Yth. RN Admin,
Ada yang ingin saya tanyakan. Apa sebabnya mail yang saya kirimkan pada tanggal 27 
Agustus yang lalu ini baru muncul sekarang?

Wassalam,
Ridwan

  ----- Original Message ----- 
  From: Ridwan M. Risan 
  To: Komunitas MINANGKABAU (Urang Awak) Pertama di Internet (sejak 1993) 
  Sent: Friday, August 27, 2004 2:20 PM
  Subject: Re: [EMAIL PROTECTED] Negara Kita Lebih Kapitalis dari Negara Kapitalis


  Assalamu 'alaikum wr wb.,

  Saya sangat setuju dengan pendapat Irdham. Yang menjadi masalah bukanlah kapitalis 
atau bukan kapitalis, tetapi kemampuan SDM (sumber daya manusia) kita - baik sebagai 
individu maupun sebagai sebuah organisasi. Jadi yang diperlukan adalah peningkatan 
kemampuan atau capacity building. Capacity building perlu dilakukan di organisasi 
pemerintahan, di organisasi sosial, di perusahaan-perusahaan, dan sebagai 
masing-masing individu. Berikut adalah definisi mengenai capacity building yang saya 
ambil dari sebuah laporan terhadap kondisi kita secara keseluruhan.

  Capacity building can be defined as a process to increase the ability of 
individuals, groups, organisations, communities or societies to,
    a.. analyse their environment,  
    b.. identify problems, needs, issues and opportunities, 
    c..  formulate strategies to deal with these problems, issues and needs, and seize 
the relevant opportunities, 
    d.. design a plan of action, 
    e.. assemble and use effectively and on a sustainable basis resources to 
implement, monitor and evaluate the plan of actions,  
    f.. use feedback to learn lessons 

  Wassalam,
  Ridwan



  > Jadi rasanya bukan karena negara kita lebih kapitalis dari negara
  > kapitalis, tapi lebih karena orang2 yang duduk di pemerintahan perlu
  > ditingkatkan mutunya... habis studi banding lebih banyak dimanfaatkan
  > untuk acara shopping daripada peningkatan kualitas.
  > 
  cut
    
  > Pemerintah kita masih jauh panggang dari api untuk menjalankan amanat UUD
  > 45. Pasal 33 ayat 2 dan 3 juga pasal-pasal lainnya telah dilaksanakan tapi
  > hanya rakyat dari pihak swasta dan birokrat yang menikmatinya. Jadi suka
  > tidak suka, walaupun kita gembar gembor bahwa kita menganut sistem ekonomi
  > kerakyatan tapi dalam prakteknya kita harus mengakui bahwa kita adalah
  > kapitalis sejati, negara kapitalis yang berpraktek brutal melebihi
  > negara-negara yang memang sudah aslinya kapitalis. 
  > Iswanti
  >  
  > ---
  > ____________________________________________________
  > Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
  > http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
  > ____________________________________________________
  > 
  > 


------------------------------------------------------------------------------


  ____________________________________________________
  Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
  http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
  ____________________________________________________
____________________________________________________
Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke:
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
____________________________________________________

Kirim email ke