Bismi Allah, Ar-Rahmaan, Ar-Rahiim
Saudara dan Saudariku yang kusayangi.
Semoga Allah selalu menganugrahi Anda semua dengan salam, kasih sayang dan barokah.

Sesungguhnya ada sebuah firman Allah, yang patut kita renungkan hari ini. Yaitu dari Surat Al Hujuraat[49] ayat 4 dan 5:

4. Sesungguhnya orang-orang yang memanggil kamu dari luar kamar(mu), kebanyakan mereka tidak mengerti.

5. Dan kalau sekiranya mereka bersabar sampai kamu keluar menemui mereka sesungguhnya itu lebih baik bagi mereka, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Jangan dibaca secara huruf per huruf atau kata per kata saja. Marilah baca secara hakikat secara perlahan-lahan. Ada tiga hal yang harus kita perhatikan terlebih dulu :
(1). memanggil dari luar kamar (mu Hai Muhammad)
(2). yang memanggil dari luar kamar itu kebanyakan tidak mengerti
(3). sekiranya mereka bersabar sampai kamu keluar menemui mereka

MEMANGGIL DARI LUAR KAMAR

Jika kita membaca berita-berita yang ada di televisi, radio dan surat kabar atau majalah, tahulah kita bahwa kebanyakan dari "mereka yang berbicara" di situ bukanlah mereka yang "ahli pada bidang yang mereka bicarakan". Bahkan mereka sendiri mungkin ragu dengan apa yang telah mereka ucapkan. Ini namanya "memanggil dari luar kamar". Jika kita tidak yakin atau tidak faham dalam suatu masalah itu artinya kita tidak berada dalam kamar yang tepat untuk membicarakan masalah itu.

YANG MEMANGGIL DARI LUAR KAMAR ITU KEBANYAKAN TIDAK MENGERTI

Maafkan saya, ternyata saya juga menjumpai perilaku yang sama di milis ini. Banyak peserta milis ini yang "memanggil orang lain dari luar kamar mereka". Mereka berteriak, menyoraki, meremehkan, menganggap gila dan banyak hal lain yang semacamnya.

SEKIRANYA MEREKA BERSABAR ...

Saudaraku, marilah kita kurangi dari berkata-kata yang sebenarnya belum/tidak kita fahami. Jika perbuatan kita tidak layak kita awali dengan "bismillah", maka stop!. Marilah kita perbanyak bersabar terhadap yang terjadi di sekeliling kita ini. Marilah kita berbicara sesuai dengan ilmu yang ada pada kita.

Jika kita tidak faham ilmu politik, jangan bicara politik. Jika kita tidak faham ilmu akidah, tunda dulu untuk menetapkan sesuatu sesuai ilmu akidah itu. Bertanya kepada yang ahli adalah tindakan bijaksana.

Saudaraku, maafkan saya, jika ternyata bicara saya hari ini kurang berkenan di hati Anda. Saya hanya mencoba menyampaikan dari apa yang telah saya fahami. Jika benar, maka itu adalah petunjuk Allah kepada kita semua. Jika meleset dan salah, itu adalah kealpaan saya dalam menyampaikannya. Sekali lagi maafkan saya, semoga Allah mengampunkan dosa dan kesalahan saya.

Assalamun alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.
Syaifuddin Ma'rifatullah



Kirim email ke