Iko barito dari Padang Ekspres
                                                Kamis, 29 Juni 2000  
                                                14 Tewas 10 Luka-luka

                                                Kereta Api Bawa Batu Bara
Rebah Kuda di Lembah Anai
                                                Pd Panjang, PE 

                                                Kecelakaan kereta api
dengan korban terbesar ke-3 sejak 1944, terjadi
                                                pada KM-72 dari kota Padang
di Lembah Anai, Padang Panjang, sekitar
                                                pukul 10.30 WIB Rabu
kemarin. Jumlah korban meninggal yang ditemukan
                                                sampai senja kemarin
seperti dibenarkan Kapolres Letkolpol Awan
                                                Anwarddin sudah 14 orang,
dan 10 orang lainnya mengalami luka-luka.

                                                Sementara itu di bawah 7
gerbong yang rebah, berikut tumpahan batu
                                                bara, juga tidak tertutup
kemungkinan masih ada korban. Karena itu
                                                Gubernur H. Zainal Bakar
yang cepat datang ke lokasi kejadian kemarin,
                                                memerintahkan penuntasan
pencarian korban, disamping memulikan
                                                hubungan kereta api
secepatnya.

                                                Sampai kemarin sebab-sebab
kecelakaan masih dalam penyelidikan pihak
                                                berwenang. Informasi yang
berhasil dihimpun Padang Ekspres di
                                                lapangan, kereta api dengan
lokomotif diesel BB 20401 itu mengangkut 7
                                                gerbong berisi batu bara
dari stasiun Padang Panjang ke Kayutanam.
                                                Bukan membawa deresi
penumpang.

                                                Tapi begitu kereta api
barang dengan masinis Novendri (kl.40) ini
                                                meluncur dari stasiun KA
terbesar di Sumbar itu, puluhan orang pada
                                                berburu menaiki dan
bergantungan di gerbong. Kebanyakan dari mereka
                                                anak sekolah, berikut
masyarakat umum.

                                                Hal ini diduga, selain
karena tak sabaran, juga karena sangat terbatas
                                                layanan KA untuk penumpang
selama 4 hari ini (Selasa, 27-30 Juni),
                                                dibanding calon penumpang.
Sebab, tiap hari hanya sekali keberangkatan
                                                dari Kayutanam ke Padang
Panjang dan pukul 14.05 WIB. Itupun untuk
                                                kapasitas 200 kursi, dengan
prioritas pelajar.

                                                Namun dalam perjalanan,
tepatnya di penurunan menuju Lembah Anai,
                                                rem pada lokomotif ini
tampak mulai berasap, kata Irwan salah satu
                                                penumpang yang selamat
kepada Padang Ekspres kemarin. Setelah itu laju
                                                kereta kian cepat, sampai
kemudian sebelum jembatan tinggi Lembah
                                                Anai, tepatnya KM-72 dari
Padang- yang menurut Kepala Stasiun KA
                                                Padang Panjang Asrizal, Rel
Gigi 72 mm, tanjakan terawan di dunia
                                                setalh rel gigi untuk KA
barang di Prancis- lokonya lepas dari gerbong.

                                                Kejadian selanjutnya, 5
gerbong di belakang yang banyak ditumpang orang
                                                tergolek keluar rel, muatan
batubara-pun tertumpah sebelum jembatan
                                                tinggi. Dua gerbong lain
tergelatak lewat jembatan, juga dengan
                                                tumpahan batubara.
Sedangkan loko-nya melaju bagai kilat ke arah
                                                padang, sampai akhirnya
tersandar ke tebing di dekat prasasti pembatan
                                                20-an rakyat Padang
Panjang-Batipuh-X Kota pada Agresi-II Belanda di
                                                Kampung Tangah-Lembah Anai,
lewat Singgalang Kareang.

                                                Korban 14 meninggal dan 10
luka-luka yang sudah ditemukan itu
                                                terbanyak didapati di
lokasi rebahnya 5 gerbong sebelum jembatan.
                                                Diantara mereka, dua orang
didapati dengan sebagian badan terpotong
                                                yakni tangan. Sebagian lain
tertimbuh tumpahan batubara.

                                                Sementara masinis Novendri
(pen), juga bernasib naas. Pria ini kini
                                                meninggal. Sementara
beberapa orang lain di ruang masinis, khabarnya
                                                ikut 2 orang anaknya yang
hari kemarin mau dibawa pergi berlibur ke
                                                Padang itu, luka-luka.
Mereka dilarikan ke Puskemas Sicincin dan
                                                Kayutanam. Karena hubungan
ke Padang Panjang terhalang perbaikan
                                                tanjakan Singgalang Kariang.

                                                Sedangkan 13 korban
meninggal dan 10 korban luka berat di gerbong
                                                dilarikan ke RSI Yarsi dan
RSU Padang Panjang. Satu orang di antaranya,
                                                nama Ferri Maulana (kl.16),
asal Kamang-Agam dilarikan ke RSAM
                                                Bukittinggi, setelah dapat
pertolongan pertama di RSU Padang Panjang.

                                                Banyaknya korban kecelakaan
kereta api barang ini kontan membuat
                                                suasana Kota Padang Panjang
mirip peristiwa Galodo Bukit Tui 4 Mei
                                                1987-yang membawa korban
140 jiwa itu. Sirine Ambulance tiap
                                                sebentar meraung melintasi
jalur utama kota itu dari lokasi ke RSU dan
                                                sebaliknya. Suasana ke
rumah sakit kota itu, terlebih RSU-nya tampak
                                                penuh sesak oleh masyarakat.

                                                Itu belum termasuk dukungan
sejumlah mobil dinas Pemda yang cepat
                                                diperintahkan Walikota H.
Johanis Tamin, SH untuk membantu
                                                penganggkutan korban. Di
jalan raya Padang-Padang Panjang- Lembah
                                                Anai di sekitar lokasi
kecelakaan KA, ribuan warga tampak disitu ingin
                                                menyaksikan peristiwa dari
dekat.

                                                Usaha pencarian korban,
selain dilakukan petugas dari PT Kereta Api,
                                                juga dibantu sekitar 60
anggota Brimob Padang Panjang di bawah
                                                pimpinan Lettu Basrul.
Berikut dari Pemda dan kalangan masyarakat
                                                umum.

                                                Rombongan Gubernur Sumbar,
H. Zainal Bakar didampingi wali kota H.
                                                Johanis Tamin dan Bupati
Padang Pariaman Drs. Muslim Kasim, AK, tiba
                                                dilokasi kejadian sekitar
pukul 14.45 WIB sore kemarin. Kemudian ikut
                                                memanjat tebing denga tali
untuk melihat sebagian lokasi kecelakaan
                                                yang berada di atas jalan
raya itu.

                                                Setelah itu Gubernur
meninjau korban ke RSI dan RSU Padang Panjang. Di
                                                rumah Walikota Padang
Panjang Gubernur meyebutkan pada pers, bantuan
                                                alat berat dari PT. Semen
Padang, Perumka dan Kanwil PU Sumbar segera
                                                datang sore kemarin untuk
mengangkut ke-7 gerbong dan 1 loko yang
                                                rebah keluar rel itu.

                                                Ketika ditanya wartawan
apakah ada indikasi diperoleh dibalik peristiwa
                                                ini, Zainal belum mau
berkomentar. "Saat ini yang terpenting dulu
                                                bagaimana menyelematkan
korban, berikut memulihkan hubungan kereta
                                                api Padang-Padang Panjang-
Kayu Tanam kembali", kata Zainal.

                                                Sedangkan Kepala Humas PTKA
Sumbar Zulkifli Kiram menjawan
                                                wartawan di lokasi
menjelaskan gerbong-gerbong yang rebah kuda itu
                                                belum bisa diangkat sebelum
datang alat pengangkat gerbong dari Muara
                                                Kalaban, Sawahlunto."
Apabila alat berat itu sudah datang, baru bisa
                                                dievakuasi mayat atau
penumpang lain yang diperkirakan tertimbun
                                                tumpahan batu bara. Namun
dalam kondisi seperti ini, sangat kecil
                                                kemungkinan penumpang itu
bertahan hidup," tukasnya.

                                                Siapa saja ke 14 korban
yang tewas itu?, lihat bok. Sedangkan korban
                                                yang luka berat terbanyak
masuk ke RSI Yarsi Padang Panjang. Mereka
                                                itu, Roni Saputra (17) asal
Bukittinggi, sudah pulang, Yurnalis (39) dari
                                                Baso Bukittinggi; Joni (15)
dari Salipaung-Tanah Datar; Aret Adrian (18)
                                                dari Koto Laweh X Koto,
Nazrizal (32) Padang Panjang. Luka berat yang
                                                masuk di RSU; 4 orang, 1
dikirim ke RSAM Bukittinggi, 1 dirawat, 2
                                                pulang. (jen/u/ztl/b)



LAPAU RantauNet di http://lapau.rantaunet.web.id
Isi Database ke anggotaan RantauNet:
http://www.egroups.com/database/rantaunet?method=addRecord&tbl=1
=================================================
WEB-EMAIL GRATIS ... @rantaunet.web.id ---> http://mail.rantaunet.web.id
=================================================
Subscribe - Mendaftar RantauNet Mailing List, kirimkan email
Ke / To: [EMAIL PROTECTED]
Isi email / Messages: subscribe rantau-net email_anda

Unsubscribe - Berhenti menerima RantauNet Mailing List, kirimkan email
Ke / To: [EMAIL PROTECTED]
Isi emai / Messages: unsubscribe rantau-net email_anda
=================================================
WebPage RantauNet http://www.rantaunet.web.id dan Mailing List RantauNet
adalah servis dari EEBNET http://eebnet.com, Airland Groups, USA
=================================================

Kirim email ke