nya. Untuk contoh diatas, madunya bisa diperoleh dari daerah lain, buku ceritanya ditulis oleh orang lain dari negara lain, bonekanya dibuat oleh pengrajin dari tempat lain. Yang dijual dan dihasilkan oleh sipemilik dan pengelola mcp adalah tempat dan management. Mungkin tempat pun bisa menyewa atau nompang di sebuat tempat orang lain yang sedang dipasarkan besar-besaran.
 
Kembali kepada knowledge, sekarang dapatkah kita menghasilkan knowledge yang bisa menjadikan sesuatu yang menghasilkan bisnis? Rasanya saya masih yakin bahwa kita masih punya, yang bisa menjawab bahwa statement nya Hendra itu tidak benar. Bagaimana menurut dunsanak lainnya?
 
Wassalam,
 
Ridwan
 
 
 
 
 
----- Original Message -----
From: "hdmessa" <[EMAIL PROTECTED]>
To: "Komunitas MINANGKABAU (Urang Awak) Pertama di Internet (sejak 1993)" <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Thursday, June 17, 2004 11:22 AM
Subject: [EMAIL PROTECTED] pulitik & bisnis

cut
 
> ( sebenarnya ada peluang bisnis juga dari "dunia perpolitikan dunia
> maya lapau Rantaunet" , kalau ada yg bisa buat tulisan bagus dari
> kumpulan obrolan seru kita di lapau ini dan diolah secara sastra/seni
> menulis , mungkin judulnya
> " kumpulan hota rang minang di rantau maya"  , nampaknya bisa jadi
> duit juga ? )
>
> tapi, ngomong ngomong  , ambo sendiri mulai ragu, apakah saat ini
> orang minang , masih punya otak dagang yg briliant ?
>
> wassalam
>
> HM
>
>
> ____________________________________________________
> Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke:
>
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
> ____________________________________________________
>
____________________________________________________
Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
____________________________________________________

Kirim email ke