____________________________________________________________________
Get free email and a permanent address at http://www.netaddress.com/?N=1


Kalau anda ke Washington, DC ibukota negara adikuasa Amerika
Serikat pada bulan puasa, maka tak usah kuatir kesulitan untuk mencari 
makanan Indonesia. Mana gratis lagi.

Datang saja pada waktu berbuka di Kedutaan Besar RI. Disana setiap hari 
tersedia berbagai penganan dan hidangan lezat untuk berbuka yang disumbang 
oleh masyarakat Indonesia yang
berdomisili didaerah itu.

Masyarakat rupanya tergerak dengan pesan Rasulullah bahwa :
"Memberi hidangan berbuka untuk orang berpuasa, akan mendapat pahala, sebesar 
pahala orang berpuasa itu".

Memang dalam  5 tahun terakhir ini, acara Ramadhan yang digelar setiap tahun 
oleh masyarakat muslim Indonesia yang tergabung dalam IMAAM (Indonesian 
Muslim Association in America) ini, terasa meriah dan berkah. Ditambah pula 
dengan bantuan Kedutaan Besar RI dengan meminjamkan ruangan untuk berbagai 
kegiatan Ramadhan sampai dengan sholat Idulfitri. Maklum, cita-cita membangun 
masjid bagi masyarakat Indonesia di Washington, DC ini belum kesampaian juga.

Setiap malam acara berbuka yang dilanjutkan dengan sholat tarawih dan 
diakhiri dengan kultum, ramai dikunjungi oleh masyarakat Indonesia, apakah 
dia pegawai KBRI, mahasiswa dan masyarakat lainnya. Malahan saudara muslim 
lainnya yang
bukan Indonesia juga banyak yang ikut serta. Pada akhir pekan jamaah 
bertambah banyak mencapai 300 orang.
Pada peringatan Nuzulul Qur'an lebih meriah lagi dengan
kegiatan berbagai lomba, seperti azan, MTQ dan cerdas cermat. Ditingkah pula 
dengan penampilan anak-anak murid Madrasah Indonesia yang kecil-kecil sudah 
bisa baca Qur'an dan hapal berbagai do'a. "Kalau ditanya bapaknya pasti tak 
tahu baca do'a mau tidur", kata penceramah pada malam itu.
Sementara para sastrawan lokal juga berlomba membacakan puisi-puisi Islami.

Kalau anda di kota yang mengatur perpolitikan dunia ini sampai lebaran, maka 
lepaskan lagi selera anda sepuasnya
untuk berlebaran kerumah masyarakat, yang disini dikenal
dengan istilah "open-house". Sebutlah mulai dari Duta Besar
sampai dengan masyarakat biasa. Open-house ini berlangsung
paling tidak sampai sepenggalan bulan Syawal.

Sebentar lagi Ramadhan akan berakhir. Kami tentu sangat kehilangan media 
silaturahmi yang penuh berkah Allah ini.
Semuanya berharap cemas apakah masih diberi umur untuk menikmati berkah 
Ramadhan ditahun depan.

Virginia, 19 Desember 2000/ 23 Ramadhan 1421 H

Dutamardin Umar







Kirim email ke