Peneliti
Kristen: Propaganda Barat Tentang
Islam Penuh Kedengkian
Publikasi: eramuslim - Sebuah sidang tingkat tinggi melibatkan mufti dan Menteri Wakaf
Mesir, Sabtu (19/6) akan membahas sebuah
tesis yang diserahkan oleh seorang peneliti
Kristen kepada Akademi Kepolisian Mesir ( Egyptian Police Academi
). Tesis berjudul
"Rights and Duties of Christians in an Islamic State and its Impact on
National Security" (Hak dan
Kewajiban Warga Kristen di Sebuah Negara Islam, dan Dampaknya Bagi
Keamanan Nasional) itu, akan
memperoleh anugerah doktor (PhD) pertama bidang syari'ah yang diraih seorang peneliti Kristen di Timur Tengah. Peneliti syari'ah
non-Muslim itu bernama Dr. Nabil Loga Bebawi. Menjelaskan pilihan tema tesisnya
tersebut, Bebawi mengatakan pada IslamOnline (IOL), bahwa setelah insiden serangan 11 September, "media Barat
dan AS mulai mengusung konsep-konsep keliru tentang Islam yang dicetuskan kelompok-kelompok pemerintahan di Washington." Bebawi, seorang profesor hukum kriminal menegaskan, bahwa peradaban Islam dan agama Islam berada di bawah
bayang-bayang kampanye Barat yang dilumuri kedengkian. Ilmuwan Kristen itu menyesalkan, kampanye-kampanye yang menggambarkan
Islam sebagai keyakinan
yang membenarkan terorisme serta menafikan nilai-nilai kemanusiaan. "Peradaban
Islam yang dibangun di atas prinsip-prinsip sebagaimana telah diletakkan oleh Nabi Muhammad (semoga Allah merahmatinya), telah menghadirkan contoh toleransi yang baik. Dia juga mencontohkan soal hidup secara berdampingan
antara masyarakat dengan latar belakang
peradaban, budaya, agama dan ras yang berbeda,"
tutur Bebawi serius. "Sebagai
seorang Kristiani yang hidup di negeri
Islam, tesis saya ingin menyoroti semangat kasih sayang Islam berkaitan hubungannya dengan pihak-pihak non-Muslim," jelasnya. Selanjutnya Bebawi menegaskan, bahwa Islam tidak seharusnya dibelenggu dengan hujatan-hujatan, lantaran dinilai sebagai ajaran yang membenarkan terorisme. Karena dia
dianggap sebagai ekstrimis-ekstrimis yang haus kekuasaan. Sebetulnya, lanjut
Bebawi, akan
selalu ada ekstrimis-ekstrimis di semua peradaban dan kultural. Bagian pertama
bab enam
dari tesis Bebawi memaparkan tentang toleransi Islam terhadap warga non-Muslim yang tinggal di negeri
Islam, bahkan dalam suasana perang sekalipun. Bagian kedua menjelaskan tentang hak-hak keagamaan non-Muslim di negara Islam, seperti hak membangun rumah-rumah
peribadatan dan hak untuk memilih
sendiri para pemimpin agama mereka. Dalam bab tiga, Bebawi menyoroti hak-hak yang diberikan Islam kepada warga non-Muslim untuk bisa bebas
berpindah-pindah dan memilih tempat tinggal mereka di seluruh kawasan
negeri Muslim bersangkutan.
Bab itu juga menjelaskan
tentang jaminan warga non-Muslim mendapatkan hak-hak pendidikan, menggunakan hak pilih, mengikuti pemilihan umum, juga hak kebebasan
berbicara. Bebawi mengambil contoh
kasus konstitusi Mesir. Bab empat
dari tesis Bebawi menjelaskan, bagaimana Islam menjamin warga non-Muslim mendapatkan hak-hak pelayanan sosial, kebebasan bekerja, kesempatan yang sama untuk
mempromosikan agama mereka.
(stn/iol) |
<<image001.jpg>>
____________________________________________________ Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net ____________________________________________________