betul itu dan saya juga setuju dgn p' Siswono juga buya Syafi'i, dan 
p' sis juga kan tidak bilang akan membumi hanguskan (menghalang-
halangi) tegaknya syari'at islam spt yg ia bilang "Tapi itu semua tidak 
perlu diatur oleh negara. Biarlah individu-individu yang melaksanakan 
ini" dan juga seluruh paket capres sudah sepakat juga ttg hal ini dgn 
kata lain tidak ada capres saat ini atau lima tahun mendatang yg akan 
mampu berkata akan merubah landasan negara dari Pancasil menjadi SI, 
krn capres itu ngerti bahwa yang merubah dan mengamandemen UUD dan 
Dasar Negara itu adalah lembaga legislatif (DPR/MPR/Mahkamah 
Konstitusi).

Jadi kalau ada keinginan untuk merubah landasan konstitusi negara maka 
wadah yang tepat adalah mencari partai yg secara lugas dan jelas 
menyatakan akan siap merubah landasan negara dari UUD'45 yg tlh 
diamandemen dan Pancasila menjadi Syari'at Islam sejauh ini belum
ada partai yg secara lugas dan tegas menyatakannya, kebanyakan masih
bermain dalam retorika umum yaitu pemberantasan korupsi -- klo ga' salah ini
juga kan bagian dari SI kan?

Sebagaimana yang juga dikatakan AR tadi malam di Indosiar, AR mengisti
lahkannya dengan politik garam maksudnya terasa asinnya tapi tidak
terlihat ujudnya dan menghindari politik kibar bendera tinggi-2 yang
hanya menuai ketegangan. Saya jadi ingat ketika AR mengusung ide fede
ralisme dijawab dgn bahasa yg kurang lebih artinya sama hanya saja 
contohnya beda untuk wacana fed. AR mengkiaskan teh botol
Dan saya sangat setuju dgn angku Darul biarlah masy. ini menjalani
SI itu secara sadar, kata teman saya yg ikut pengajian manhaj salaf
dia bilang pelaksanaan SI itu tidak perlu formalisasi krn setiap indivi
du bisa melaksanakannya misalnya memanjangkan janggut, memakai isbal
dll.



wassalam,
harman
-----Original Message-----
From: Sukmawat, Dian [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Tuesday, June 22, 2004 7:13 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: [EMAIL PROTECTED] ] FW: Siswono: Negara Tidak Perlu Mengatur Syariat
Islam


Bagaimana dengan yang ini........ p'siswono tidak akan menerapkan Syariat
Islam sebagai landasan Negara, baa pulo iko..........
Thank's 
dian 
-----Original Message----- 
From:   Azhari [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Siswono: Negara Tidak Perlu Mengatur Syariat Islam 
Kamis, 17 Juni 2004 | 11:58 WIB 
TEMPO Interaktif, Denpasar: Sebelum melakukan kampanye terbuka di Lapangan
Kapten Japa Padanggalak, Denpasar, Bali, Kamis (17/6) siang nanti, calon
wakil presiden (cawapres) Siswono Yudhohusodo bertemu dengan para nelayan di
Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Kedonganan Jimbaran, pengrajin di Agung Rai
Museum of Art (ARMA) Ubud dan singgah di Pasar Sukawati Gianyar.  Kepada
para wartawan, Siswono menegaskan, dirinya tidak akan menerapkan syariat
Islam sebagai landasan negara.
Menurut Ketua Himpunan Kerukunan Tani dan Nelayan itu, sesuai dengan Pasal 1
Undang Undang Dasar 1945 yang sudah diamandemen beberapa kali, dasar negara
adalah Pancasila. "Walau dalam pasal lain dikatakan, UUD boleh diamandemen,
tapi khusus untuk pasal 1, ini sudah final dan tidak boleh diamandemen,"
kata Siswono.
Menurut Siswono, pelaksanaan syariat Islam memang diwajibkan terhadap
pemeluk Islam, sama seperti kewajiban umat Hindu menjalankan ajarannya yang
dalam istilah Islam adalah syariat Hindu. "Tapi itu semua tidak perlu diatur
oleh negara. Biarlah individu-individu yang melaksanakan ini," kata Siswono
yang didampingi Ketua Partai Nasional Banteng Kemerdekaan (PNBK)
Erso Djarot dan beberapa petinggi dari Partai Amanat Nasional (PAN). 
Pada kesempatan itu, Siswono juga menolak usulan beberapa daerah yang ingin
diperlakukan sebagai daerah khusus. Karena dalam undang-undang otonomi
daerah, semua aspirasi lokal sudah terakomodir. "Cukuplah hanya Aceh dan
Papua," kata Siswono. Untuk itu, Siswono mengajak masyarakat Bali untuk
mengoptimalkan kekhasan Bali dalam kerangka otonomi daerah.
 


 
____________________________________________________
Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
____________________________________________________

Kirim email ke